Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
50. EXT. TERAS - RUMAH ABAH ASEP - SORE
Delia duduk melamun di depan teras rumah. Sementara ke-empat temannya sedang asik mendengarkan Abah Asep menceritakan sebuah dongeng. Tiba-tiba Hadi datang ngagetin Delia. Saat menyapa dengan nada bicara cukup keras.
HADI
Hayoo.... Ngalamun nya?
Spontan Delia kaget dengan kedatangan Hadi yang tiba-tiba itu.
DELIA
Ekh.. lo tuh apaan sih. Kurang kerjaan banget deh ngagetin orang. (menghela nafas panjang) Kalo jantung gue copot mau tanggung jawab?
HADI
Lagian si Eneng.. cantik-cantik kerjaannya teh ngelamun. Tau gak Neng.. kemarin tetangga rumah saya ada yang meninggal lho.
DELIA
Kenapa? gara-gara ngelamun?
HADI
Bukan.
DELIA
Terus?
HADI
Ya karena udah takdirnya aja sih.
Mendengar itu Delia melotot ke arah Hadi. Hadi malah tersenyum nyeleneh. Delia terlihat kesal kepada Hadi.
DELIA
Gak lucu.
Delia langsung cemberut.
HADI
Yah.. saya teh gagal atuh yah bikin Neng Delia ketawa.. hemm.
Hadi garuk-garuk kepala melihat Delia yang masih cemberut. Tiba-tiba Laras menghampiri Delia dan Hadi bersama seorang anak perempuan seusia Delia bernama Desi.
LARAS
Nah.. kalo yang ini namanya Delia. De.. kenalin ini Desi.
Pandangan Delia teralih ke arah Desi.
DELIA
Ohh.
DESI
Salam kenal ya.
Delia malah cuek, tidak merespon.
LARAS
Ya udah.. sekarang kalian main gih. Jangan diem terus. Ayo Desi.. Hadi.. ajakin mereka main!
HADI, DESI
Muhun teh.
Desi menghampiri Kinara dan Tasya lalu mengajak ke halaman rumah Abah Asep yang cukup luas untuk bermain Engklek. Sementara Reyhan dan Kiki diajak bermain oleh Hadi keluar dari halaman rumah Abah Asep.
HADI
Teh.. Hadi mainnya di depan rumah temen ya?
LARAS
Iya.. jangan pulang malem-malem ya!
Hadi mengangguk. Hadi, Reyhan dan Kiki pun pamit pergi. Kini pandangan Laras tertuju pada Delia yang masih tetap duduk di teras dengan muka bete. Melihat itu Laras hanya bisa menghela nafas panjang, Laras cukup mengerti Delia. Dia salah 1 tipe anak yang cukup keras kepala.
CUT TO:
51. EXT. HALAMAN SEBUAH RUMAH - SORE
Kita lihat 4 orang anak laki-laki sedang bermain kelereng. Hadi Reyhan dan Kiki datang menghampiri.
HADI
Barudak! Bae ngiluan?
Mereka menghentikan sejenak permainan kelerengnya.
ANAK 1
Mangga Kang.
HADI
Eh.. kenalan heula atuh. Ieu Reyhan sareng Kiki, ti Jakarta. Tamu na Abah Asep.
Reyhan dan Kiki tersenyum. Lalu ke 4 anak itu pun berdiri, dan berjabat tangan secara bergantian untuk berkenalan.
HADI
Hayu atuh kita main kelereng.. Reyhan sama Kiki bisa kan?
Reyhan dan Kiki hanya tersenyum ragu. Tidak berlama-lama Hadi langsung mengajak Reyhan dan Kiki untuk bergabung bersama anak-anak yang lain untuk bermain kelereng.
CUT TO:
52. INT. RUANG TENGAH - RUMAH ABAH ASEP - MALAM
Ditemani dengan cahaya dari lampu tempel, karena listrik masih belum menyala dari kamarin malam. Laras, dan Desi sedang membantu Abah Asep membuat kerajinan dari bambu. Seperti Aseupan (wadah untuk membuat nasi tumpeng), Nyiru (wadah untuk memisahkan beras dari sisa-sisa kulit padi), dan Boboko (wadah untuk mencuci beras).
LARAS
Aduh.. kok lupa lagi ya cara bikinnya.
Laras garuk-garuk kepala ketika tidak bisa melanjutkan untuk menganyam bambu-bambu tipis yang sudah menghiasi tangannya.
ABAH ASEP
Mentang-mentang udah lama tinggal di kota ya Des.
Abah Asep dan Desi tersenyum, Laras malu.
LARAS
Ih Abah.. malah ngeledek.
ABAH ASEP
Tuh minta diajarin sama Desi!
LARAS
Iya Bah.
DESI
Sini Teh.
Desi tersenyum, Laras bergeser duduk untuk mendekati Desi.
INTERCUT:
Melihat dari kejauhan Abah Asep dan Desi yang sudah cekatan dalam membuat kerajinan itu, membuat Kinara dan Tasya tertarik.
Kinara dan Tasya berjalan menghampiri Abah Asep, Laras dan juga Desi.
KINARA
Aku juga pengen ikutan Bu.
TASYA
Iya Bu.
LARAS
Ayo sini!
Kinara dan Tasya semakin mendekati. Kinara duduk di samping Desi, sementara Tasya duduk di samping Laras. Mereka duduk membentuk lingkaran.
INTERCUT:
Sementara Kiki dan Reyhan menghampiri Delia, yang sedang duduk santai bak seorang mandor tidak jauh dari tempat yang sedang membuat kerajinan.
REYHAN
Dari tadi lo ngelamun terus sih De.
KIKI
Tau.. bukan gabung tuh sama mereka.
Kita lihat Kinara, Tasya yang sedang belajar membuat anyaman bersama Laras dan Desi.
DELIA
Males... Lama-lama gue makin bosen aja tinggal disini. Gak ada kegiatan lain. Itu-itu aja.
(beat)
Ini yang namanya liburan indah? Liburan macam apaan ini, baru sehari udah berasa setahun.
Reyhan dan Kiki hanya diam menanggapi ocehan Delia.
CUT TO:
FADE IN
53. EXT. HALAMAN - RUMAH ABAH ASEP - PAGI
Hari ke-2.
Laras sedang menyapu halaman yang kotor oleh daun-daun kering yang berjatuhan.
(SFX) Kicau burung.
Datang sofyan menghampiri Laras.
SOFYAN
Aduh.. rajinnya ini cucu Abah Asep.
Menyadari kedatangan Sofyan, Laras berhenti menyapu untuk menyapa Sofyan.
LARAS
Ehh Yan. Ada apa nih pagi-pagi. Mau ketemu sama Abah ya?
SOFYAN
Enggak.. aku kesini justru mau ketemu sama kamu.
LARAS
Lho.. ada apa?
SOFYAN
Enggak ada apa-apa sih, cuma mau ngasih tau aja. Kalau di kampung sebelah ada pertunjukan Kuda Renggong nanti siang. Kali aja gitu kamu pengen nonton.
LARAS
Wahhh, kamu serius.
Sofyan mengangguk.
SOFYAN
Iya.. sekalian tuh ajak anak-anak kesana.
LARAS
Iya Yan. Biar mereka tau hiburan tradisional daerah ini.. Tapi kamu juga mau nonton kan?
Sofyan mengangguk.
LARAS
Ya udah, aku ajak anak-anak dulu ya. Tungguin! Jangan ditinggalin!
Sofyan mengangguk sambil tersenyum. Laras pun pergi.
CUT TO:
54. INT. RUANG TENGAH - RUMAH ABAH ASEP - PAGI
Tapi tidak semua ikut bersama Laras dan Sofyan, karena Delia, Kinara, dan Tasya masih ada di rumah. Kita lihat Delia baru saja keluar dari kamar, Abah Asep pun menyapanya.
ABAH ASEP
Neng, kenapa baru keluar kamar? kamu teh gak ikut pergi sama Teh Laras?
DELIA
Males.. kurang kerjaan. Lagian percuma ikut, pasti gak jelas mau ngapain di sananya juga.
ABAH ASEP
Kalau gitu ikut maen aja atuh sama Desi, sekalian ajakin teman kamu ya lain.
DELIA
Males juga. Lagian kita udah bukan anak kecil lagi. Pake main-main gak jelas segala.
Delia kembali masuk ke dalam kamar. Abah Asep hanya tersenyum mendengar ucapan terakhir yang keluar dari mulut Delia.
ABAH ASEP
Bukan anak kecil lagi. Heeemm.
Abah tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala.
CUT TO:
55. EXT. JALANAN - DESA - PAGI
Laras, Reyhan dan Kiki yang ditemani Sofyan sedang berjalan menelusuri jalanan desa.
KIKI
Kuda Renggong tuh yang kaya gimana sih Bu?
SOFYAN
Nanti juga kamu liat sendiri Ki.. Kuda Renggong itu kaya gimana.
Laras tersenyum.
REYHAN
Di sini tu banyak banget permainan-permainan yang namanya aneh di telinga aku Bu, tapi jujur aku malah semakin penasaran pengen tahu.
Laras dan Sofyan hanya tersenyum menanggapi mereka.
CUT TO:
56. INT. KAMAR DELIA - RUMAH ABAH ASEP - SIANG
Keadaan rumah cukup sepi. Dengan tas di punggungnya, Delia yang ditemani Kinara dan Tasya keluar dari kamar. Mereka melihat ke kanan dan ke kiri. Dari gelagatnya, Delia dan kedua temannya berniat untuk pergi dari rumah Abah Asep.
TASYA
(berbisik) Serius ini De?
DELIA
(berbisik) Iyalah.. lo pikir gue becanda apa pengen pergi dari tempat ini.
KINARA
Kalo ketauan gimana De?
DELIA
Tenang aja.. pada pergi kok mereka.
Perlahan Delia melangkahkan kakinya menuju keluar, lalu diikuti Kinara dan Tasya.
INTERCUT:
Ternyata Abah Asep melihat Delia dan kedua temannya yang sedang melancarkan niatnya untuk kabur dari kamar menuju ke dapur. Tapi Abah Asep hanya diam sambil tersenyum tanpa menegur mereka.
Abah Asep terus memperhatikan Delia, Kinara dan Tasya yang berhasil keluar rumah sambil tersenyum, Lalu menggelengkan kepala dan pergi.
CUT TO:
57. EXT. JALANAN - DESA - SIANG
Sambil menelusuri jalanan Desa, Delia terlihat bahagia bisa keluar dari rumah Abah Asep dan tak sabar pulang ke Jakarta. Tapi tidak dengan Kinara dan Tasya.
DELIA
Yess.. akhirnya gue bisa bebas juga. Welcome Jakarta. (menghela nafas) Heeem.. gue kangen banget.
KINARA
De, lo yakin kita mau pulang ke Jakarta?
TASYA
Kita pasti kena hukum bu Laras nanti De.
Delia menghentikan langkah dan berbalik ke arah Kinara dan Tasya yang berjalan di belakang Delia. Spontan Kinara dan Tasya pun menghentikan langkah mereka.
DELIA
Gue gak peduli. Emang kalian mau apa ngabisin waktu liburan kita di tempat ini? Kalau gue sih ogah.
Delia membalikkan badannya dan kembali berjalan. Tak ada pilihan lain, Kinara dan Tasya pun terus mengikuti Delia untuk melancarkan usaha pulang ke Jakarta.
CUT TO:
58. EXT. JALANAN YANG BERBEDA - DESA - SIANG
Kita lihat banyak warga desa yang sudah berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan Kuda Renggong. Laras, Sofyan, Reyhan dan Kiki tiba di tempat pertunjukan.
REYHAN
Wihh rame juga ya yang nonton.
Kita lihat kerumunan orang-orang yang memperhatikan para pemain Kuda Renggong yang sedang bersiap-siap.
KIKI
Iya.. udah kaya mau nonton konser aja.
Laras melihat Hadi di tempat itu.
LARAS
Eh.. itu kan Hadi.
INTERCUT:
Kita lihat Hadi sedang berada di kerumunan orang-orang.
CUT BACK TO:
LARAS
(teriak) Hadi.. Hadi..
INTERCUT:
Hadi langsung melirik. Lalu menghampiri Laras, Sofyan, Reyhan dan Kiki.
HADI
Eh Kang Sofyan.. Teh Laras. Tau mau nonton mah bareng aja tadi teh perginya.
SOFYAN
Kenapa atuh gak bilang?
Hadi senyum sambil garuk-garuk kepala mendengar pertanyaan Sofyan. Laras, Sofyan, Reyhan dan Kiki ikut tersenyum melihat tingkah konyol Hadi.
CUT TO:
59. EXT. JALANAN YANG BERBEDA - DESA - SIANG
Tanpa terasa Delia, Kinara dan Tasya sudah berjalan cukup jauh. Namun, saat Delia hendak menentukan jalan, Delia malah ragu. Delia terlihat begitu kebingungan karena ada dua arah yang harus dia pilih.
DELIA
Nah lho.. jalannya yang ini bukan ya?
CLOSE UP : Jalan dua arah (pertigaan jalan).
DELIA
Tapi perasaan sih kayanya bukan ini deh.
Delia kebingungan sambil garuk-garuk kepala dengan pandangan yang tertuju pada jalan sebelah kiri.
TASYA
Jangan becanda De.. kita udah jalan cukup jauh lho ini.
DELIA
Tapi gue yakin yang ini deh. Yuk!
Delia mengambil jalan sebelah kiri. Dengan ragu Kinara dan Tasya pun mengikuti langkah Delia.
CUT TO:
60. EXT. LOKASI PERTUNJUKAN KUDA RENGGONG - DESA - SIANG
Tanpa Delia sadari, jalan yang Delia ambil malah membawa Delia ke kerumunan orang banyak yang sedang menyaksikan pertunjukan Kuda Renggong. Delia, Kinara, dan Tasya penasaran, mereka pun mencoba masuk ke dalam kerumunan orang-orang, sampe akhirnya Delia bisa melihat Kuda Renggong yang akan segera dimulai.
Tasya tidak sengaja melihat keberadaan Laras, Sofyan, Hadi, Reyhan dan Kiki berada di kerumunan orang-orang yang sedang menyaksikan pertunjukan Kuda Renggong.
TASYA
Gawat bu Laras De..
Tasya panik.
INTERCUT:
Terlihat Laras begitu sibuk merekam pertunjukan Kuda Renggong yang baru saja dimulai.
CUT BACK TO:
Sementara Delia, Kinara dan Tasya terlihat panik. Mereka takut Laras menyadari keberadaan mereka di tempat ini.
KINARA
Gawat nih kalau sampai keliatan bu Laras.
TASYA
Terus gimana dong De?
DELIA
Kita harus cepet-cepet pergi dari sini. Kita bakal kena masalah besar kalau sampai kak Laras lihat kita bawa-bawa tas kaya gini.
Kinara dan Tasya mengangguk. Perlahan Delia, Kinara dan Tasya mengambil langkah untuk keluar dari kerumunan.
CUT TO: