Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Just For You
Suka
Favorit
Bagikan
4. Episode 1 Part 4

34. EXT. JALAN RAYA. MOBIL RAFI - MALAM


RAFI

(menyetir mobil)

Lo maunya kita pergi kemana Ya'?


Tidak ada jawaban dari Erya.


RAFI

(melihat Erya sebentar, lalu fokus menyetir) 

Ehem! Kalo masalah perjodohan ini ....
Gue juga nggak tau.
Apa nggak sebaiknya kita jalanin dulu aja?
Kalo gue sih ... kebetulan lagi nggak punya cewek
Atau ....
Atau lo udah punya cowok??

(lalu melihat Erya) 


Erya masih diam.


RAFI

(menyerah karena Erya tidak menanggapinya)

Yah oke kalo lo nggak mau ngomong sama gue.


Erya fokus pada jalanan di jalanan.

Mobil Rafi berjalan perlahan karena macet.


POV ERYA : Dika dan Hera duduk di pinggir jalan sambil makan jagung bakar.


Erya menurunkan kaca mobil untuk memastikannya.


ERYA

(melepas headset dari telinga)

Stop Stop, Raf! 

(tangannya menepuk-nepuk pundak Rafi)


Rafi yang heran mencari jalan untuk menepikan mobilnya.

Erya lalu keluar dari mobil, Rafi bertambah bingung.


RAFI

Erya!

(bergegas menyusul Erya)


CUT TO :


35. EXT. TROTOAR PINGGIR DANAU - MALAM 

Erya mengintip Dika dan Hera dari balik pohon. Rafi menghampiri Erya.


RAFI

Lo ngapain Ya'?


ERYA (V.O)

Apa itu ceweknya? 

(sedih)


RAFI

Erya??


Erya masih tidak memedulikan Rafi.


CUT TO :


DIKA

Lo kalo makan nggak pernah bener sih, Her?


Hera tidak mengerti, lalu menoleh melihat Dika.

Dika mengusap sisa jagung di pipi Hera. Hera terenyak melihat Dika, Dika juga. Tapi tiba-tiba saja Hera tertawa.


DIKA

Kenapa sih? 

(tidak mengerti)


HERA

Kakak sendiri juga.

(menunjuk pipi Dika)


DIKA

(memeriksanya, menemukan sisa jagung, lalu tertawa ringan melihat Hera) 

Iya, Her.


CUT BACK TO :


Erya berbalik, melangkah dengan pandangan tak berdaya. Sementara Rafi melihat jauh ke arah yang tadi di lihat Erya, masih tidak mengerti, tapi mengikuti Erya dari belakang.


ERYA (V.O)

Kenapa?
Gue udah bisa jatuh cinta ....
Baru aja gue ngerasain cinta,
Kenapa sekarang harus gini?

(sedih)


RAFI (V.O)

(heran melihat Erya)

Erya Erya, apa sih yang lo pikirin? 

(menoleh ke belakang sebentar)

Apa dia pengen jagung ya? 

(mengembalikan pandangan ke arah semula)


CUT TO :


Rafi sedang menunggu pesanan jagung bakar.

Dia melihat sekeliling, lalu Hera yang juga melihatnya. Dika melambaikan tangan di depan wajah Hera. Hera lalu melihat Dika. Mereka berdua kembali bercanda. Sementara Rafi mengalihkan pandangan.


CUT BACK TO : 


Erya bersandar di mobil Rafi.


ERYA

Kemana aja sih lo? 

(melihat Rafi yang baru datang)


RAFI

(menyembunyikan sesuatu di belakang, lalu tersenyum saat memberikan sebungkus jagung bakar)

Nih!


Erya menerima dan melihat isi kantong itu. Rafi tersenyum melihat Erya.


CUT TO :


Rafi dan Erya duduk di dalam mobil.


RAFI

(melihat ke belakang, tepatnya pada Hera dan Dika) 

Oh ... itu ....
Jadi kamu belum tau mereka pacaran apa nggak?

(memakan jagung)


Erya mengangguk sambil masih makan.


RAFI

Mereka pacaran kali.


ERYA

Kok lo tau?


RAFI

Mereka tadi pegang-pegangan tangan segala waktu gue ke sana.


ERYA

Oh ya? 

(berhenti makan, melihat Rafi)


RAFI

Iya.
Itu kan ... yang pake kaos putih itu kan ceweknya?

(menunjuk-nunjuk lagi)


ERYA

Hhh! 

(kesal)


RAFI

Mereka kayaknya asyik sendiri waktu gue ke sana tadi.
Bercanda berdua ....

(dengan santainya berbohong)


Erya masih kecewa, sedangkan Rafi terlihat senang.


CUT BACK TO :


LONG SHOT : Hera dan Dika makan jagung bakar sambil melihat pemandangan danau.


CUT TO :


36. INT. RUMAH BU IRA – MALAM

Hera dan Dika baru datang.

Hera menguap.


DIKA

(melihat Hera) 

Ngantuk?


HERA

Iya. 

(tersenyum melihat Dika)


HERA

Kak Dika, aku tidur duluan ya.


DIKA

Oke.


Hera bergegas pergi, melangkah cepat menaiki tangga. 

Dika melihat sampai Hera masuk kamar dan menutup pintunya.


CU : Dika tersenyum, seperti ada rasa, lalu melangkah lagi.


CUT TO :


37. INT. SEKOLAH HERA. KELAS HERA - PAGI

Hera tertidur di mejanya. 

Reni dan Nanda melihatnya, lalu mengambil tempat pensilnya yang terbuat dari aluminium, kemudian menjatuhkannya di dekat bangku Hera. 

Hera terbangun, lalu segera melihat Reni. 


RENI

Aduh ... jatuh!

(segera mengambilnya)

Hera. 

(kembali berdiri, melihat Hera)

Pagi-pagi kok udah tidur??


NANDA

Cacingan kali.

(melanjutkan langkah)


Reni tertawa.

Firman kesal, menoleh melihat Reni.


FIRMAN

Kalian ngapain sih?


RENI

Urusan lo?


FIRMAN

Ya lo jangan gitu dong ... kasian kan Hera.


RENI

Kasian? Kasian kenapa?!


FIRMAN

Bisa nggak sih nggak usah ngomong kayak gitu?
Gue dengernya nggak suka.


RENI

Siapa yang nyuruh lo dengerin?
Nggak ada, kan??


FIRMAN

Emang gue budek nggak denger lo ngomong sekenceng itu?


Hera beranjak keluar kelas, mengabaikan pertengkaran itu.

Reni dan Firman melihat Hera sebentar, lalu kembali berdebat.


CUT TO :


38. EXT. SEKOLAH HERA. DEPAN RUANG KELAS HERA – PAGI 

Hera memasang headset di telinga kirinya, mendengarkan lagu YUI – No way.


Hera melihat barisan Paskibra yang ada di satu sisi.


POV : Anak-anak Paskibra yang berbaris rapi, sedang menunggu, sambil sesekali mengobrol.


POV HERA : Anak-anak Paskibra melangkah pergi.


HERA (V.O)

Aku ikut Ekskul apa ya?

(mengalihkan pandangan, memikirkan sesuatu)


CUT TO :


39. EXT. SEKOLAH HERA – SIANG 


SFX : Musik Tarian.


Irene dan Hera mengintip dari jendela sanggar tari. 


POV HERA & IRENE : Di dalam sanggar ada murid-murid yang sedang berlatih menari.


IRENE

Ini sanggar tari. 

(menunjukkan pada Hera)


HERA

Bagus ya!
Ohiya Rene .... 

(melihat Irene)

Anak basket di mana?


IRENE

Di mana?
Ya di lapangan basket lah, masa mau main di sini?


HERA

(tersenyum)

Maksudku ruangan anak basket?


IRENE

Anak basket nggak punya tempat. 

(kembali melihat anak ekskul tari)


HERA

Nggak punya tempat gimana?

(heran)


IRENE

Nggak tau.
Kekurangan lahan kali sekolah kita.


HERA

Kekurangan lahan?
Ada-ada aja.

(tersenyum, lalu kembali melihat anak yang sedang menari)

Ke Green Cafe yuk!
Laper nih?

(melihat Irene)


CUT TO :


40. EXT. SEKOLAH HERA. KANTIN DEKAT LAPANGAN BASKET - SIANG  

Hera dan Irene makan siang bersama.


NIKITA (V.O)

Her!! 

(berseru)


Hera mencari-cari asal suara, lalu menemukan Nikita di lapangan basket.

Nikita melambaikan tangan pada Hera. 

Hera tersenyum, membalas lambaian tangan Nikita.


NIKITA

Main yuk!


Hera tidak mengerti maksudnya, karena tidak bisa mendengar kata-kata Nikita dengan jelas.

Nikita memberi isyarat dengan tangan, mengajak main basket.


HERA

(isyarat tangan : 'Tunggu bentar', lalu melanjutkan makan)

Habis ini kita main, yuk? 

(lalu melihat Irene)


Irene tidak mengerti maksud Hera. 


HERA

Basket!


IRENE

Nggak ah! Panas juga.


Hera cemberut melihat Irene.


IRENE

Gue mau langsung pulang.
Lo masih mau di sini?


HERA

(memikirkannya sambil makan)

Hmm ... aku masih mau main dulu.


CUT TO :


41. EXT. SEKOLAH HERA. LAPANGAN BASKET - SIANG

Hera bermain basket bersama Nikita dan teman-teman lainnya.

Hera kelihatan bersemangat. Permainan berlangsung seru.

Hera melakukan shoot. 

Teman-teman satu timnya tampak menunggu.


SLOW MOTION : Perjalanan bola yang baru saja di shoot oleh Hera.


CU : Ekspresi Hera dan teman-temannya.


Hera gagal mencetak point. Dia kecewa. 

Dari belakang Nikita dating, menepuk-nepuk pundak Hera.


NIKITA

Semangat semangat! 

(tersenyum, lalu ambil posisi lagi)


Hera tersenyum, lalu melanjutkan permainannya. 


CUT TO :


42. INT. UNIVERSITAS. RUANG KELAS ERYA - SORE

Satu per satu mahasiswa berjalan keluar kelas.


ERYA

Aduh! Ancur nilai gue kali ini.

(melihat kertas hitungan)


TINA

Kenapa Ya'? Kayaknya lo nyantai aja tadi?


ERYA

Gawat Tin ... tadi gue blank!
Ada beberapa yang nggak gue inget .... 
Padahal sepeple banget!

(kesal)


TINA

Kenapa? Masalah Rafi lagi?


ERYA

Bukan.


TINA

Trus?


ERYA

Dika.


TINA

Dika??


Erya mengangguk.


TINA

Kenapa Dika?


ERYA

Pokoknya kemaren gue patah hati!!


TINA

Yah! Baru jatuh cinta udah patah hati??


Erya terlihat sedih.


CUT TO :


43. EXT. DEPAN RUMAH BU IRA - SORE


HERA

Makasih ya, Nik.
Hati-hati. 
Nggak usah ngebut, ntar pasti ditunggu kok sama kakak kamu.


NIKITA

Iya iya, gue nggak ngebut.

(tersenyum)

Tapi nggak janji.


HERA

Dasar.


NIKITA

(tertawa ringan)

Da! 

(lalu melajukan motornya)


HERA

Da!

(tersenyum, melihat Nikita pergi)


CUT TO :


44. INT. RUMAH BU IRA – SORE 

Hera masuk ke dalam rumah, berjalan menuju tangga. Langkah kakinya sedikit meloncat meniti tangga. 

Penampilan Hera agak berantakan. Rambutnya dikuncir kuda. Dia berkeringat.

Setiba di lantai dua, Hera melihat Malik sedang bersandar di pagar pembatas. Aji dan Nando juga ada di sana. 

Malik, Aji, dan Nando berbincang sambal sesekali tertawa.

Nando lalu melihat Hera.


NANDO

Baru pulang, Her?


Hera hampir menjawab.


AJI

Baru berangkat!
Ya iyalah baru pulang!

(tidak habis pikir melihat Nando)


NANDO

(hampir tertawa melihat Aji)

Nama lo Hera? Hah?


Hera hanya tersenyum melihat mereka, lalu melanjutkan langkah menuju kamar.


CUT TO :


45. INT. RUMAH BU IRA. STUDIO DIKA - SORE

Hera membuka pintu studio, melongokkan kepalanya.


POV HERA : DG sedang latihan, menyanyikan lagu All the faith milik Hera. 


Hera masuk, menutup pintu dari dalam, lalu duduk, melihat DG menyelesaikan satu lagu.


DIKA

(melihat Hera)

Hera.
Sejak kapan lo di situ?


Hera tersenyum melihat Dika.


AJI

Sip nggak, Her?


HERA

Siip!! 

(mengacungkan jempolnya, lalu berdiri, bersandar di dinding)

Kakak hebat! Cepet banget nyesuain sama lagunya.


AJI

(tersenyum melihat Hera)

Iya lah. 
Kita gitu!


HERA 

Tapi ....
Sebenernya lebih cocok cewek sih yang nyanyi.


NANDO

Gimana? 

(meminta Hera mengulang kata-katanya)


AJI

Hera pengen vocalisnya cewek.

(melihat Nando)


HERA

Kalaupun iya ....
Kak Aji masih bisa pegang gitar, kan?


NANDO

O ....


AJI

Iya sih ....
Kalo lagu lo yang tadi masih masuk vocal gue.
Tapi kalo yang lain, ya emang nggak cocok. 
Ntar dikira gue melambai lagi.


Mereka tertawa, sementara Dika hanya tersenyum melihatnya dari jauh, lalu memainkan drum.


CUT TO :


46. INT. RUMAH ERYA - MALAM

Erya duduk sambil mengerjakan tugas.


DISSOLVE TO (Flashback) :


Dika membersihkan pipi Hera yang ada sisa jagungnya. 

Dika dan Hera terenyak, saling pandang.

Hera lalu tertawa.


FADE OUT & FADE IN :


ERYA

Hhh! Gue nggak tau .... 
Padahal belum tentu juga itu ceweknya.
Tapi, kenapa Dika gitu banget ya sama dia?

(pusing. Menekan Keyboard sampai muncul huruf-huruf tak beraturan panjang)


Erya lalu menghapus huruf-huruf itu.


ERYA

Gimana gue harus cari tau?
Masa' iya gue harus ikutin dia?
Hhh! Bego banget gue, kayak orang kurang kerjaan aja!


CU : Erya kesal


CUT TO :


47. EXT. JALAN RAYA - SIANG

Erya membuntuti Dika dengan motornya, melewati jalanan di komplek perumahan.


ERYA

(celingukan) 

Ini daerah mana ya? 
Kalo sampe Dika lihat ... mampus gue. 

(pelan-pelan menjalankan motornya)


CUT TO :


48. INT. KANTOR SIARAN RADIO – SIANG


BCU : Plang ‘REGISTRASI ULANG’


Dika memasukkan amplop ke dalam tasnya.


DIKA

Makasih.


RESEPSIONIS

Sama-sama.

(tersenyum ramah)


Dika beranjak keluar ruangan. 


CUT TO :


49. EXT. DEPAN KANTOR SIARAN RADIO - SIANG

ESTABLISH : Kantor siaran Radio.


LONG SHOT : Dika melajukan motornya pergi.


Tak lama kemudian, dari tikungan, Erya tiba dengan motornya.

Erya berhenti di depan kantor siaran radio, mengamati kantor itu.


ERYA (V.O)

Waduh! Kemana sih Dika? 

(celingukan)


POV ERYA : Jalanan yang sepi. 


Erya melajukan motornya pergi.


ERYA (V.O)

Aduh! Ini daerah mana lagi? 

(bingung)


LONG SHOT (dari atas) : Erya berputar-putar di daerah itu.


ERYA (V.O)

(melihat pohon besar) 

Kayaknya gue tadi lewat sini deh?

(menengok ke belakang, melihat jalan di setiap sudutnya, lalu mengembalikan pandangan ke depan, heran) 

Ini bukan taman sesat, kan?!


CUT TO :


50. EXT. RUMAH BU IRA. TERAS ATAS - MALAM


ESTABLISH : Rumah Keluarga Bu Ira.


DG duduk bersama.


AJI

Ngapain kita susah-susah cari vocalis cewek ....
Hera aja suruh nyanyi!


Dika dan yang lain menoleh melihat Aji.


NANDO

Oh iya! 

(tersenyum lebar) 

Hera aja!


Malik tersenyum menanggapinya.

Dika tampak memikirkan saran Aji.


CUT TO :


51. EXT. RUMAH BU IRA. TERAS ATAS - SIANG

Hera duduk mengerjakan PR. Jari-jari tangannya sibuk menghitung.


INSERT : Dika mengintip Hera.


DIKA

Ehem!


Hera menoleh ke asal suara. 


DIKA

Rajin banget. 

(lalu duduk di sebelah Hera)


Hera tersenyum melihat Dika, lalu melanjutkan kegiatannya.


DIKA

Lo jadi vocalis kita ya?


HERA

(masih sibuk dengan hitungannya)

Iya bentar. 

(menulis angka hasil hitungan di buku, lalu tersentak melihat Dika)

Apa? Vocalis?? 


Dika mengangguk.

Hera terenyak memikirkannya.


FREEZE


*to be continue to Episode 2


Ending song : No - Vierra


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)