Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
17.EXT. JALAN MENUJU KANTIN. SIANG HARI
cast. naura, silla, ola, rere, manda
ola berjalan beberapa langkah di depan.
silla menggandeng lengan naura.
rere dan manda berjalan di bagian paling belakang.
rere mempercepat langkahnya kemudian mengalungkan tangannya di leher silla.
RERE
ngambek ya?
(mencubit pipi silla)
ihh cila cila marah..
SILLA
(melepaskan tangan rere)
ihh rere..kamu 'tu berat tau.. awas, ah!
MANDA
iya, rere. nggak berperi kesillaan banget, deh.
rere berbalik badan.
RERE
(berjalan mundur)
ohh sekarang kamu gitu, Man? Oke, kita putus. dasar man man.
rere berbalik badan lagi dan berjalan lebih cepat. menggandeng ola.
rere menoleh ke belakang, menjulurkan lidah.
RERE
(lanjutan)
ola cantik banget hari ini. kita jadian ya..
ola menoyor kepala rere.
naura tersenyum lebar.
CUT TO
18.EXT. KANTIN. SIANG HARI
cast. naura, silla, ola, rere, manda
silla duduk di sebelah naura dan berhadapan dengan ola.
rere duduk paling pinggir.
naura berhadapan dengan manda.
silla mendorong mangkuk yang masih sisa kemudian menyedot minumannya.
ola menatap mie dan mengaduk-adukna.
naura, rere, dan manda sedang makan mie.
OLA
(menggumam)
aku habis putusin Kenan...
naura berhenti mengunyah, menatap ola heran.
menda meletakkan garpu dan sendoknya.
rere tidak jadi memasukkan mie ke mulutnya yang sudah menganga.
MANDA
serius, la?
manda mendekat ke ola.
MANDA
(lanjutan)
terus tunangannya batal dong?
OLA
(mengangkat bahu, tenang)
Ya mau gimana lagi.
RERE
(menelan makanan)
kok bisa, la? kamu diselingkuhin?
ola memegang sedotan kemudian minum es tehnya.
OLA
aku enggak bisa nurutin kemauan dia, re. walaupun aku bukan anak baik-baik, tapi aku pengin jaga diri aku sebagai perempuan, re
SILLA
(mengaduk-aduk minuman)
maksudnya?
ola memajukan badannya.
manda, rere, naura, silla memajukan badannya juga.
ola
dia maksa buat HS. maksa.
rere tersedak makananya dan batuk.
manda menepuk-nepuk punggung rere.
MANDA
(mengulurkan minuman)
minum dulu, minum..
RERE
(terbatuk)
wahh..gila, la..
SILLA
kukira kayak gitu cuman di jakarta doang..
NAURA
kamu gimana, la? kamu nggakpapa, kan?
ola mengangkat kedua bahu.
OLA
(tersenyum)
ya mau gimana lagi..
naura meletakkan sendok kemudian melipat tangannya di dada. menatap naura.
NAURA
enggak usah sok kuat, deh la!
naura mencondongkan badan kedepan kemudian mengetuk punggung tangan ola dengan jari telunjuknya dua kali.
NAURA
(lanjutan)
rere siap ndengerin ceritamu.
rere mengangguk. bibirnya dicemberutkan.
ola menggeleng kemudian menyedot minumannya.
OLA
(melihat jam tangan)
lima menit lagi masuk, besok-besok aja ceritanya, ya.
ola mengangkat kepala kemudian tersenyum.
silla memegangi gelas dengan dua tangan.
SILLA
(ragu-ragu)
ee..ra..
naura menengok ke arah silla.
NAURA
gimana sil?
rere, manda, ola, dan naura menatap silla.
silla menatap temannya satu-satu.
SILLA
(ragu-ragu)
ngomong-ngomong soal cerita..
silla mengangkat sedikit roknya.
naura menatap bagian atas lutut silla yang memar.
naura buru-buru meraih tangan silla kemudian menarik lengan sweater silla ke atas.
naura, rere, manda, dan ola menghembuskan nafas saat melihat lengan silla yang penuh memar.
silla menarik tangannya kemudian menutup tangannya.
NAURA
ayahmu pulang lagi?
silla mengangguk.
SILLA
hmm..tapi enggak separah biasanya kok.
silla tersenyum.
RERE
(menunjuk-nunjuk dengan sendok)
enggak parah apanya. badan kamu dah kaya avatar gitu..
(menggumam, membuang tatapan)
perempuan tapi badannya biru semua..
NAURA
(meraih tangan silla)
ibumu gimana, sil? ayahmu?
ola menyimak sambil mengunyah makanannya.
SILLA
ayahku..kayaknya ke rumah mamah baru deh. kalau ibu, enggak tau. kemarin sebelum ayah pulang, ibu dah pergi duluan...
manda memajukan badannya.
MANDA
besok aku temenin ke kantor polisi ya?
silla menunduk, menatap jari-jarinya yang bertautan.
SILLA
apa polisi bisa bantu, man? aku enggak percaya mereka..
NAURA
paling enggak harus coba, sil?
silla mengangkat kepalanya, menatap naura.
SILLA
terus? terus kalau udah coba, mereka datang kerumah, ketemu ayah, ketemu ibu, habis itu ngasih nasehat, pamit, udah. yang ada aku bakal dipukuli lebih keras lagi, ra...
naura menepuk-nepuk punggung tangan silla.
SILLA
(lanjutan)
rasanya pengin mati aja, ra. aku enggak tau mesti gimana lagi..
NAURA
(menatap iba)
sil...
silla menunduk, air matanya mengalir.
SILLA
(menghapus air mata)
aku takut kalau akhirnya aku nyerah...aku takut banget ra..aku takut kalau akhirnya aku harus mati ditanganku sendiri...
rere meletakkan sendoknya di meja agak keras.
RERE
sumpah sil, kamu itu punya kita. kalau kamu masih ngomong kayak gitu, aku enggak mau temenan lagi sama kamu!
manda menepuk tangan rere.
rere menarik nafas panjang.
naura menepuk-nepuk pundak silla.
NAURA
(pelan)
sil, masih ada aku, ada rere, ada manda, ada ola..ada kita sil...kamu bisa jadiin kita alasan buat bertahan. kalau kamu mulai takut, pikiran kamu lagi kacau, kamu bisa cari kita, cari aku.. ya..
silla mengangguk.
SILLA
hmm..thanks..
silla mengangkat kepalanya.
rere mengulurkat tangan, mengusap pundak silla.
manda tersenyum.
ola mengambil mengambil tisu dan mengelap sia-sia air mata silla.
OLA
(mengelap air mata)
duh..punya anak manja banget...cup,cup ya, udah udah. ngomong mama, siapa yang nakal, hm? rere mesti ya..
RERE
dih..tante galak...
rere meniup sedotan bekas minumnya ke arah ola.
ola menghindar saat percikan air keluar dari sedotan.
OLA
rere! astaga, jorok banget..
manda, silla, tertawa.
naura merangkul pundak silla dan ikut tertawa.
CUT TO
silla, rere, naura, manda, dan ola berjalan menuju kelas.
rere dan manda berjalan di kanan kiri silla.
rere merangkul pundak silla.
NAURA
(melihat jam tangan)
silla, aku ke kamar mandi bentar ya. nanti kalau gurunya udah dateng, tolong bilangin aku ke kamar mandi.
silla mengacungkan jempol.
SILLA
oke..
OLA
aku juga..re bilangin ya!
RERE
ih ogah. entar kubilangin lagi makan di kantin..
OLA
eh..sialan... awas kamu..
ola menyusul naura berbelok ke arah kamar mandi.
CUT TO
19.INT. KAMAR MANDI. SIANG HARI
cast. ola, naura
naura keluar kamar mandi. menyeka tangannya dengan tisu kemudian membuang tisu di tempat sampah.
ola sedang bersandar di dekat cermin kamar mandi.
NAURA
ngapain, la?
naura menatap cermin, merapihkan rambut dan dasi.
ola menegakkan badannya. tangannya terlipat di dada.
OLA
ra..
NAURA
(menyisir rambut dengan jari)
hmm..
OLA
ee..
naura menatap ola lewat cermina. tangannya berhanti menyisir rambut.
ola menatap bawah, ragu-ragu.
NAURA
kenapa, sih la?
naura menghadap ola.
OLA
jujur, ra..aku enggak baik-baik aja..
mata ola berkaca-kaca kemudian ola mendongakkan kepalanya. mengipas-ngipaskan tangannya ke mata.
NAURA
(meraih tangan ola)
la..kamu kenapa? gara-gara calon tunanganmu itu? kamu mau ke uks aja? nanti aku ikut izin, biar kamu bisa cerita...
ola menggelengkan kepala. menatap naura.
OLA
aku bener-bener enggak tau harus gimana. aku ceritapun enggak menyelesaikan apapun, aku tetep sakit hati, aku tetep pengin nangis, aku..ck ah..
ola menunduk. menutup matanya dengan tangan. bahunya terguncang karena menangis.
OLA
(lanjutan)
aku enggak baik-baik aja, ra..
naura menatap iba ola kemudian memeluknya.
NAURA
(menepuk-nepuk punggung ola)
enggakpapa, la. nangis aja..
ola mundur kemudian mengusap wajahnya.
OLA
enggak, ra..nanti aja..
NAURA
(khawatir)
la, jangan maksain diri. kalau kamu butuh hiburan, ayo, nanti aku ajakin yang lainnya...
OLA
(menggeleng)
nggak bisa, ra. kalo kita main bareng, akhirnya kita yang harus ngehibur, silla..bukannya aku enggak suka atau enggak peduli sama silla..aku peduli banget sama, silla. aku juga sayang sama dia..tapi..
NAURA
(memotong)
aku ngerti kok, la. nanti aku coba bicara sama temen-temen lainnya ya..
OLA
(meraih tangan naura)
enggak usah la..aku takut anak-anak mikir yang enggak-enggak..
naura menggenggam tangan ola kemudian tersenyum.
NAURA
jangan terlalu dipikirkan, la. kamu juga punya masalah. kita semua teman, kita pengin yang terbaik, entah buat kamu atau silla..kita tau kondisi silla seperti apa dan aku juga...enggak..nanti aku jelasin pelan-pelan ke temen-temen.
ola menatap tangannya.
OLA
makasih banget, ya ra..
CUT TO