Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
METAMORFOSIS (indahnya masa kecil)
Suka
Favorit
Bagikan
5. Draft - 5

28. EXT. SEBUAH MATA AIR - SAWAH - SIANG

Terlihat Delia sedang mencuci kakinya dengan air yang mengalir lewat sebatang bambu.

Sementara Laras dan ke-empat teman Delia duduk untuk beristirahat sejenak tidak jauh dari tempat itu.

CLOSE UP : Sepatu Delia yang kotor karena lumpur.

DELIA

Untung gue bawa sendal.

Setelah kaki Delia bersih, ia pun berjalan menghampiri Laras dan yang lain, kemudian duduk di samping Laras.

KINARA

Masih jauh gak sih Bu? aku cape banget nih.

Kinara memasang muka lemasnya.

LARAS

Udah deket kok, Ra. 

Laras mengelus rambut Kinara yang sedang duduk di sampingnya.

DELIA

Perasaan dari tadi deket-deket terus deh Kak Laras.. tapi kok gak nyampe-nyampe ya.

LARAS

Ya sabar lah.. nanti juga pasti nyampe kok De.

REYHAN

Sebenernya kita mau ke tempat apa sih Bu? Kok gak jelas banget deh. Dari jalannya aja udah aneh, kita harus ngelewatin hutan.. ngelewatin sungai.. terakhir ngelewatin sawah. Emang ada ya tempat indah di tempat kaya Gini? Kayanya mustahil deh Bu.

Reyhan memasang muka ragu.

LARAS

Gak ada yang mustahil di dunia ini, Rey.

Seketika mereka diam, tidak ada yang berkomentar.

CUT TO:

29. MONTAGE

- Mereka melanjutkan perjalan dengan kembali melewati area persawahan. Terlihat mereka cukup hati-hati dalam berjalan melewati pematang sawah yang kecil, apalagi Delia.

- Mereka kembali melewati jalanan sepi, namun kali ini ada beberapa rumah ditemui selama perjalanan. Tapi anak-anak semakin memasang muka lelah dan kesal mereka karena tak kunjung tiba. Dan Laras cukup memakluminya.

CUT TO:

ESTABLISH PEMANDANGAN SEBUAH DESA SIANG

30. EXT. JALANAN - SEBUAH DESA - SIANG

Tibalah mereka di sebuah desa, sebut saja desa Suka Makmur. Sebuah Desa di daerah jawa barat yang cukup terpencil dan jauh dari kota. Saat mulai memasuki Desa, mereka melihat beberapa permainan tradisional sedang dimainkan oleh anak-anak desa ini. Dari mulai anak yang sedang bermain PETAK UMPET, LOMPAT TALI, KELERENG, dan ULAR NAGA.

LARAS

(bergumam) Jadi inget masa kecil.

Laras tersenyum sambil memperhatikan anak-anak yang sedang asik bermain.

Sementara Delia dan teman-temannya malah terlihat aneh dengan apa yang mereka lihat di sekellingnya.

DELIA

Lagi pada ngapain sih mereka? Pada gak jelas banget!

Yang dimaksud Delia adalah anak-anak yang sedang berlarian untuk sembunyi, main Petak Umpet. Kita lihat seorang anak kecil sedang menutup matanya di depan sebuah pohon besar, sementara anak-anak yang lain sedang berlari mencari tempat untuk dijadikan persembunyian.

LARAS (V.O)

Berarti masih beruntung masa kecil aku ya, setidaknya aku tau dan pernah ngerasain main permainan seperti yang sekarang anak-anak kecil itu mainkan.

Sambil berjalan terus menelusuri desa. Mereka melihat ada yang sedang bermain permainan GATRICK, GALASIN. Dan Delia, Kinara, Tasya, Reyhan juga Kiki malah melihat dengan tatapan aneh.

