CUT TO
Riris
Santi meninggal Sha. (Memeluk sambil menangis)
Missha mematung.
FREEZE
FADE IN
Suasana Sendu di pemakaman almarhum Santia setelah proses pemakaman selesai satu persatu pelayat mulai meninggalkan pemakaman terkecuali ayahnya dan kakaknya mereka masih saja bertahan di sekitar pemakaman. Santia dimakamkan di sebelah makam ibunya.
FADE OUT
INT. RUMAH SANTIA — SIANG
Di rumah Santia sudah banyak pelayat. Tamu silih berganti berdatangan. Rumah kecil di kawasan padat penduduk itu penuh dengan orang. Riris dan Missha terdiam mematung melihat sekitar. Mata mereka sembab. Lalu tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca dari dalam kamar. Kakaknya Santia memecahkan kaca sambil menangis seperti anak kecil. Santia dan Missha memilih pamit. Orang-orang di rumah duka mendekati sumber keributan dan mencoba menenangkan kakak Santia. Tak lama kawanan polisi datang kerumah Santia untuk meminta keterangan dari keluarga.
Missha
Pak saya pamit ya pak. Bapa yang kuat! Kak Santi orang baik.
Ayah Santia
Iya neng terimakasih yah. (Tersenyum sambil menahan tangis)
CUT TO
EXT. JALAN DEPAN GANG — SORE
Saat diperjalanan pulang Missha dan Riris melihat mobil Pak Calvin. Pak Calvin membunyikan klakson mobilnya.
CUT TO
INT. RUMAH MISSHA — MALAM
Ayah Missha
De kantor kamu masuk berita ya?
Missha
Iya pah, itu temenku. Ini aku baru pulang ngelayat. (Berjalan sambil mengambil minum)
Ayah Missha
Innalillahi! Kok bisa berlumuran darah gitu ya de mayatnya.
Missha
Iya Pak. Jadi kemaren tuh ada barang dia yang ketinggalan, trus dia balik lagi. Satpam ngira di sana udah gak ada siapa-siapa.
Ayah Missha
Emang keluarganya gak lapor polisi, bikin laporan orang hilang gitu?
Missha
Masalahnya bapaknya cuma bulak balik toko. Pas lapor tengah malem belum masuk 24 jam. Eh paginya udah ga bernyawa.
Ayah Missha
Papah jadi khawatir de. Sekarang gimana kelanjutannya?
Missha
Kalo kelanjutannya Missha belum tau pah. Tapi, untuk sementara kita diliburin dulu. (Berjalan ke arah dapur) Mamah udah pulang pah? (Sambil melihat isi kulkas
Ayah Missha
Tadi mamah ada acara dengan dinas sosial sama LSM
Missha
Oh iya pah. (Berlalu ke kamarnya)
Sesampainya di daun pintu. Missha menghentikan langkahnya.
Missha
Oh iya Nenek kemana pah?
Ayah Missha
Tadi sebelum berangkat mamah kasih nenek obat terus sekarang lagi tidur. (Memalingkan wajahnya lalu kembali menonton TV sambil memegang remot)
Missha
Oh iya (membuka pintu lalu masuk ke kamarnya)
Missha masuk ke kamarnya lalu menaruh tas nya dan melepas ikat rambutnya lalu merebahkan diri di kasur.
Missha melamun menatap dalam lampu yang menggantung di kamar tidurnya.
Dissolve to
INT. RUANG HRD FANCY FASHION — PAGI
Arya
Jadi apa yang membuat kamu tertarik untuk magang di sini?
Missha
Baik bapak terimakasih sebelumnya atas kesempatan ini, saya memiliki alasan kenapa saya sangat tertarik untuk magang di sini. Pertama karena cocok dengan studi yang sedang saya ambil. Dan saya juga sangat menyukai bidang fashion. Selain itu saya suka dengan konsep toko ini. Manekin dipajang sesuai dengan tema. Saya rasa jumlah manekin di sini itu sangat banyak. Saya senang sekali melihat effort yang besar dari pengelola untuk menampilkan sesuatu yang berbeda.
Arya
Hmm oke (sambil membaca CV Missha)
Kamu ke ruangan di lantai empat ya. Temui bapak Calvin.
Missha beranjak lalu berjalan kearah ruangan pak Calvin.
INT. LORONG LANTAI EMPAT — SIANG
Missha bertanya pada seorang lelaki yang kebetulan berjalan melewati dia yang sedang duduk di kursi tunggu berwarna silver memanjang.
Missha
Permisi pak? Kalo pak Calvin yang mana ya pak?
Lelaki itu
Oh belum dateng (sambil berlalu masuk ke sebuah ruangan)
Missha sudah menunggu selama dua puluh menit. Sudah tak terhitung berapa kali dia melihat jam yang melingkar di tangannya. Sementara lelaki yang tadi dia tanya tadi masih di dalam ruangan berjibaku dengan kertas-kertas di mejanya.
Lalu terlihat seorang OB yang sedang mengepel lantai. Missha menghampiri OB tersebut.
Missha
Pak mau nanya, kalo pak Calvin yang mana ya pak?
Petugas OB
Loh dari tadi kamu nongkrong depan ruangannya!
Missha
Lah, yang pake kemeja abu muda?
Petugas OB
Iyah itu yang mukanya ganteng putih kaya bule. (Dengan logat Jawa yang kental)
Missha
Oalah.. Tadi aku nanya sama dia pak Calvin yang mana, tapi dia bilang kalo pak Calvin nya belum dateng.
Petugas OB
Bentar-bentar kamu mau lamar kerja ya?
Missha
Iya pak saya mahasiswa mau magang.
Petugas OB
Oh pak Calvin emang kaya gitu.Dia emang suka nge tes kesabaran orang baru. Sekarang gini ya kamu tunggu aja. Tapi jangan kaget kalo disuruh nunggu sampe berjam-jam. Pokonya jangan ngomong apa-apa tunggu sampe dia manggil kamu. (Ujar OB setengah berbisik)
Missha
Oh gitu siap pak. Makasih ya ( Missha kembali ke kursi panjang depan ruangan pak Calvin.
Setelah menunggu sekitar lima belas menit akhirnya Calvin memanggil Missha untuk ke ruangannya.
INT. RUANGAN PAK CALVIN — SIANG
Calvin
Saya dapet rekomendasi dari Arya. Jadi mulai lusa kamu sudah bisa magang di sini ya.
Missha
Wah terimakasih banyak pak (Missha membungkukan badannya lalu mengangkat tangannya untuk bersalaman)
Fade out
Pada hari rabu Missha sudah mulai bekerja.
INT. FANCY FASHION — PAGI
Semua karyawan dikumpulkan di dekat kasir. Para SPG dan SPB berbaris.
Arya
(Menggandeng Missha) oke guys jadi ini Missha dia anak magang yang akan bantu kalian.
Missha
Salam kenal semuanya (Missha melambaikan tangannya dan menganggukan kepalanya)
Arya
Missha kamu gabung dulu sama Riris dan Santi ya dia ada di Women Corner (sambil menunjuk dua orang wanita)
Missha
Iya Pak siap.
Arya
Karena ini jam makan siang kamu istirahat dulu aja. Gak langsung kerja
Riris
Iyaaa kamu sama aku cari makan dulu, ntar yang jaga bisa si Santia dulu. Kita gantian.
Arya
Iya Missha kamu bisa cari makan dulu aja saya ke atas dulu ya (berlalu meninggalkan para karyawan)
Riris
Kenalin aku Riris, ini Santia. Kita biasa di tempatin di bagian women.
Santia dan Missha bersalaman. Santia terkesan sangat kaku tidak seperti Riris yang lebih friendly.
Riris
San gue ke kantin dulu ya.
Santia
Oh iya Ris
Riris dan Santia berjalan keluar toko menyebrang ke sebuah pujasera.
EXT. PUJASERA — SIANG
Riris
Kamu mau makan apa?
Missha
hmmm ayam goreng aja kayaknya.
Riris memesan ayam goreng sambil mencarikan tempat duduk.
Riris
Disini aja Missha (menghampiri meja yang belum dibersihkan)
Missha
Oh iya kak (menghampiri Riris)
Seorang pegawai datang membersihkan meja sisa orang makan sebelum mereka.
Riris
Kamu masih kuliah?
MisshaI
Iya kak
Riris
Oh iya aku manggil nya apa nih?
Missha
Missha aja ka atau Sha (sambil mengelap meja dengan tisu)
Lalu mereka makan dengan lahapnya.
Riris
Mas ini semua jadi berapa? (Kepada pedagang yang kebetulan lewat di depan mereka)
Pedagang
Jadi empat puluh tujuh ribu mba.
Riris
Oh Oke. Ini sama kerupuk nya mas ampir lupa.
Pedagang
Oh iya kerupuk dia ribu mba
Riris merogoh uang di dalam kantongnya.
Riris
Nih mas. (Memberi yang limapuluh ribuan satu lembar)
Missha
Kak gausah ini aku ada
Riris
Udah biarin, biar aku yang bayar.
Missha
Eh kak!
Pedagang
Bentar ya kembaliannya.
Riris
Gausah pak!
Pedagang
Oh iya mba terimakasih ya. (Lalu berjalan ke arah depan tempat memasak dagangnya)
Mereka beranjak dari meja makan itu dan mulai berjalan ke arah luar pujasera menuju toko.
EXT.PINGGIR JALAN DEPAN FASHION — SIANG
sambil berjalan mereka mengobrol.
Missha
Kak makasih ya udah traktir. Padahal kan baru kenal.
Riris
Kalem aja Sha. Lagian kita tuh baru dapet rezeki nomplok dari pak Calvin. Tiba-tiba dia bagi-bagiin uang lima ratus ribu buat karyawan yang kemaren ada pas salah satu prodak baru dia lagi ngurusin label SNI.
Missha
Wih mantep kak!
Riris
Iya Sha.
Mereka berjalan ke arah toko lewat pintu belakang.
INT. DI DALAM TOKO. — SIANG
Terlihat Santia sedang berjalan kearah kasir mengantarkan nota belanja customer lalu kembali ke salah satu sudut toko.
Riris
San, dia ga tau kalo pak Calvin tuh baiiiik banget.
Santia tak menjawab hanya tersenyum.
Riris
Gue udah kerja di counter HP, kerja di PT, trus terakhir kerja jadi Sales popok bayi. Nah kerjaan yang paling enak tuh di sini. Mana bos kita royal banget lagi.
Missha
Ih masa sih kak?
Riris
Tanya aja sama yang laen.
Missha
Oh iya kak Santia mau istirahat kan kita gantian?
Santia
Iya. (Jawabnya datar)
Riris
Bawa bekel lagi?
Santia
Iya. Biar hemat.
Riris
Gue bingung deh San, kan di rumah lu cuma ada elu, ada kakak sama bapak lu trus yang masak siapa?
Santia
Gue lah. Gue masak nasi dari malem trus gue angetin. Tapi kalo gue yang masak sih paling yang gampang-gampang aja. Kaya nuget. Tapi kadang gue beli bahan makanan trus gue nyuruh uwa gue masakin trus bagi dua kalo dah mateng.
Missha
Emang ibu kakak kemana?
Santia
(Tak menjawab hanya menghela nafas)
Riris
Ibunya udah gak ada.
Missha
Oh ya ampun maaf ya kak.
Santia
Iya gapapa kok. Oh iya gue ke belakang dulu ya. (Berjalan kearah belakang)
Satu jam kemudian
CUT TO
INT . DI DALAM TOKO. — SIANG
Arya datang ke arah mereka.
Arya
Santi, Riris
Santia dan Riris
Iya Pak (menjawan berbarengan)
Arya
Missha saya pengen kamu keliling toko sama kantor ya. Sambil pelajarin yang ada di sini. Ehm kamu mau ditemenin sama siapa? Riris atau Santia?
Missha
Ehhhm (lambat menjawab dan terlihat ragu karena merasa tir enak dengan keduanya)
Missha
Sama kak Riris aja. (Missha merasa kalau Riris lebih friendly)
Arya
Ok. Ris kamu temenin Missha ya. And then Santia kamu di sini jaga ya
Santia
Oke Pak
Arya kembali ke ruangannya sementara Santia tetap berjaga. Riris mulai mengajak Missha keliling. Keadaan toko saat ini tidak begitu ramai karna bukan akhir pekan.
Jam pulang tiba.
EXT. PINGGIR JALAN — MALAM
Missha memesan sedang memesan ojek daring.
Riris
Sha mau pesen kojek ya?
Missha
Iya kak. Soalnya aku belum tau trayek angkutan umum.
Riris
Jangan dulu pesan ya!
Mishha
Emang kenapa kak?
Santia
Dia nunggu aku dijemput bapaku dulu.
Missha
Oooh gitu.
Sekitar sepuluh menit berlalu akhirnya bapak tua dengan motor revo itu muncul.
Santia menghampiri ayahnya. Lalu bersalaman. Riris dan Missha mengikutinya. Ayahnya hanya tersenyum tapi tak bersuara.
Santia naik ke motor.
Santia
Ris, sha aku duluan yah.
Riris. missha
Iya hati-hati. (Mereka berdua kompak menjawab)
Motor tua itu melaju lalu menghilang dari penglihatan.
Riris
Nah sekarang baru deh kamu pesen
Missha
Eh iya. Tapi ntar kaka ama siapa
Riris
Udaaah pesen dulu aja
Missha
Hm oke deh ka.
Ternyata angkot lebih dulu datang. Riris pulang lebih dulu sementara tujuh menit kemudian ojek daring yang dipesan Missha datang.