Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Just For You
Suka
Favorit
Bagikan
5. Episode 2 Part 1

Opening song : Pagi Yang Menakjubkan - Sheila on 7


JUST FOR YOU


EPISODE 2


FADE IN :


1. EXT. RUMAH BU IRA. TERAS LT. 2 - PAGI

Dika duduk sendirian, mencoba menelepon seseorang, tapi nomor yang dituju sedang tidak aktif.

Dika menghela napas, mengalihkan pandangan, memikirkan sesuatu.


CUT TO :


2. INT. RUMAH BU IRA - PAGI

Dika menuruni tangga ke lantai 1, lalu berjalan menuju dapur, membuat kopi.


CUT TO :


Dika membawa kopinya ke ruang keluarga. Tapi langkahnya terhenti karena mendengar sesuatu dari kamar Bu Ira yang pintunya setengah terbuka.


CUT TO :


3. INT. RUMAH BU IRA. KAMAR BU IRA - PAGI


BU IRA

(tertawa)

Lebih cepat tunangan lebih baik.

(tersenyum sambil menata rambutnya di depan cermin) 

Dengan begini .... 

(memakai lipsticknya) 

Aku bisa buktiin sama Ardian,
Aku bisa hidup dengan baik tanpa dia.  
Bahkan ... bisa lebih segalanya dari dia. 

(menata rambutnya sekali lagi)


DIKA

Tunangan??

(membuka lebar pintu kamar Bu Ira)

Siapa yang mau ditunangin, Ma?


Bu Ira tersentak, melihat Dika.


BU IRA

Dika??

(masih tersentak melihat Dika) 


DIKA

Ma. Dika tanya.


BU IRA

(lalu tersenyum) 

Kamu tenang aja ....
Bukan kamu kok.

(kembali menata rambut)


DIKA

Hera??


BU IRA

Ya siapa lagi? 

(beranjak dari duduk)


DIKA

Mama!
Jadi alasan mama ngambil Hera dari panti asuhan untuk itu?


BU IRA

(melihat Dika) 

Maksud mama bagus sayang ... demi masa depan Hera juga, kan?

(lalu memeriksa isi tas) 

Dia bisa hidup lebih baik ....
Bisa bantu adik-adiknya di panti.


Dika tidak habis pikir melihat Bu Ira.

Bu Ira memakai tasnya, berjalan keluar kamar, lalu berhenti di samping Dika. 


DIKA

Mama nggak pernah coba mikirin perasaan Hera?


Bu Ira melihat Dika.


DIKA

Harusnya mama tau perasaan Hera.


BU IRA

Memang kamu tau perasaannya?


DIKA

Ya tau lah, Ma.
Dia itu masih SMA.
Dia bakalan sedih banget kalo tau bakal ditunangin.
Apa mama nggak pernah ngerasain masa-masa SMA?


BU IRA

Dika! 

(menaikkan nada bicara) 

Kenapa kamu jadi ngatur-ngatur mama?


DIKA

Jangan ambil keputusan sepihak, Ma!


BU IRA

Sekarang kamu berani ngajarin mama?
Sudah merasa lebih pintar dari mama?? Iya?!


DIKA

Nggak perlu pinter, Ma.
Cukup pakai ini ....

(menepuk dadanya dua kali) 

Pakai hati. 

(menatap mamanya, kesal, lalu melangkah pergi)


CU : Bu Ira kesal.


CUT TO :


4. INT. SEKOLAH HERA. KELAS HERA – SIANG 

Murid-murid tampak santai, mengobrol, dan bercanda.

Hera duduk termenung sambil bertopang dagu. 


DIKA (O.S)

Lo jadi vocalis kita ya?


Hera terenyak memikirkannya.


CUT TO :


5. EXT. SEKOLAH HERA. LAPANGAN BASKET - SIANG

Nikita dan Hera berjalan menuju lapangan basket sambil menenteng tas masing-masing.


NIKITA

Latihannya tiap hari Kamis.


Hera mengangguk.


NIKITA

Lo ikut Basket di sekolah yang dulu?


HERA

Nggak.
Dulu aku ikut Bulutangkis di SMP. Tapi basket juga suka.


NIKITA

Oh.
Kirain ikut.
Shoot lo bagus-bagus. 

(tersenyum melihat Hera)


HERA

Wah! Ngeledek nih.


NIKITA

Gue serius kali, Her.


HERA

(tertawa ringan)

Masa sih?


Hera dan Nikita sampai di pinggir lapangan, lalu meletakkan tas di dekat tas lainnya di bawah pohon.


HERA

(melihat teman yang sedang melakukan gerakan pemanasan, lalu melihat Dimas yang ada di depan barisan, memimpin gerakan pemanasan) 

Itu kan ....
Nik ... itu Dimas?

(melihat Nikita sebentar)


NIKITA

Iya. 

(melihat Hera) 

Kenapa?


Hera masih belum menjawab.


NIKITA

Dia ketua tim Basket kita.


Hera masih terdiam, cemas melihat Dimas.


NIKITA

Lo nggak usah takut.
Kejadian kemaren itu, kan? 
Gue tau.

(menepuk pundak Hera, tertawa kecil)


HERA

Kalo nggak lulus tes, apa berarti nggak boleh gabung?

(melihat Nikita)


NIKITA

Nggak lah.
Nyantai aja! Yuk! 

(mengajak Hera bergabung dengan teman-teman yang lain)


Hera mengikuti Nikita, masuk ke dalam barisan, melakukan gerakan pemanasan.


CUT TO :


6. INT. UNIVERSITAS. PERPUSTAKAAN - SIANG 

Dika mencari-cari buku di rak, mengambil sebuah buku, lalu duduk dan membacanya.


SFX : Notifikasi pesan di ponsel Dika.


Dika segera melihat pesan masuk di ponselnya.


PESAN DARI NANDO (O.S) :

Bro. Gimana? Hera mau jadi vocal?


Dika memikirkannya.


CUT TO :


7. EXT. SEKOLAH HERA. LAPANGAN BASKET - SIANG

Lapangan dibagi menjadi dua. Satu untuk 3-on-3, yang lain untuk tes Hera.


CUT TO :


Dimas berdiri di pinggir lapangan sambil berkalung peluit, sedang menilai Hera. 

Hera men-dribble bola basket melewati rintangan yang ada. 


CUT TO :


Hera bersiap shooting. Dia melihat Dimas sebentar.


POV HERA : Dimas melihat Hera dengan pandangan meremehkan.


Hera mengabaikannya, menembakkan bola ke ring.

Dua kali tembakannya meleset. 

Bola memantul ke arah Dimas.


DIMAS

(mengembalikan bola pada Hera)

Yakin ikut Basket? 


Hera tidak menjawab. Dia lebih berkonsentrasi pada ring.


FAST MOTION : Tembakan selanjutnya sampai ke sepuluh berhasil masuk.


CU : Dimas terlihat takjub.


Hera tersenyum lega, lalu melihat Dimas yang kini berjalan menghampirinya.


DIMAS

Oke. Bagus. Selamat bergabung!


Hera tersenyum.

Dimas melangkah pergi sambil melemparkan bola ke seorang teman yang ada di pinggir lapangan.

Hera sedikit geregetan melihat Dimas.


CUT TO :


8. INT. RUMAH BU IRA. RUANG KELUARGA- MALAM

Hera duduk di sofa sambil menonton TV dan makan kue. 

Tak lama kemudian, Dika datang.


DIKA

Her.


Hera menoleh ke asal suara. 


DIKA

Lo jadi mau di vocal?


HERA

Emm ....


DIKA

Mau nggak?


HERA

Aku nggak bisa nyanyi. 


DIKA

(duduk di sofa satunya, melepas tas) 

Halah. Ada-ada aja.


HERA

Aku nggak pernah nyanyi di panggung, Kak.


DIKA

Yah!
Ya ini saatnya kamu coba.
Ikut ya? 

(mengambil kacang di toples lalu memakannya)


HERA

Emm ....

(memikirkannya)

Kayaknya nggak bisa deh, Kak.


DIKA

Kenapa?


HERA

Aku ikut ekskul di sekolah.


DIKA

(memikirkannya sambil makan)

Nyita waktu banget ya?


HERA

Nggak juga sih.


DIKA

Ikut apa?


HERA

Basket.


DIKA

Ce ile ... anak Basket.


HERA

(tersenyum) 

Sebenernya latihannya tiap hari Kamis. 
Tapi aku sama Nikita mau sering-sering latihan. 

(lalu makan kue)


DIKA

Oh, ya udah. Sebenernya Nando udah punya calon.
Tapi kalo lo bisa ya kenapa nggak lo aja.
Kan lebih enak ... lo lebih memahami lagunya.


HERA

Oh ....


DIKA

Iya. Kan lo lebih menjiwai.


Hera tertawa ringan.


DIKA

Waktu itu lo lagi patah hati ya?


HERA

Kapan sih?


DIKA

Ya waktu lo bikin lagu itu.
Ck! Broken Heart.

(tertawa)


HERA

(cemberut, lalu tersenyum lagi, sambil bersandar di sofa) 

Lumayan sih.  


DIKA

Kecil-kecil udah cinta-cintaan. 

(melempar kacang ke Hera)


HERA

(menoleh melihat Dika) 

Kecil? Emang aku keliatan kecil banget ya? 


DIKA

Iya. Kecil banget. Segini nih! 

(menunjukkan kelingkingnya)


HERA

Hhh!

(mengalihkan pandangan ke TV) 

Nah! Itu kan kakak? 

(menunjuk TV)


BCU : Iklan Film HULK


HERA

Gede ba ... nget. 

(menggelengkan kepala, takjub)


Dika melihat apa yang ditunjuk Hera, lalu melempar bantal pada Hera.

Hera tersentak, kesal melihat Dika.

Dika tersenyum senang melihat Hera.

Hera mengambil bantal itu, lalu melemparkannya pada Dika.


DIKA

Ngajak perang nih? 

(berdiri, lalu melempar bantal itu pada Hera)


Hera dan Dika saling lempar bantal, sambil sesekali tertawa, dan saling mengejar.


INSERT : 

Bu Ira datang, lalu menutup pintu dari dalam. Langkahnya terhenti melihat keakraban Dika dan Hera.


CUT TO :


Hera menangkap dua bantal sekaligus, dengan tangan kanan, lalu tangan kirinya. Dia lalu tersenyum, senang.


DIKA

Ah! Gaya lo. Percaya gue percaya ....

(tertawa, menyahut tasnya, lalu lewat di samping Hera) 

Anak basket!

(melirik Hera, lucu) 


Hera memukulkan bantal pada Dika.


DIKA

Eh, lo—

(bermaksud mengejar Hera)


CUT BACK TO :


Bu Ira masih memerhatikan Hera dan Dika.


POV BU IRA : Hera berlari menjauh dari Dika, tersandung karpet, lalu jatuh bersama bantal yang dibawanya. Dika tertawa melihatnya. 


HERA

(melihat Dika)

Kakak!

(cemberut, lalu bangun)


CUT TO :


9. EXT. UNIVERSITAS - PAGI

ESTABLISH : UNIVERSITAS


Dika berjalan santai, lalu melihat Nando menempelkan kertas di papan pengumuman.


CUT TO :


Dika menepuk bahu Nando.


NANDO

Woysh!!

(tersentak kaget, melihat Dika) 

Lo udah kayak jelangkung aja, Bro. 

(mendorong Dika pelan)


DIKA

Katanya lo udah dapet?


NANDO

Batal.

(merapikan kertas yang ditempelnya)


DIKA

Hah??


NANDO

Dia tiba-tiba nggak jadi ikut 

(melihat Dika)


Dika mengangguk, mengerti.


BCU : Pengumuman yang ditempel Nando :


DICARI !! VOCALIS CEWEK

MAX USIA 22 THN

cp : Nando_De Generation

081755567180


JUMP CUT TO (SIANG) :


Tina melihat pengumuman itu.


TINA

Wah! Kabar bagus nih buat Erya! 

(menoleh ke kanan-kiri, menarik kertas dari papan, lalu memasukkannya ke dalam tas)


Tina melangkah pergi.


FADE OUT & FADE IN :


Dua mahasiswi datang menghampiri papan pengumuman.


MAHASISWI I

Ini loh ... kalo nggak percaya! 

(menunjuk papan pengumuman)


Mahasiswi II melihat apa yang ditunjuk Mahasiswi I.


BCU : Tidak ada apapun di papan pengumuman.


MAHASISWI I

(tersentak, heran)

Lhoh ....
Kemana ya?


MAHASISWI II

Yah. Ngibul lo!


MAHASISWI I

Nggak kok ....
Tadi ada di sini.


MAHASISWI II

Mana??


Mahasiswi I heran.


CUT TO :


10. INT. UNIVERSITAS. KELAS ERYA - PAGI

Para mahasiswa sibuk mendengarkan penjelasan dari dosen. 

Erya sibuk melihat kertas pengumuman dari De Generation.


BCU : Kertas pengumuman De Generation.


Erya masih tidak percaya melihatnya.


CUT TO :


11. EXT. UNIVERSITAS. CAFÉ - SIANG

Erya dan Tina duduk di satu sisi.


ERYA

Tin.
Dua tahun kuliah di sini baru kali ini gue ngerasa beruntung punya temen lo.


Tina menghela napas, tidak habis pikir melihat Erya.


ERYA

Tina!!

(tersenyum senang, sambil melambaikan kertas pengumuman di tangannya)


Orang-orang di sekitar melihatnya.


TINA

(merampas kertas itu, lalu melihat sekeliling sebentar, tidak habis pikir melihat Erya)

Gue udah segenap tenaga nyembunyiin, lo malah berkoar-koar.
Pssst!


ERYA

(menahan tawa)

Oke. 
Ini rahasia.

(lalu mendekatkan wajah ke Tina, berbisik)

Lo mau gue traktir apa? 


TINA

Nah! Itu baru bener!


Erya tidak habis pikir, kembali ke posisi duduknya, bersandar di kursi.


CUT TO :


12. INT. SEKOLAH HERA. KELAS HERA - SIANG

Guru BK sedang menerangkan di depan kelas.


GURU BK

Halaman pertama kalian tulis ....
I know and you know.

(sambil membawa selembar kertas kosong) 

Tau apa artinya, kan?


MURID I

Radit nggak tau, Pak.


Murid-murid tertawa.


GURU BK

Mana Radit?

(mencari-cari)


MURID-MURID

Itu, Pak!

(menunjuk Radit)


RADIT

Saya tau, Pak!

(tidak habis pikir melihat murid I)


GURU BK

Apa artinya, Dit? 

(melihat Radit)


RADIT

Aku tidak kamu tidak.


Murid-murid tertawa lagi.


RADIT

(bingung, ikut tertawa) 

Apa sih? 

(menyenggol teman sebangkunya)


GURU BK

Aku tidak kamu tidak ....
Kita sama-sama tidak. 

(sok serius)


Murid-murid masih tertawa geli.


GURU BK

(mengetukkan penggaris di meja)

I know and you know artinya aku tau dan kamu tau.
Jadi kita ....


MURID-MURID

Sama-sama tau!


GURU BK

Ya. Itu fakta tentang kalian. 
Misalnya hidung saya mancung ....
Rambut saya kribo.

(ekspresi lucu)


Murid-murid tersenyum melihat Guru BK.


GURU BK

Itu Anda dan orang lain sama-sama tau.
Nah! Itu tulis di halaman pertama.
Setelah selesai, selanjutnya, halaman kedua.
Judulnya ... I don't know but you know.


Hera menulis di kertasnya.


GURU BK

Selesai halaman pertama .... berikan kertas ke teman-teman kalian.
Biarkan mereka mengisi, yang mereka tau tentang kepribadian Anda yang Anda tidak tau di halaman kedua.
Setiap orang bisa berbeda menilai Anda.


Murid-murid tampak mengerti.


GURU BK

Halaman ketiga.
Judulnya, I know but you don't know.
Sudah tau artinya kan??


MURID-MURID

Sudah!


Murid IV berbisik pada temannya.

Murid V menunjuk kertasnya, menjelaskan.


GURU BK

Jadi, itu diisi sesuatu yang cuma kalian sendiri yang tau.
Nah! Yang terakhir ....
I don't know and you don't know.


MURID IV

Apa, Pak?


GURU BK

I don't know and you don't Know.


MURID V

Trus ... diisi apa, Pak? 

(bingung)


GURU BK

Ya jangan diisi. Kan kita sama-sama nggak tau.
Ada satu sisi yang Anda dan teman-teman Anda tidak ada yang tau.


Murid-murid masih serius mendengarkan Guru BK.


GURU BK

Ya sudah ....
Sekarang, kerjakan mulai halaman pertama!

(kembali ke tempat duduknya)


HERA

(terenyak memikirkannya)

I don't know and you don't know ....

(jeda)

Sisi di mana nggak ada orang yang tau.
Itu orang tuaku.


CUT TO :


13. EXT. JALAN RAYA - SORE

Dika membonceng Hera dengan motornya. Dia sesekali melihat spion.


POV DIKA : DARI SPION : Hera terlihat sedih.


Dika kembali fokus pada jalanan di depan.


CUT TO :


14. INT. RUMAH BU IRA. KAMAR HERA - PETANG

Hera duduk di tempat tidur sambil memeluk boneka panda. Dia terlihat sedih, memandang ke luar jendela


CUT TO :

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)