CUT TO:

ESTABLISH SEBUAH RUMAH PANGGUNG SIANG

31. EXT. HALAMAN SEBUAH RUMAH PANGGUNG - SIANG

Tibalah Laras, Delia dan teman-temannya di halaman sebuah rumah panggung yang terbuat dari kayu. Tidak mewah, tapi memiliki halaman yang cukup luas. Laras berjalan mendekat ke arah pintu rumah diikuti ke-lima anak didiknya yang terlihat masih kebingungan. Lalu Laras mengetuk pintu. (SFX) Suara ketukan pintu.

LARAS

Assalam’mualaikum..

Laras mengetuk pintu lagi. (SFX) Suara ketukan pintu.

TASYA

Rumah siapa sih Bu? Terus ngapain kita ke sini?

LARAS

Udah kalian gak usah banyak tanya.

Delia cemberut. Tidak lama pintu pun terbuka, dan keluarlah seorang pria paruh baya, yaitu Abah Asep.

ABAH ASEP

Laras..

LARAS

Assalam’mualaikum Bah.

Laras mencium tangan pria paruh baya itu yang ternyata kakek Laras.

ABAH ASEP

Udah lama gak ketemu, udah gede aja cucu Abah. Kenapa atuh kamu teh gak bilang dulu sama Abah kalau mau kesini?

LARAS

Kan biar kejutan Bah.

ABAH ASEP

Sama siapa Ras?

CLOSE UP : 5 anak yang berdiri tepat di belakang Laras dengan muka-muka kebingungan mereka.

LARAS

Ohh iya.. Laras bawa anak-anak didik Laras Bah. Anak-anak kenalin, ini Abah Asep. Kakeknya Ibu.

Mereka malah diam saja. Tapi setelah Laras memberi isyarat supaya Delia dan teman-temannya cium tangan Abah Asep, dengan terpaksa Delia dan yang lain pun mencium tangan Abah Asep.

LARAS

Rencananya kita mau 1 minggu tinggal disini Bah.. boleh kan?

Mendengar itu Delia kaget. Begitu pun Reyhan, Kinara, Tasya dan Kiki.

DELIA

Hah.. 1 minggu.

REYHAN

Maksudnya apa ini Bu?

TASYA

Jangan bilang ini tujuan liburan kita Bu?

KINARA

Kita cuma singgah doang kan Bu disini?

Kiki hanya ngangguk-ngangguk saja, karena semua pertanyaan sudah diwakili ke-empat sahabatnya. Raut wajah mereka berubah menjadi kusut. Mereka tidak mengerti maksud Laras. Sedangkan Laras masih tetap diam, hanya senyum saja yang Laras berikan kepada mereka.

ABAH ASEP

Ya udah yuk masuk.. kalian teh pasti cape.

Laras dan Abah Asep masuk. Diikuti Kinara, Reyhan, Kiki, dan Tasya. Tapi Delia malah bengong. 

CUT TO:

32. INT. SEBUAH KAMAR - RUMAH ABAH ASEP - SIANG

Setelah di dalam, Kinara, Tasya dan Delia langsung menyimpan barang-barang yang ia bawa di atas tempat tidur, kemudian merebahkan tubuh mereka yang lelah. Tapi Delia masih tetap berdiri sambil merasa kebingungan. Sementara Reyhan dan Kiki baru masuk mengikuti mereka.

DELIA

Ini maksudnya apa sih? Gue gak ngerti deh kenapa Kak Laras bawa kita ke sini.. dan bilang kita akan tinggal selama 1 minggu di rumah ini?

KINARA

Iya bener juga De. Mau ngapain coba di sini?

KIKI

Bukannya Bu Laras mau ngajak kita liburan. Kok malah ngajak berkunjung ke rumah kakeknya sih?

TASYA

Kalau kaya gini perjalanan kita tadi bener-bener gak sesuai sama hasil yang kita dapat sekarang ini.

Keluh Tasya cukup kecewa.

DELIA

Pokoknya gue harus tanyain lagi ke Kak Laras. Gue bener-bener gak terima kalau kita harus menghabiskan waktu liburan kita di tempat seperti ini.

REYHAN

Iya bener kata Delia.

Kinara, Tasya, Reyhan dan Kiki pun menganggukkan kepala. Delia pun keluar dari kamar dan meninggalkan ke-empat sahabatnya yang terlihat kelelahan.

KINARA

Ya udah lo berdua juga keluar sana! Mau istirahat gue.

TASYA

Tau.. kamar kalian kan di sebelah.

REYHAN

Iya.. iya..

KIKI

Dasar cewek.. bawel.

Kinara langsung melempar Kiki pake bantal. Dan Kiki juga Reyhan bergegas keluar sambil ketawa-ketawa.

CUT TO:

33. INT. KAMAR LARAS - RUMAH ABAH ASEP - SIANG

Delia berjalan menghampiri Laras yang sedang berada di kamarnya. Karena pintu kamar yang terbuka, Delia pun mendekati Laras tanpa mengetuk pintu apalagi mengucapkan salam.

LARAS

Loh kok gak istirahat? kamu kan pasti cape De.

DELIA

Kak.. aku masih gak ngerti deh. Kenapa Kakak bawa kita ke sini sih. Bukannya kita mau liburan Kak?

LARAS

Iya.. kita emang mau liburan. Dan tujuan liburan Kakak emang ke sini De.. ke rumah kakeknya Kak Laras.

DELIA

Lohh! terus liburan yang Kakak janjikan ke kita itu bukan disini kan Kak?

LARAS

Ya di sini De.

Delia semakin kaget mendengar ucapan Laras.

DELIA

Hah.. jadi tempat ini tujuan liburan kita?

Delia tidak mempercayai. Laras menganggukkan kepala.

DELIA

Aku makin gak ngerti deh.. maksudnya apa coba Kak? mana janji Kakak tentang tempat yang indah.. fasilitas mewah dan nyaman itu.. Kok malah jauh sama kenyataannya sih. Aku bener-bener kecewa. Tau gini aku gak mau ikut. Pokoknya aku mau pulang!

Delia marah, Laras hanya diam. Delia langsung mengeluarkan handphone dari saku celana.

DELIA

Pokoknya aku mau telpon kak Gigi. Aku pengen pulang.

Tapi Delia heran saat melihat layar ponselnya, karena sama sekali tidak ada signal tertangkap di Handphone-nya.

DELIA

Ekh.. pake gak ada sinyal segala lagi.

Laras tersenyum melihat Delia kesal. Sementara Delia memutuskan untuk keluar dari kamar Laras. Laras hanya geleng-geleng kepala menanggapinya.

CUT TO

34. INT. RUANG TENGAH/TERAS - RUMAH ABAH ASEP - SIANG

Delia berjalan kesana kemari untuk mencari signal. Tapi tidak dapat sedikit pun, Delia semakin kesal.

Delia berjalan ke depan rumah sambil mengangkat handphonenya, tapi tetap saja tidak ada signal.

DELIA

Ekh.. tempat apaan sih ini? Cari sinyal aja susahnya minta ampun. Gimana gue bisa nelpon kak Gigi coba, kalau gak ada sinyal kaya gini. Emch.

Delia terus berusaha mencari signal. Namun hasilnya tetep nihil. Tiba-tiba datang Hadi yang membawa beberapa ikan di tangannya, yang diikat menggunakan tali yang terbuat dari bambu tipis. Dan Hadi cukup heran saat melihat Delia ada di teras rumah Abah Asep.

HADI

Eleuh.. saha eta?

Hadi melangkah semakin mendekati Delia. 

HADI

Punten.. ari Abah Asep aya di leubeut?

Tapi Delia malah cuek.

HADI

Euleuh.. si Eneng teh.. ditaros meuni teu ngawaler. Punten Neng, Abah na aya?

Delia mengalihkan perhatiannya kepada Hadi.

DELIA

Lo nanya sama gue?

HADI

Ya iya atuh Neng.. masa iya sama ikan saya mah. Ya gak mungkin atuh. Bisa pingsan saya kalau ikannya bisa jawab.. Abah Asep nya ada?

Belum sempat menjawab pertanyaan Hadi, Laras muncul dari dalam rumah. Kemudian berjalan menghampiri Delia yang sedang berdiri berhadap-hadapan dengan Hadi.

HADI

Euleuh.. gening aya si Teh Laras. Damang Teh?

Hadi mencium tangan Laras.

DELIA

(Bergumam) Bagus deh ada Kak Laras. Jadi gue gak perlu ngeladenin orang aneh ini.

Delia dengan kesal pergi sambil melihat sinis wajah Laras. Laras hanya diam.

HADI

Siapa itu Teh?

Pandangan Hadi masih tertuju pada Delia, yang saat itu sedang berjalan masuk ke dalam rumah. 

LARAS

Murid Teteh dari Jakarta, namanya Delia.

HADI

Oh.. pantes. Geulis... teh.

LARAS

Ehh.. tos apal kanu geulis geningan.

Hadi langsung memasang wajah malu.

HADI

Ahh Teteh mah.. jadi malu.

Laras tersenyum.

HADI

Oh iya Teh, ini ikan buat Abah.

LARAS

Wah seger-seger gini. Hayu atuh masuk! Abah ada di belakang.

Laras dan Hadi berjalan masuk ke dalam rumah.

CUT TO:

35. INT. RUANG TENGAH - RUMAH ABAH ASEP - SIANG

Delia menghampiri teman-temannya yang kebetulan sedang berkumpul di tengah rumah.

DELIA

Guys.. guys.. guys.. ini kabar buruk sumpah.

Pandangan ke-empat sahabatnya langsung tertuju pada Delia.

KINARA

Maksud lo apa De?

DELIA

Kira-kira menurut kalian kita disini mau ngapain?

TASYA

Istirahat sebentar, sebelum lanjut ke tempat liburan. Iya kan?

DELIA

Salah..

REYHAN

Terus yang bener apa?

DELIA

Yang bener itu, tempat ini tu tujuan liburan kita guys.

BER-4

Hahhhhh...

Mereka kaget.

REYHAN

Ahh lo jangan bohong De.

KIKI

Iya nih. Gak mungkin kan kita liburan di tempat kaya gini?

KINARA

Udah deh gak usah nge-prank. Gak lucu De. Entar kalo beneran liburan disini baru tau rasa loh.

DELIA

Lah! Siapa yang nge-prank. Kalo gak percaya tanya sendiri aja sama Kak Laras!

Delia pergi dengan kesal.

KIKI

Kayaknya Delia serius deh sama omongannya. Liat aja ekspresi mukanya tadi!

REYHAN

Iya juga ya. Dia juga gak mungkin kali ngerjain kita.

TASYA

Kalo bener.. berarti ini tujuan liburan kita dong?

Reyhan, Kiki dan Kinara mengangguk bersamaan. Lalu mereka memasang wajah kusut.

CUT TO:

ESTABLISH SUASANA DESA SORE

36. EXT. JALANAN - DESA - SORE

Laras ditemani Abah Asep sedang berjalan santai di jalanan yang pinggir kanan kirinya ada sawah, sambil menikmati suasana dan pemandangan desa di sore hari.

ABAH ASEP

Ras..

LARAS

Iya Bah.

ABAH ASEP

Abah mau tanya, kenapa kamu bawa anak-anak kota itu ke rumah Abah? Kelihatannya.. mereka tidak suka lho kamu bawa ke desa ini.

LARAS

Iya Bah, Laras tau... Tapi Laras merasa kalau Laras memang perlu membawa mereka ke desa ini.

ABAH ASEP

Kenapa?

LARAS

Laras cuma yakin aja Bah. Kalau apa yang Laras cari, akan Laras temukan di desa ini.

ABAH ASEP

Ya udah.. Abah doain yang terbaik aja. Semoga apa yang kamu lakukan sesuai dengan apa yang kamu harapkan.

LARAS

Aamiin.. mudah-mudahan Bah.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar