Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
METAMORFOSIS (indahnya masa kecil)
Suka
Favorit
Bagikan
4. Draft - 4

21. EXT/INT. JALANAN BERBATU - DI DALAM MOBIL - SIANG

6 jam sudah mereka dalam perjalanan, laju mobil terus membawa mereka menelusuri jalanan kecil berbatu. Laras memperhatikan anak-anak yang sedang tertidur dengan kondisi mobil goyang-goyang karena jalanan yang dilalui rusak.

LARAS

Gimana ekspresi mereka nanti pas bangun dan liat suasana di sini. Aku gak bisa bayangin.

Delia terbangun dari tidurnya karena mobil yang ditumpangi semakin goyang-goyang.

DELIA

Em.. apaan sih goyang-goyang gini? Ganggu aja deh. Lagi mimpi indah juga.

Delia membuka matanya. Delia kaget saat melihat ke arah luar, karena sekarang ini mereka sedang melewati jalanan berbatu. Yang pemandangan pinggirnya penuh dengan pohon-pohon besar.

DELIA

Emch.. pantes aja goyang-goyang. Jalanannya jelek kaya gini.

Delia mengalihkan pandangannya ke Laras.

DELIA

Sebenernya kita mau kemana sih? Perasaan lama amat deh nyampenya Kak.

Laras tak berkomentar sepatah kata pun. Karena suara Delia yang cukup keras, Tasya dan Kiki terbangun dari tidur mereka.

KIKI

Apaan sih De, berisik banget.

Mata Kiki dan Tasya yang awalnya loyo, mendadak melotot saat melihat kondisi jalan yang sedang mereka lewati sekarang. Jalanan berbatu dengan pemandangan pohon-pohon besar di kiri dan kanan mereka.

TASYA

Bu.. sebenernya kita mau kemana sih. Kok pake lewat hutan segala. Mana kaya gak ada penghuninya lagi.

DELIA

Masa iya mau ke tempat liburan harus ngelewatin jalanan kaya gini dulu. Udah kaya mau ke pedalamaan aja deh Bu.

Delia diam sambil cemberut karena lagi-lagi Laras hanya diam. Reyhan dan Kinara pun bangun dari tidurnya. Mereka berdua juga tak kalah kaget saat melihat kondisi jalan yang saat ini mereka lewati. 

REYHAN

Ini kita mau kemana sih sebenernya?

KINARA

Jalanannya ambyar banget gini coba.

Delia, Tasya dan Kiki pun terdiam. Raut wajah mereka mendadak berubah. Sementara Laras masih tetap santai mengendarai mobilnya.

CUT TO:

ESTABLISH MOBIL LARAS BERHENTI DI JALANAN SEPI

22. EXT/INT. JALANAN SEPI - DI DALAM MOBIL. SIANG

Kita lihat Laras sedang kebingungan karena mesin mobilnya tiba-tiba mati.

REYHAN

Lohh.. kenapa berhenti Bu?

DELIA

Mobilnya kenapa Kak?

Laras terlihat kebingungan.

LARAS

Gak tau nih.. ngedadak mati aja mobilnya. Kayanya mobilnya mogok deh anak-anak.

KINARA

Ahh Ibu.. jangan becanda. Ini di tengah hutan lho Bu. Kok mogok sih. Terus gimana dong?

Kinara ketakutan.

DELIA

Iya nih Kak.. jalanan sepi kaya gini mana mungkin ada orang lewat buat dimintain tolong.

LARAS

Ya udah kalau gitu.. kita lanjutin jalan kaki aja. Udah cukup deket juga kok dari sini kalau lewat jalan pintas.

DELIA

Hahh.. jalan kaki? Gak mau ahh.

KIKI

Terus mobil Ibu gimana nasibnya kalau kita jalan kaki? Nanti ada yang nyuri lho Bu.

LARAS

Kita kunci aja. Entar kalau udah sampe Ibu suruh orang aja untuk ngambil ke sini buat dibenerin.

Laras terlihat mengenakan tasnya dan membuka kunci otomatis pintu mobil.

LARAS

Yukk ikuti Ibu, tapi kalau kalian gak mau kalian bisa tunggu di mobil.. sampe nunggu bantuan yang entah kapan datangnya.

Laras membuka pintu dan keluar mobil, begitu juga Reyhan dan Kiki, kemudian diikuti Tasya, Kinara dan Delia yang sedikit terpaksa. Laras pun mengunci mobil.

Mereka mulai berjalan menelusuri jalanan berbatu. Laras berjalan sambil ngobrol-ngobrol dengan Reyhan dan Kiki. Sementara Delia, Kinara dan Tasya sibuk dengan tas gendong mereka, dan tertinggal cukup jauh dari posisi Laras, Reyhan dan Kiki.

KINARA

 (teriak) Bu.. tungguin kita dong.

INTERCUT:

Laras menoleh ke belakang. Laras malah tersenyum melihat Kinara, Delia dan Tasya tertinggal cukup jauh. Sementara Reyhan dan Kiki malah meledek melihat Delia, Kinara dan Tasya.

KIKI

(teriak) Makanya jalan jangan kaya siput.

DELIA

(teriak) Awas ya lo Ki.

LARAS

(teriak) Ayo anak-anak, semangat.

REYHAN

Masih jauh gak sih Bu?

LARAS

Udah kita nikmatin aja. Sejauh apapun itu, tidak akan terasa.. jika kita melewatinya dengan senang hati.

INTERCUT:

Sementara Delia, Kinara dan Tasya ngomel-ngomel sambil berusaha mensejajarkan langkah dengan Laras, Reyhan dan Kiki, yang kini berjalan jauh di depan mereka.

DELIA

Mau liburan ke tempat apaan sih ini? Udah lewat hutan.. jalannya jelek.. mana harus jalan kaki lagi. Ekh.. emang gak ada angkutan apa. Sial banget.

Delia terlihat kesal.

INTERCUT:

Laras mengeluarkan kamera dari tasnya dan mulai mengabadikan pemandangan yang ia lihat. Sesekali ia mengabadikan ekspresi anak-anak didiknya selama dalam perjalanan, yang terlihat tidak begitu ceria.

CUT TO:

23. EXT. JALANAN - HUTAN - SIANG

Kita lihat Delia, Kinara dan Tasya sedang kebingungan, karena tanpa sadar mereka kehilangan jejak Laras, Reyhan dan Kiki.

DELIA

Kak Laras, Reyhan sama Kiki jalannya cepet banget sih.

KINARA

Elo yang lama jalannya. Jadi ketinggalan kan kita.

Omel Kinara kepada Delia.

DELIA

Kok nyalahin gue sih.

Tiba-tiba langkah Tasya terhenti ketika menemukan dua jalan.

KINARA

Kenapa Sya?

TASYA

Ada dua jalan nih. Kita kemana kira-kira?

Mereka semua terdiam sejenak. Setelah berpikir, mereka mengambil jalan kiri sesuai kesepakatan bertiga.

Delia, Kinara, Tasya berjalan menelusuri hutan yang penuh dengan pohon-pohon tinggi.

TASYA

Kok makin gak ada tanda-tanda kehidupan ya disini?

KINARA

Iya Sya. Gimana kalo ternyata kita malah kesasar?

Mereka ketakutan.

DELIA

Kak Laras sih ahh. Ngapain coba bawa kita ke tempat kaya gini. Kesasar kan kita.

INSERT : Beberapa monyet berlarian ke tengah jalan kecil seolah sedang menghadang jalan di depan mereka.

DELIA

Tunggu.. tunggu deh. Itu monyet kan ya?

KINARA

Ahhh.. iya itu monyet.

Mereka bertiga semakin ketakutan.

TASYA

Gimana ini De? Gue takut.

DELIA

Ya sama gue juga.

KINARA

Ya udah lari aja.

Kinara langsung mengambil langkah duluan, lalu diikuti Delia dan Tasya.

CUT TO:

24. EXT. JALANAN BERBEDA - HUTAN - SIANG

Reyhan heran ketika melihat hanya ada dirinya, Kiki dan Laras yang berjalan tepat di depannya. Sementara Delia, Kinara dan Tasya sama sekali tidak nampak.

REYHAN

(teriak) Bu tunggu!

Laras menghentikan langkahnya, Kiki juga. Reyhan melangkah menghampiri Laras dan Kiki yang posisinya ada di depan Reyhan.

LARAS

Kenapa Rey?

REYHAN

Delia, Kinara sama Tasya kok gak ada ya Bu?

Laras melihat sekeliling. Dan memang tidak ada Delia, Kinara dan Tasya. Hanya ada dirinya, Reyhan dan Kiki saja.

LARAS

Oh iya, mereka gak ada.

KIKI

Jangan-jangan mereka kesasar lagi Bu.

Laras langsung panik.

LARAS

Ya udah kita cari mereka.

Mereka langsung berbalik arah.

CUT TO:

25. EXT. JALANAN - HUTAN - SIANG

Laras, Reyhan, dan Kiki mencoba mencari Delia dan kedua temannya di sekitar hutan.

REYHAN

(teriak) DELIA!

KIKI

(teriak) KINARA.. TASYA..

LARAS

(teriak) Kalian dimana?

Mereka terus mencari melewati jalan sebelumnya.

(SFX) Suara tangisan.

KIKI

Rey.. lo denger kaya ada suara orang nangis gak?

Reyhan langsung ketakutan.

REYHAN

Gak usah nakut-nakutin gue deh.

INTERCUT:

Sementara Laras terus mencari di tempat yang berbeda.

INTERCUT:

KIKI

Gue gak nakut-nakutin. Coba aja lo dengerin baik-baik.

Reyhan dan Kiki pun memastikan. (SFX) Suara tangisan.

REYHAN

Oh iya bener.

KIKI

Dari nada-nada cemprengnya, mungkin gak sih kalo itu Delia, Kinara sama Tasya?

REYHAN

Bisa jadi Ki.

INTERCUT:

LARAS

(teriak) Kalian lagi ngapain. Ayo kita cari lagi!

REYHAN

(teriak) Bu.. sini dulu deh!

Laras melangkah menghampiri Reyhan dan Kiki.

LARAS

Kenapa?

KIKI

Coba deh Bu dengerin!

Mereka semua diam. (SFX) Samar-samar Laras juga mendengar suara tangisan.

REYHAN

Kita coba cari sumbernya yuk Bu? Takutnya itu Delia, Kinara sama Tasya.

LARAS

Iya.. kalian bener. Ayo!

Laras pun memimpin langkah diikuti Reyhan dan Kiki. (SFX) Suara tangisan yang terdengar semakin jelas.

Sampai akhirnya Laras memastikan untuk melihat di balik sebuah pohon besar yang ada tidak jauh dari tempat Laras berdiri.

REYHAN

Kalau misalkan hantu. Kita lari duluan ya Ki.

KIKI

Terus kita tinggalin Bu Laras gitu maksud lo?

Reyhan menganggukkan kepala.

KIKI

Dasar murid gak ada akhlak.

REYHAN

Cari aman Bambang.

INTERCUT:

Terlihat Laras tertegun ketika melihat apa yang ia lihat di balik pohon.

INTERCUT:

Penasaran, Reyhan dan Kiki bergegas menghampiri Laras.

INSERT : Delia, Kinara dan Tasya sedang menangis sambil saling berpelukan di balik pohon.

LARAS

Delia.. Kinara.. Tasya.

Mereka langsung menoleh.

 DELIA/KINARA/TASYA

Ibu...

Laras menghampiri, dan mereka langsung memeluk Laras sambil menangis.

LARAS

Untunglah Ibu masih bisa menemukan kalian.

TASYA

Kita takut Bu.

Laras pun mencoba menenangkan mereka. Sementara Reyhan dan Kiki hanya menyimak, setidaknya mereka lega karena ke-tiga teman ceweknya masih bisa ditemukan.

CUT TO:

ESTABLISH SUNGAI YANG BENING

26. EXT. SEBUAH SUNGAI - SIANG

(SFX) Suara air mengalir.

Tanpa terasa mereka tiba di tepi sungai.

TASYA

Wah sungainya jernih banget.

Kita lihat air sungai bening yang mengalir tidak terlalu deras.

LARAS

Nah anak-anak.. sekarang kita harus menyebrang sungai. 

Kita lihat sungai yang cukup lebar.

LARAS

Yuk anak-anak! Gak dalem kok.

Laras membuka sepatunya, lalu memasukan ke dalam tas. Kemudian Laras mulai memasukan kakinya ke dalam air untuk menyebrangi sungai yang lumayan lebar itu.

KINARA

Yah.. harus basah-basahan dong Bu?

LARAS

Hem’em.

Reyhan, Kiki, Kinara dan Tasya mulai membuka sepatu mereka dan ikut melangkah menyebrangi sungai dengan langkah pelan dan hati-hati. Sementara Delia masih mematung di bibir sungai.

LARAS

Yukk De!

DELIA

Gak mau Kak.

LARAS

Ya udah. Kita tinggal aja kalo gitu.

DELIA

Ehh jangan, jangan. Iya deh... iya. Dari pada ketemu monyet lagi, repot kalo cuma sendirian.

Dengan terpaksa Delia membuka sepatunya lalu melangkah masuk ke arus air yang tidak terlalu deras. Laras pun membantu Delia berjalan menyebrang sungai. Begitu juga Reyhan, Kiki, Kinara dan Tasya yang kini sudah berada di depan Delia. Baru beberapa langkah Delia mengambil kaca kecil di saku celananya.

DELIA

Emch.. muka gue jadi aneh banget nih gara-gara panas-panasan.. keringetan.

Delia lalu bercermin. Laras yang berada di belakang Delia sengaja menyenggol tangan Delia, sampai cermin yang Delia pegang jatuh ke sungai dan hanyut.

DELIA

Yahh cermin gue. Ahhh.. Kak Laras.

Delia cukup kesal.

LARAS

Upss maaf. Nanti kita beli lagi deh ya. Sekarang kita nyebrang sungai dulu aja yuk!

Laras tersenyum melihat wajah Delia yang terlihat begitu kesal. Karena sebenarnya Laras memang sengaja menyenggol Delia agar cerminnya jatuh dan hanyut.

Laras dan ke-lima muridnya berjalan pelan-pelan saat menyebrangi sungai, sampai akhirnya mereka hampir tiba di pinggir sungai. Dengan sengaja Kiki mencipratkan air ke Tasya. Tasya pun tak terima, ia membalas Kiki. Tapi malah kena ke Reyhan, Reyhan malah sengaja nyipratin air ke Kinara. Alhasil mereka pun jadi main air di tengah sungai begitu juga dengan Delia.

Laras tersenyum melihat mereka bermain dan tertawa lepas. Tidak ingin melewatkan, Laras merekam anak-anak yang sedang bermain air, sambil sesekali ia pun terkena cipratan airnya, sampe akhirnya Laras pun ikut bermain air bersama mereka.

CUT TO:

27. EXT. PEMATANG SAWAH - SIANG

Kita lihat Laras dan ke-lima anak muridnya sedang berjalan di pematang sawah yang cukup kecil. 

DELIA

Bikin jalan kok ngirit banget sih.

CLOSE UP : Langkah kaki Delia yang berjalan di pematang sawah.

KIKI

Gak apa-apa De.. Itung-itung belajar jadi model kan?

DELIA

Ya gak di jalan kaya gini juga kali Ki..

INTERCUT:

Beberapa anak kecil sedang bermain layang-layang di atas sawah yang kering.

LARAS

Anak-anak, lihat deh. Ada yang lagi main layangan.

Laras berlari menghampiri anak-anak itu. Sementara Delia masih berusaha menjaga keseimbangan saat berjalan di pematang sawah, begitu pula Kinara dan Tasya. Sedangkan Reyhan dan Kiki sudah berhasil mengikuti Laras menghampiri anak-anak yang sedang bermain layangan.

TASYA

Yah.. yah.. mereka ninggalin. (teriak) Bu Laras.. tungguin kita dong.

Dengan susah payah mereka berusaha menyeimbangkan diri untuk berjalan di pematang sawah yang kecil dan cukup licin.

INTERCUT:

Sementara Laras, Reyhan dan Kiki yang sudah berada di tempat berbeda. Kita lihat Laras sedang meminjam layangan dan mengajak Reyhan dan Kiki untuk bermain layangan sambil ketawa-ketawa bila sesekali layangannya susah diatur dan hendak terjatuh.

KIKI

Parah lo Rey. Gitu aja gak bisa.

REYHAN

Gue emang gak bisa kali Ki, mana pernah gue main kaya ginian di Jakarta.

Delia, Kinara disusul Tasya menghampiri Reyhan dan Kiki yang sedang asik bermain layangan. Sementara Laras hanya berdiri sambil memperhatikan mereka.

DELIA

Ya elah Ki.. Rey.. kok malah jadi main layangan sih. Udah ahh ayo.. gue pengen cepet-cepet sampe nih.

REYHAN

Iya.. iya bawell.

Reyhan dan Kiki mengembalikan layangan itu kepada pemiliknya.

Dan mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan melewati pematang sawah lagi. Namun, baru saja beberapa langkah, Delia kepeleset dan kaki kirinya masuk ke dalam sawah. Laras dan ke-empat teman Delia malah ngetawain Delia, jelas Delia kesal. Ditambah melihat kakinya yang kotor penuh dengan lumpur.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar