Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Keluar Jalur
Suka
Favorit
Bagikan
12. ACT 3-FINAL IMAGE: Kembali di Jalur

59. INT. RUMAH PAK BOS — NIGHT

Cast: Kendra, Pak Bos

Pak Bos duduk di sofa. Kendra duduk dengan percaya diri di seberangnya.

PAK BOS (CONT'D)
Kamu serius?
KENDRA
Iya, Pak. Saya mau resign.
PAK BOS (CONT'D)
Lalu, apa rencana kamu selanjutnya?
KENDRA (CONT'D)
Saya ingin kuliah, Pak. Di bidang digital kreatif yang saya minati selama ini.
PAK BOS
Papi mami kamu setuju?
KENDRA
Saya belum minta izin, Pak.
PAK BOS (CONT'D)
(terkejut)
Belum?
KENDRA
Saya ngomong ke Bapak dulu, karena saya mau minta tolong (BEAT)
Saya mau pinjam duit buat kuliah (BEAT) Sebagai kompensasi, saya bersedia kerja di rumah Bapak. Bersih-bersih rumah, motong rumput, nemenin Nenek, apa saja. Asal saya diberi tumpangan sampai lulus dan punya kerjaan impian.

Pak Bos terpelongo, lalu terkekeh sambil mengangguk.

60. MONTAGE

A. Kendra duduk dalam ruang kuliah di antara mahasiswa lain. Ia sedang mengikuti kelas.

B. Kendra pakai bokser sedang menguras kolam ikan di halaman. Lalu Pak Bos datang. Kendra mendongak menyapa beliau. Pak Bos tampak senang balas menyapa.

C. Kendra duduk di depan meja dengan lampu baca menyala. Ia sedang mengerjakan tugas membuat konten di laptop. SFX: bunyi notifikasi. Kendra memeriksa ponsel lalu tersenyum saat tahu Rubi memfollow dirinya di media sosial. Ia lalu kembali serius menekuni laptop.

KENDRA (V.O)
Beginilah cerita saya yang baru dimulai. Hidup itu rumit. Kadang kita nggak langsung dikasih jalan hidup yang tepat. Harus bertahan di jalan penuh tikungan maut dulu, bahkan keluar dari jalur aman. Setiap pilihan memang punya risiko. Namun, setiap risiko layak kita hadapi demi meraih cinta dan cita-cita.


FADE OUT.

61. EXT/INT. KAMAR RUBI. KAMP PENELITI — MORNING - YEARS AFTER

Cast: Kendra, Rubi

Rubi sedang berbenah isi carrier di lantai. Nasting dan makanan instan berserakan di dekatnya. Sebelah tangannya memegang ponsel di telinga.

RUBI
(dalam dialek Melayu Jambi)
Yo, Mak. Rubi akan langsung balek setelah ini. Tapi Rubi boleh ajak kawan yang Rubi cerito kemarin ke Mak, idak? (BEAT) Insyaallah ... serius, Mak. Mau ketemu samo Mak. Mau kenalan, katonyo (BEAT) Yo, Mak. Nanti Rubi sampaikan. Asalamu'alaikum.
KENDRA (V.O)
Mbak Rubiii.

Kita melihat RITSLETING carrier ditutup buru-buru, lalu diangkat.

ESTABLISH: Dari balik pintu kamar yang terbuka, kita melihat Kendra sudah menunggu di luar sambil membawa perlengkapan kamera. Rubi segera mendekat menyapa.

RUBI (CONT'D)
(riang)
Ken, dapat salam dari Mak.

Kendra melakukan selebrasi.

RUBI (CONT'D)
Ish. Norak.
KENDRA (CONT'D)
Dapat lampu hijau ke Jambi, dong.
RUBI (CONT'D)
Selesaikan dulu liputan kamu. Yuk, berangkat.
KENDRA (CONT'D)
(tertawa ke arah kamera)
Tutup dulu pintunya, Mbak.

Rubi terlihat salah tingkah saat berlari ke arah pintu lalu menutupnya.

SFX: bunyi pintu tertutup.

Kita melihat pintu dan ruangan kamar dari kayu tampak temaram. Terdengar suara Kendra dan Rubi sedang mengobrol menjauh.

RUBI (V.O)
Mau ke mana du--Kendra! Kamu ngapain?
KENDRA (V.O)
Halo, Gengs. Ini dia ... someone special yang saya janji kenalin sama kalian-


FADE OUT.

END CREDIT


POST CREDIT SCENE:

A. Profesor Banta sedang mengisi acara talkshow. Ia duduk di kursi dengan tegang.

PROFESOR BANTA
(frustrasi)
Suku Mante? Saya menyerah. Sama sekali tidak hebat. Sebaliknya, saya merasa merugi, baik fisik maupun materil dalam penelitian ke Leuser. Tiap malam, ada yang menaruh ular di kantung tidur saya! Bayangkan. Dan saya harus minum teh pahit berminggu-minggu karena seseorang di hutan mencuri gula saya!

B. Kita melihat area bekas ladang yang hening pada malam hari. Tanah basah sehabis hujan. Dua buah carrier terbuka di atas rumput. Isinya berserakan.

Kemudian ada yang memunguti nasting, termos, pemantik api, dan kotak P3K untuk dimasukkan ke carrier. Sebuah alat GPS yang sudah mati diangkat seseorang. Tombolnya dipencet-pencet, lalu diketuk-ketukkan ke tanah. Alat GPS dibuang begitu saja.

SFX: bunyi auman harimau.

Kedua carrier lekas ditarik masuk ke bawah tenda yang digelar asal di tanah. Beberapa saat kemudian, kain tenda bergerak merayap di tanah.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar