Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Keluar Jalur
Suka
Favorit
Bagikan
8. ACT 2-BAD GUYS CLOSE IN: Putar Balik

FADE IN:

36. EXT. BEKAS LADANG I. KEMAH — MORNING

Cast: Kendra, Rubi

Kendra dan Rubi berdiri berhadapan di antara kemah dan api unggun. Kita melihat nasting di tanah. Bagian dalamnya licin seperti bekas dijilat. Sementara carrier Kendra terbuka lebar, tampak paket dibungkus plastik hitam di dalamnya. Kendra tampak lega melihat isi carrier miliknya dan segera menutup ritsleting carrier.

RUBI (CONT'D)
Kamu pasti bohong. Nggak mungkin ada orang iseng di tengah hutan, yang niatnya cuma menjarah makanan malam-malam. Orang pendek, pula.
KENDRA
Mbak asisten Profesor. Mbak juga yang cerita kalau orang pendek itu ada.
RUBI
Saya kan sudah bilang. Orang pendek itu masih dicari bukti keberadaannya. Kami saja berbulan-bulan nyari nggak ketemu. Dan kamu baru satu malam di hutan ngaku liat mereka? Kamu punya bukti? Foto atau rekaman gitu? Kamu kan bawa HP ke mana-mana.

Kendra menggeleng kecewa.

KENDRA
Saking terpesonanya, saya lupa jepret, Mbak.
RUBI
Kamu masih sempat motret saya.

Kendra terpelongo. Rubi memegangi kepala pusing.

RUBI
Sudahlah. Lupakan saja. Bukti digital juga nggak bisa dijadikan bukti otentik, kecuali kalau kita menemukan tulang atau fosil.
(menunjuk Kendra)
Tapi itu nggak boleh jadi alasan ya buat kamu berbohong.
KENDRA (CONT'D)
Terus, Mbak nuduh saya yang makan semua? Selapar-laparnya saya, perut saya nggak sejumbo itu kali makan mi lima bungkus sekaligus, Mbak.
RUBI
(gusar)
Lalu, siapa dong?
KENDRA (CONT'D)
Udah, Mbak. Cuma lima bungkus mi. Nanti saya ganti.
RUBI (CONT'D)
Bukan gitu, Kendra. Kita harus jalan kaki ``` beberapa jam lagi. Jadi harus isi tenaga dulu. Sedangkan kita di hutan. Kamu kira bakal nemu warung kayak di pinggir jalan?

Kendra menukar carrier Rubi yang lebih berat dengan miliknya.

KENDRA (CONT'D)
Aku yang bawa tenda. Mbak Rubi cukup jagain dokumen buat Profesor ya ....
RUBI
Tapi-
KENDRA
Kalau Mbak Rubi capek, kugendong sekalian.
RUBI
Nggak usah sok-sok'an. Bunyi perut kamu kedengeran sampai sini tau. Kamu masih sanggup jalan? Kalau sampai pingsan, saya juga yang bakal repot.
KENDRA
Mbak ....

Rubi membereskan nasting yang berserakan di tanah. Lalu ia melihat ada jejak kaki samar di dekat nasting. Rubi berlutut mengamati lebih dekat.

RUBI
Apa ini?

ZOOM IN: Ada jejak kaki di tanah yang basah. Ukurannya sebesar telapak kaki anak kecil.

RUBI (CONT'D)
(menoleh ke Kendra)
Kendra. Coba sini. Pinjam kaki kamu.
KENDRA
Maksud Mbak Rubi?
RUBI (CONT'D)
Lepas sepatu kamu. Lalu taroh kaki kamu di sini.

Rubi menunjuk tanah di sebelah jejak itu. Kendra melepaskan sepatu kanannya lantas menaruh telapak kaki di sana. Setelah membuat jejak di tanah, ia ikut membungkuk memperhatikan. Kita melihat wajah Kendra dan Rubi dari arah bawah tampak serius membandingkan bentuk dan ukuran telapak kaki Kendra dengan jejak misterius tadi.

KENDRA (CONT'D)

Memangnya itu apa, Mbak? Jejak orang utan?

RUBI (CONT'D)
Orang utan nggak berjalan di tanah, Ken. Mereka bergelantunan di pohon.
KENDRA (CONT'D)
Kok bentuknya mirip kaki anak kecil ya?

Rubi tersenyum dengan tatapan antusias.

RUBI (CONT'D)
Pencuri mi instan kita (BEAT) Betul kata kamu, Ken. Ada orang yang datang ke sini tadi malam. Tapi jelas bukan manusia karena jejaknya terlalu kecil. Nggak mungkin juga ada anak kecil berkeliaran di hutan.
KENDRA (CONT'D)
(bergidik)
Serius? Mbak yakin itu mereka?
RUBI
(mengangguk)
Iya. Jadi saya minta maaf ya, sudah menuduh kamu macam-macam. Yang saya butuhkan sekarang cuma satu. Melihatnya dengan mata kepala sendiri.
KENDRA
(bingung)
Maksud Mbak?

Rubi tidak menjawab. Ia sibuk menelusuri jejak lain di tanah. Lalu tatapannya tertuju ke satu arah. Kita melihat hutan di hadapan Kendra dan Rubi.

RUBI
(mematung)
Jejaknya mengarah ke sana.

Kendra mendekat ke sisi Rubi. Ia menatap ke arah yang sama, lalu berpaling ragu pada Rubi.


CUT TO.

36A. BEKAS LADANG I. KEMAH — MORNING (MOMENTS LATER)

Rubi menutup ritsleting carrier terburu-buru. Kemah sudah tidak ada. Ia lalu menandai track GPS di ponsel. Saat ingin melangkah ke arah hutan, Kendra menghalangi.

RUBI (CONT'D)
Kendra, minggir!
KENDRA (CONT'D)
Mbak mau ke mana?
RUBI (CONT'D)
Apa perlu saya jelaskan?

Rubi bergerak ke kiri tetapi Kendra kembali menghadang.

RUBI (CONT'D)
Kendra!
KENDRA (CONT'D)
Mbak, jangan lupa sama kesepakatan kita. Mbak Rubi harus mengantarkan saya ketemu Profesor Banta sekarang.
RUBI (CONT'D)
Dengan atau tanpa kamu, saya tetap ke hutan. Kamu cuma menumpang sama saya. Ingat? Saya punya urusan yang lebih penting sekarang. Sudah berbulan-bulan saya menunggu saat seperti ini, Ken.

Kendra membentangkan tangan untuk menghalangi Rubi.

KENDRA (CONT'D)
Mbak Rubi. Please. Jangan begini ke saya.
RUBI (CONT'D)
(mengancam)
Nggak usah lebay, Ken. Saya nggak bakal berubah pikiran meskipun kamu memohon.
KENDRA (CONT'D)
(menghela napas)
Mbak (BEAT, menatap Rubi tajam)
Kali ini bukan soal paket. Atau persoalan saya bakal dipecat. Tapi kalau Mbak Rubi kenapa-kenapa, gimana?
(menunjuk ke belakang sambil menatap Rubi) Di sana sarang harimau loh! Mbak mau balik ke sana?

Mata Rubi berkedip. Ia membuang pandangan ke arah lain sebentar, lalu kembali menatap Kendra.

RUBI
Bagus. Seperti itu, Ken.
KENDRA
(bingung)
Hah? Apanya yang bagus ketemu harimau?

Rubi kelihatan canggung sesaat.

RUBI
Tatapan percaya diri kamu.

Kendra memelotot mendengarnya.

RUBI (CONT'D)

Kalau kamu ketemu harimau, tatap ia dan busungkan dada seperti itu. Harimau pasti grogi.

Rubi melenggang melewati Kendra yang terperangah.

ESTABLISH: Kita melihat Kendra lekas berbalik menyusul Rubi ke arah hutan.

KENDRA
(berbicara sendiri)
Duh, sial. Keras kepala banget.
(ke Rubi)
Yang grogi, harimau atau Mbak Rubi, sih?


CUT TO BLACK.


RUBI (O.S)
Satu-satunya kesempatan menghadapi harimau di alam liar adalah dengan menatap matanya. Karena itu, jangan pernah membelakangi harimau, Ken. Mereka menyerang mangsa lengah yang berjalan paling belakang.
KENDRA (O.S)
Kita cuma berdua dan Mbak Rubi harus memandu kan?

FADE IN:

37. EXT. HUTAN — MORNING

Cast: Kendra, Rubi

Kita melihat langkah KAKI RUBI di depan KAKI KENDRA. Mereka berjalan pelan waspada di atas tanah hutan yang lembab. Ada jejak kaki kecil yang terlihat di tanah lalu menghilang sebelum batang pohon melintang di hadapan mereka. Rubi berhenti dan memeriksa batang tersebut dengan cermat untuk mencari petunjuk tetapi tidak ada. Tangan Kendra dari belakang lalu menunjuk ke depan.

Lima puluh meter di depan ada benda besar dan gelap di tanah. Rubi memakai teropong untuk melihat lebih jelas. Dalam citra ganda teropong, kita melihat ada bangkai rusa betina di depan jalur pencarian Kendra dan Rubi. Badannya sebagian besar terkoyak sehingga rangkanya terlihat. Rubi menurunkan teropong perlahan dengan wajah tegang. Rubi lalu menoleh sedikit ke samping.

RUBI (CONT'D)
(berbisik)
Harimau. Dekat sini.

Kendra terkejut luar biasa. Ia menarik carrier di punggung Rubi hingga Rubi agak terhuyung ke belakang. Rubi memberi isyarat agar Kendra berhenti dengan tangan kanan tanpa menoleh, lalu memberi aba-aba untuk berpindah menuju anak sungai kecil tak jauh di samping.

Kendra mencengkeram carrier Rubi hingga melekat di dadanya.

KENDRA (CONT'D)
(berbisik)
Mbak. Jangan gila.
RUBI (CONT'D)
(berbisik kesal)
Saya harus dapat bukti, Ken.

Kendra berdesis kesal. Rubi segera memberi isyarat untuk diam dan tidak memecah konsentrasinya berjalan di depan. Rubi menunjuk telinga sebagai isyarat agar Kendra mendengarkan baik-baik suara di sekelilingnya yang mencurigakan. Kendra pun menahan kesabaran berjalan pelan di belakang Rubi. Mereka menyusuri sungai dengan hati-hati. Mereka melirik sekilas dengan wajah tegang saat melewati bangkai rusa tadi.

Setelah agak jauh, Rubi memandu keluar sungai. Rubi mendadak berhenti lantas menunjuk ke bawah. Kita melihat seekor ular besar sedang tidur terentang menghalangi jalur. Kendra memelotot ketika Rubi mengangkat kaki pelan selebar mungkin ke depan, lalu melangkah hati-hati menyeberangi badan ular. Kendra mengikuti jejaknya.


CUT TO.

37A. EXT. HUTAN — MORNING (MOMENTS LATER)

Kendra dan Rubi kembali berjalan dengan waspada di tanah lembab. Mereka menghindari tumpukan daun kering agar tidak bersuara. Di depan, kita melihat cahaya terang.

Kita melihat Rubi dan Kendra muncul dari balik pepohonan.

CLOSE UP: Wajah Rubi terlihat panik luar biasa.

PRE-LAP: Bunyi auman harimau.


FADE OUT.


38. EXT. BEKAS LADANG II — DAY

Cast: Kendra, Rubi, harimau, orang pendek

Di bekas ladang kedua, kita melihat seekor harimau berdiri beberapa puluh meter dari Kendra dan Rubi.

Rubi tidak bisa bergerak sesaat. Tapi Rubi mencoba untuk tetap tenang sambil menatap mata harimau. Sementara Kendra di belakang deg-degan menunggu tindakan Rubi untuk ia ikuti. Setelah beberapa menit mematung, lengan Rubi mulai bergerak perlahan untuk meloloskan tali carrier dari bahunya.

SFX: bunyi jantung cepat.

ZOOM IN: Mata Kendra berkedip satu kali saat Rubi melakukannya, tapi ia segera mengikuti gerakan Rubi serentak. Carrier diletakkan begitu saja di tanah.

Rubi menegakkan punggung dan membusungkan dada menghadap harimau. Lalu berjalan mundur perlahan. Setelah beberapa langkah Rubi ke belakang, kita melihat Kendra tetap berdiri di tempatnya hingga posisinya dengan Rubi kini bertukar. Ekspresi wajah Rubi mulai cemas. Kelopak matanya bergerak sedikit.

Harimau berganti menatap Kendra. Ia mengaum sekali lagi sambil berpindah posisi. Kita melihat ada makhluk lain di belakang tubuh harimau yang besar. Orang pendek bertubuh pendek dan wajah mirip kera tampak ketakutan di tanah. Sebelah kakinya terluka dengan pola melingkar seperti bekas kena jerat.

Rubi berpindah tepat ke belakang Kendra. Ia menarik ujung bawah kaus Kendra perlahan sebagai isyarat agar mereka mundur ke pohon terdekat.

Sementara itu, dua orang pendek lain muncul mengendap-endap di belakang harimau. Mereka menyeret temannya yang terluka untuk menyingkir dari sana dan menariknya ke atas pohon. Memanfaatkan situasi karena perhatian harimau sedang teralihkan pada Kendra dan Rubi.

Kendra dan Rubi bergerak mundur, tetapi harimau menggeram hingga mereka berhenti lantaran gugup. Keringat mengalir deras di wajah keduanya.

Kendra berteriak keras dan lantang untuk menakuti harimau. Harimau terdiam sesaat. Namun, harimau kemudian kembali menggeram dan bergerak maju perlahan.

Ekspresi Rubi di belakang Kendra mulai tidak keruan. TANGAN RUBI mencengkeram erat ujung kaus Kendra. MATA KENDRA memandang serius ke depan.

MATCH TO.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar