Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Skenario
"Manekin"
Penulis Skenario
Diani Kramer
Fade In
EXT. KAMAR MISSHA — SUBUH
MISSHA yang sudah berpakaian rapi dengan kemeja berwarna tea rose, dan celana kulot berwarna green army sedang berdiri sambil mengeringkan rambutnya yang basah. Suara Hair dryer membahana ke seluruh ruangan kamarnya. Dia mengeringkan rambutnya sambil sesekali melihat jam dinding yang menempel di tembok kamarnya. Setelah itu dia memoles wajahnya dengan make up tipis. Dia bermakeup dengan cepat tanpa mengkoreksi riasannya.
Dissolve To
WAJAH MISSHA YANG SUDAH TERBINGKAI OLEH MAKEUP ITU IA SEMPURNAKAN DENGAN OLESAN LIPCREAM BERWARNA NUDE. LALU MISSHA BERJALAN KEARAH MEJA MAKAN.
DISSOLVE TO:
INT. RUANG MAKAN — SUBUH
Missha mengaduk susu dan memakan roti omelet buatan ibunya. Tangan kanan memegang roti sementara tangan kirinya memegang ponsel. Dia sarapan sambil memesan ojek daring. Dia beranjak dari meja makan dengan meninggalkan sepotong roti omelet sementara susu nya hampir habis. Dia mendekati ibunya lalu mencium dan berpamitan.
DISSOLVE TO:
Missha berjalan ke arah luar rumahnya.
EXT. TERAS RUMAH — SUBUH
Terlihat ayahnya sedang mengeluarkan kandang-kandang burung kesayangannya untuk digantung di pendopo depan rumahnya.
Ayah Missha
Missha tersenyum, tersipu malu sambil meraih tangan ayahnya.
MISSHA
AYAH MISSHA
MISSHA
Ayah Missha tertawa.
Missha
Missha berjalan menuju pintu gerbang. Tiba-tiba langkahnya terhenti setelah mendengar suara-suara barang-barang yang dilempar serampangan. Serta teriakan dari dalam rumah.
Ayah Missha
EXT. PINGGIR JALAN — SUBUH
Missha mengecek ponselnya lalu matanya memindai ke sekeliling jalan di komplek rumahnya. Tanpa aba sang driver ojek daring mendekatinya. Mereka diam tanpa kata. Driver memberi helm lalu Missha memakainya.
DRIVER OJEK
Missha
Missha baru saja akan mengangkat kaki kanannya namun tidak jadi
Missha
Driver ojek Menganguk, lalu motor itu melaju sesuai dengan arah yang terpampang pada maps.
Cut To
EXT. JALAN RAYA — PAGI
Mereka berdua terjebak dalam sebuah kemacetan. Padahal, jaraknya hanya seratus meter lagi. Tapi jalanan begitu padat. Missha misuh-misuh sementara driver ojek diam seribu bahasa.
Kendaraan melaju lambat. Namun pada akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Missha kaget karena melihat ternyata toko tempat ia magang lah yang menjadi sumber kemacetan.
CUT TO
EXT. DEPAN TOKO FANCY FASHION — PAGI
Missha malah bengong seperti orang yang terhipnotis. Matanya memindai sekitar, diantara banyaknya orang yang berkerumun, tatapannya terhenti ketika melihat pintu masuk karyawan yang biasa ia lewati terpasang garis polisi.
CUT TO
Lalu tiba-tiba temannya Missha yang berprofesi sebagai SPG di toko menghampiri dan langsung memeluk Missha.
Mereka berpelukan tanpa kata.