INT. KENDARAAN NADYA — SIANG
Nadya menelfon Calvin sambil mengendarai mobilnya.
Nadya
Gue udah survey ke tempat produksi. Prodak mereka bagus Vin bener-bener premium. Udah gitu handmade. Gue sih Cocok sama brand ini.
CALVIN (V.O)
Oke oke.
Nadya
Lo masih di Tasik?
Calvin (V.O)
Iya Nad
Nadya
Yaaaah tau gitu bareng.
Calvin (V.O)
Gue tiga hari lagi pulang nih. Tapi orang brand udah ada di Jakarta kan?
Nadya
Udaaah ini gue lagi janjian. Mereka masih di hotel.
Calvin (v.o)
Berangkat dari kapan dari Garut?
Nadya
Kemaren jam empat.
Calvin (v.o)
Yaudah lo handle dulu ya
Nadya
Siap.
Calvin (v.o)
mau ketemu dimana?
Nadya
Di Freaky Healthy
Calvin (V.O)
Jauh banget Nad?
Nadya
Its okay. Yang penting harus Vegan.
Calvin (v.o)
Hmmm okay
Panggilan telepon terputus.
Fade out
INT. FANCY FASHION WOMAN CORNER — SIANG
Saat istirahat di jam makan siang, Firman menggantikan mereka untuk jaga di woman corner karena ini hari selasa jadi toko tidak terlalu ramai seperti weekend.
INT KONTRAKAN TASIK. SORE
Calvin menelpon Nadya
CALVIN
Nad, gue udah baca report lo. Fix kita kerja sama ama brandari Garut itu.
CUT TO
INT. KANTOR FANCY FASHION — SORE
NADYA
Oke Vin.
Mereka mengakhiri panggilan telepon itu.
CUT TO
INT. TOKO FANCY FANCY FASHION WOMEN CORNER
HARI SELASA TOKO TIDAK BEGITU RAMAI FIRMAN MAU MENGGANTIKAN RIRIS, SANTIA DAN MISSHA. SEMENTARA FIRMAN BERJAGA DI WOMEN CORNER. MEREKA BERTIGA ASIK MENGOBROL DI RUANG GANTI KARYAWAN
RIRIS
Asik banyak duitnya. (Sambil melihat ke arah Santia yang sedang merapikan uang-uangnya)
SANTIA
Yeeeh banyak uang darimana. Ini gue mau ikutan arisan. Kayaknya mendingan ikut arisan deh daripada gue simpen. Ilang terus
MISSHA
Ilang gimana kak?
RIRIS
Palingan juga sama kakak lo
SANTIA
Ya siapa lagi atuh. Padahal gue udah tenang banget ya udah seminggu duit gue aman, kok tumben tu orang gak meres gue. Eeeh taunya ada preman yang nagih utang kerumah
RIRIS
Ya ngapain lo bayar
SANTIA
Yaaah Masa gak gue bayar
RIRIS
Ya itu kan bukan kewajiban lo
SANTIA
Ya gue juga bilang gada uang. Tapi tuh preman maksa.
RIRIS
Ya ampuuuun kalo gue sih udah gue getok pala nya. Lu sabar banget sih jadi orang. Kaga usah ngasih lah sama ade tapi minimal gausah ngerecokin hidup adenya lah. Mana sering judi balap-balapan liar hadeeeh. (Dengan nada yang kesal)
MISSHA
Emang kakak gapake m-banking?
SANTIA
Enggak. Terakhir aku ada m-banking handphone aku direbut, trus dilempar.
RIRIS
Kalo gua jadi elo mending gue nikah aja. (Menyilang tangannya lalu matanya mengarah ke atas)
MISSHA
Iya kak, buka rekening aja kaka umpetin atmnya trus gausah bikin M-banking
SANTIA
Iya kayaknya mending kaya gitu aja. (Dia lalu membaca pesan yang ada pada ponselnya)
SANTIA
Gue kebawah dulu ya
RIRIS
Mau kemana lu?
SANTIA
Gue mau bayar arisan ke si Mita. Dia udah nunggu di bawah.
RIRIS
Oh iya
SANTIA
Ya masih mending gue pos in duitnya ke arisan daripada tar di incer abang gue
Santia berjalan ke arah luar. Sementara Missha menatap Santia yang berjalan dengan penuh keprihatinan.
CUT TO
PARA KARYAWAN DIBERITAHU BAHWA AKAN ADA PERJALAN SEMACAM OUTING DENGAN TUJUAN NEGARA HONGKONG. AGENDA TERSEBUT DIBARENGI DENGAN JADWAL NADYA DAN CALVIN YANG AKAN MENGHADIRI ACARA FASHION WEEK DI SANA. AGENDA INI DIKHUSUSKAN UNTUK KARYAWAN DI KANTOR PUSAT.
INT. TOKO FANCY FANCY FASHION WOMEN CORNER
MISSHA
Ya ampuuuuun! Aku beneran seneng banget bisa ikut ke sana. Sekalian pengen tau kalo fashion week di sana tuh kaya apa
RIRIS
Lah kalo emang ini acara jadi, berarti ini pertama kalinya gue naik pesawat.
SANTIA
Lah sama dong hehehe kalo kamu Missha? Pasti pernah dong
MISSHA
Hehe pernah kak. Kan kakaku tinggal di Amerika soalnya
SANTIA
Oh iya ya.
MISSHA
Tapi kalo tahun inise kayaknya dia yang ke Indo deh.
CUT TO
INT. TOKO FANCY FANCY FASHION WOMEN CORNER
Terdengar seorang anak menangis tersedu-sedu. Seorang anak lelaki yang kira-kira berusia tujuh tahun itu menangis dengan suara yang agak kencang.
SANTIA
Eh ada yang nangis, gue samperin dulu ya.
MISSHA
Hmm biar aku aja kak, yanng samperin.
Missha pun menghampiri seorang anak lelaki yang terlihat sedang ditenangkan oleh ibunya.
MISSHA
Kenapa de? (Bertanya sambil menjongkokan badannya agar sejajar dengan anak kecil yang menangis sambil menunduk)
IBU ANAK TERSEBUT
Aku tadi sibuk milih-milih baju. Nah kalo dia sibuk jalan-jalan sendiri. Trus dia bilang kalo dia ditoyor sama manekin yang itu.
Missha tak mampu menjawab. Dia bingung. Sementara si anak meraung-raung ingin pergi dari toko.
MISSHA
Yaudah mbak, biar aku cetak nota pembayaran nya dulu ya. (Sambil mengambil tiga potong pakaian yang sedang digenggam oleh ibu tersebut.
IBU ANAK TERSEBUT
Oh iya (iya mulai meninggalkan lantai dua dengan membopong anaknya yang sedari tadi menundukan kepalanya)
Missha mengurusi totalan, lalu melimpahkannya pada Hani yang sedang bertugas sebagai kasir pada saat itu.
CUT TO
Missha berjalan kearah Riris sementara Santia sdang menemani customer
MISSHA
Kak kak. (Dengan nada yang memburu)
RIRIS
Iya kenapa Sha?
MISSHA
Tadi anak yang nangis. Terus dia bilang ke mamahnya kalo dia nangis Gara-gara ditoyor sama manekin yang di ujung sana.
RIRIS
Ah masa sih (menanggapi dengan santai bahkan terdengar seperti sedang menahan tawa)
MISSHA
Iya kak. Dia ngakunya gitu.
RIRIS
Haha anak kecil tuh kadang imajinasi nya suka lebaaay. Mungkin dia kebanyakan nonton film kali. Atau ga sebenernya dianya yang kejedot hahaha
MISSHA
Hmm iya juga ya hahaha bisa jadi
Mereka dengan mudah melupakan kejadian yang mereka anggap konyol itu. Perbincangan tentang perjalanan ke Hongkong seperti nya lebih menarik bagi mereka sehingga mereka dengan mudah melupakan tentang apa yang membuat anak tadi menangis. Obrolan beralih menjadi seputar Liburan dan pengurusan paspor.
CUT TO
INT RUMAH MISSHA
IBUNYA MISSHA
Wiiih asik dong mau ke Hongkong. Bener ya baik banget bos kamu
MISSHA
Iya mah, jadi dia buka cabang di dua mall sekaligus trus katanya penjualannya bagus. Jadi kita diajak jalan-jalan deh.
MISSHA
Itu apa bun? (Menunjuk kertas-kertas yang sedang dipegang ibunya)
IBUNDA MISSHA
Ini berkas-berkas yang harus mamah bawa ke rumah aman.
MISSHA
Loh emang kenapa mah korbannya?
IBUNYA MISSHA
Diperkosa sama pamannya, sementara mereka diem satu atap. Kayaknya kan ga mungkin kalo kita ga evakuasi anak-anaknya.
MISSHA
Yaaa ampun jahat banget
IBUNYA MISSHA
Iya de, mana katanya dia hami.
MISSHA
Ya ampun. (Dengan ekspresi yang tinggi Dan intonasi yang lambat, sambil menutup mulut nya)
IBUNYA MISSHA
Nah itu de. Mama selalu gak rela kalo ada kejadian kaya gini.
Ibunya Missha (con't)
Cukup mamah yang ngerasain gak hidup sama papah. Cukup mamah yang punya ayah yang posisinya ngancurin hidup nenek kamu. Rasanya gaenak Sha. Kadang mamah pengen bilang sama nenek kamu kalo emang dengan gak adanya mama terus nenek kamu bahagia. Ya mama lebih pilih mamah ga hidup aja.
MISSHA
Maaah (memeluk ibunya)
FADE TO:
Akhirnya hari-hari yang ditunggu sudah datang. Para karyawan bersuka cita menyambut Liburan yang disponsori oleh tempat kerja mereka.
CUT TO BLACK.
EXT DIDALAM PESAWAT
Hanya menampakan awan indah dan bentangan sayap pesawat.
INT KAMAR HOTEL
Missha, Riris dan Santia berada di kamar yang sama. Setelah membereskan perlengkapan pribadi mereka Masing-masing. Mereka nampak terlelap dan tidur.
FADE OUT
Nadya dan Calvin berada di dalam gedung. Sementara para karyawan berada di lobby gedung melihat lihat galeri yang terpajang.
INT LOBBY GEDUNG — SIANG
Missha, Riris dan Santia melihat-lihat galeri dimana busana dan fashion item di pamerkan dalam sebuah kotak arkilik bening.
Missha
Cherry (nadanya melambat sambil membungkukan badannya. Dia menunjuk jari telunjuk nya ke arah sebuah baju yang bermodel asimetris dengan tambahan ornamen batik)
Santia
Siapa desainernya? (Sambil berjalan menghampiri Missha)
Missha
Ini kak Cherry. Yang punya brand The Label OF Cherry dia orang Indonesia kak.
Santia
Wihhh keren banget!
Mereka lanjut duduk di lobby gedung.
CUT TO
Missha melihat Cherry sedang mengobrol dengan Nadya.
Missha
Kaaak liat itu Cherry nya ada. (Sambil menarik dan menggoyang-goyangkan lengan Santia)
Santia
Ya ampuuun cantik banget rambutnya. Keren ya. Kayak kartun itu loh.
Missha
Kartun apa kak? Strawberry shortcake?
Santia
Ho oh itu
CUT TO
Setelah ngobrol, Cherry berlalu meninggalkan Nadya ditengah hiruk pikuk Fashion Week di sana.
Missha
Yaa yaah pergi
Santia hanya memerhatikan Missha
Missha, dan Santia sedang berada di dalam toilet.
Santia
Sha sini.
Missha
Iya kenapa kak (sambil menaruh sebuah liptint kedalam tas kecilnya.) Lalu mendekat ke arah Santia
Missha (con't)
Ada apaan sih kak?
Santia
Bentar ya
Mereka berdiri di daun pintu. Ternyata yang keluar adalah Cherry sang Fashion designer.
Cherry nampak kaget tapi tetap sopan.
Lalu tiba-tiba Santia mengajak Cherry bersalaman.
Santia
Hallo kak Cherry boleh foto bareng?
Cherry
Oh iya boleh, dari Indonesia juga??
Santia
Iya
Cherry
Oh iya fotonya di luar aja ya. Hehe masa di kamar mandi (sambil berjalan lalu merangkul Santia.)
Lalu mereka diam di depan sebuah statue
Cherry
Yuk, yang mau fotoin siapa nih hehe
Santia
Sini aku yang fotoin.
Missha dan Cherry berpose.
Santia
Udah sambil memberi kamera Missha.
Cherry
Gapapa ambil lagi aja yang banyak biar bisa milih-milih hehe
Missha
Fashion show di sini kak?
Cherry
Iya tadi udah di runway, ini emang lagi liburan apa kerja di Hongkong?
Mishha
Kita lagi outing dari kantor. Fancy Fashion.
Cherry
Ouh Nadya?
Missha
Iya ka.
Santia mengambil beberapa gambar lagi. Lalu asisten nya yang berambut dreadlock (gimbal) menghampiri mereka. Berbicara berbisik.
Cherry
Kita pamit dulu ya musti ke backstage.
Missha Dan Santia
Iya makasih kak sukses terus
CUT TO
Missha
Aslinya baik banget ya, ramah gak so ngartis hehe
Santia
Cantik banget ya
Missha
Iya. Kulitnya bagus. Coklat, Indonesia banget.
Santia
.....
Missha
By the way makasih ya kak.
Santia
Iya Missha sama-sama. Oh iya kita samperin Riris Yuk, pasti dia bingung banget nungguin kita. Besok malem kita pulang kan?
Missha
Ho oh besok jadwalnya beli oleh-oleh.
CUT TO
LOBBY GEDUNG — SIANG
Riris
Kalian darimana sih?
Santia
Itu tadi ketemu idola nyah hehe (sambil menatap Missha)
Riris
Oh, eh sepuluh menit lagi kita harus udah kumpul di deket subway sana tuh.
STASIUN TEAM PARK — SIANG MENUJU SORE
Para karyawan berkumpul untuk menuju lokasi Peak Tream. Mereka akan menikmati perjalanan menggunakan kereta yang relnya berada pada sebuah tebing. Para karyawan sangat menikmati keindahan kota Hongkong dari ketinggian. Mereka semua bersuka cita. Akomodasi untuk menaiki kereta Trem ini ditanggung oleh manajemen toko.
AVENUE STARS — MALAM
Malam harinya mereka menikmati suasana di Avenue Stars disana adalah tempat monumental bagi para aktor di dunia perfilman Hongkong. Dimana pada tahun 1980 an Hongkong dijuluki Hollywood nya Asia Timur.
Riris sedang sibuk mengambil potret selfie di pinggir laut. Rambutnya terbawa angin.
Missha menghubungi papahnya
Telepon terhubung...
Missha
Pah liat aku lagi di mana? (Sambil menunjuk tapak kaki Bruce Lee)
Ayah Missha
Wiiih keren banget de.
Ibunda Missha nimbrung memaksa masuk dalam frame video call.
Ibunya Missha
Waduh asik banget. Di sana jam berapa de?
Missha
Jam delapan malem mah.
Ibunya Missha
Keren banget ya kota pinggir laut.
Missha
Mah udah dulu ya Missha mau cari makan
Ibunya Missha
Oh iya jangan lupa tempelan kulkas
Missha
Siap mah, (sambil angkat jempol)
Mereka duduk sambil menikmati pemandangan kota.
Tiba-tiba seorang nenek tua menghampiri dia menawarkan jasa meramal.
Riris
Mau ga? (Melirik Santia dan Missha)