Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Just For You
Suka
Favorit
Bagikan
1. Episode 1 Part 1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1. INT. PANTI ASUHAN. KAMAR HERA - MALAM 

ESTABLISH : PANTI ASUHAN


Hera sedang mengemasi barang-barang ke dalam tas.


MELISA

Kamu akan tetep ingat sama kita kan, Her? 

(matanya berkaca-kaca, melihat Hera yang sedang berkemas)


HERA

Ya iyalah, Mel. 

(menghentikan kegiatannya, lalu melihat Melisa)

Kita kan saudara?

(tersenyum)


LIVIA

Maafin aku, Kak Hera ....


Hera mengalihkan pandangan, melihat Livia.


LIVIA

Aku sering buat Kak Hera marah.
Sebenernya ... aku yang sering pake HP kakak buat telfon.


Hera tersentak.


LIVIA

Aku yang mutusin sendal kakak ....


Hera hampir tertawa, lalu melanjutkan mengemasi barang-barangnya.


LIVIA

Aku juga yang nyembunyiin boneka punya kakak.


Hera kembali melihat Livia.

Livia menjatuhkan diri ke tempat tidur, membenamkan wajahnya di bantal, terisak sedih.

Melisa melihat Livia penuh tanya.


HERA

Maksud kamu boneka panda??

(lalu mendekat ke Livia)


LIVIA

(melihat Hera)

Iya.

(mengusap air mata)

Kakak pasti kesel gara-gara aku sering usilin kakak, jadi kakak pergi.


HERA

Nggak kok.
Tapi sekarang mana bonekanya?? 


LIVIA

Kakak nggak marah??


HERA

(tersenyum sebentar) 

Ya marah lah! 

(bergegas menggelitik Livia)


LIVIA

(menggeliat geli, berusaha kabur) 

Kakak...! 


HERA

Mana??


Livia melarikan diri. Hera mengejarnya. 


LONG SHOT : Panti asuhan.


LIVIA (O.S)

Udah Kak .... Capek!


HERA (O.S)

Mana bonekanya?? 
Livia!


CUT TO :


2. EXT. JALAN DI PERKAMPUNGAN DEKAT PANTI ASUHAN. MOBIL BU IRA - PAGI

ESTABLISH : PERKEBUNAN TEH


Hera duduk di sebelah Bu Ira yang sedang menyetir mobil. Dia masih fokus pada boneka panda yang kini ada di pangkuannya.


BU IRA

(menoleh melihat Hera, tersenyum) 

Wah, bonekanya bagus ya!


HERA

Iya, Tante ... Ini boneka kesayangan aku. 

(tersenyum melihat Bu Ira)


BU IRA

Kok tante? Mama dong!


HERA

Iya, maksudku Mama. 

(melihat boneka lagi)


BU IRA

Dari siapa bonekanya??


HERA

(melihat Bu Ira sebentar) 

Emm ....

(ragu, lalu teringat sesuatu)


DISSOLVE TO FLASHBACK :


3. EXT. SMP. LAPANGAN BASKET - SORE


Lucky dan Hera sedang melihat pertandingan basket dari pinggir lapangan.

Hera tampak antusias melihat, sambil sesekali mengepalkan tangannya.


LUCKY

Her ....

(melihat Hera)


HERA

Hah? 

(masih sibuk melihat pertandingan)


LUCKY

Di deket panti banyak bambu muda, kan?

(mengalihkan pandangan ke depan)


Tidak ada jawaban dari Hera.


LUCKY

Hera.

(kembali melihat Hera)


HERA

(menoleh melihat Lucky) 

Kenapa?


LUCKY

Hmh!! 

(menghembuskan napas kesal, mengalihkan pandangan)


HERA

Jambu muda? Buat apa?


Lucky tersentak.


HERA

(mencoba mengingat)

Kalo di deket panti ....
Nggak ada pohon jambu.


Lucky tersenyum melihat Hera.


HERA

Tapi kalo jalan sekitar ....
Emm ... pokoknya di jalan besar itu, 

(mengarahkan pandangan pada Lucky) 

Ada pasar, beli aja di situ. 


LUCKY

Ehem! 

(tersenyum)


Hera masih tidak mengerti maksud Lucky.

Lucky mengeluarkan boneka panda besar yang dari tadi disembunyikannya.


HERA

Wah! 

(kagum melihat boneka itu)


LUCKY

Kalo ini makannya apa?


HERA

Emang itu bisa makan??


Lucky tertawa, lalu menghantam pelan boneka itu ke wajah Hera.

Hera cemberut.


LUCKY

Ah udah deh! Pokoknya ini kamu bawa pulang.
Terserah mau kamu kasih makan apa. 

(memberikan boneka itu pada Hera)


HERA

(tersenyum menerima boneka itu) 

Jadi ini??

(melihat Lucky)


LUCKY

Buat kamu.


HERA

Makasih Lucky ....  

(lalu kembali melihat boneka panda)


LUCKY

Awas kalo nggak dikasih makan! 

(lalu mengalihkan pandangan)


HERA

Siap!!
Nggak akan lupa. Nanti aku kasih sepuluh jambu muda tiap hari!


LUCKY

Kamu kasih makan apa?? 

(menoleh melihat Hera penuh tanya)


HERA

Jambu?

(melihat Lucky)


Lucky tertawa terbahak-bahak.


HERA

Kamu kenapa sih? 

(heran) 

Jambu muda, kan? 

(hampir tertawa melihat Lucky masih tertawa)


FADE OUT & FADE IN :


Hera tersenyum melihat boneka pandanya.


BU IRA

Kenapa senyum-senyum sendiri?


HERA

Nggak apa-apa kok Tante.


BU IRA

Hmm ... Yaudah kalo nggak mau cerita.

(menyerah, mengalihkan pandangan)


Hera tersenyum saja melihat Bu Ira.


FADE OUT & FADE IN :


Opening song : Pagi Yang Menakjubkan - Sheila on 7


JUST FOR YOU


EPISODE 1


FADE IN :


4. EXT. JALANAN DI JAKARTA. MOBIL BU IRA – SORE

ESTABLISH : JALANAN DI JAKARTA-MONAS


HERA

Wah! Itu Monas ya, Ma?


BU IRA

(melihat Hera sebentar, lalu kembali fokus menyetir)

Iya. 
Kalo kamu mau, nanti biar Dika yang nganterin kamu jalan-jalan keliling kota.


HERA

Dika?


BU IRA

(melihat Hera) 

Kakak kamu.


Hera tersentak.


BU IRA

Mama kan bilang, punya anak laki-laki.


HERA

Oh, jadi namanya Dika?


CUT TO :


5. INT. RUMAH KELUARGA BU IRA. STUDIO DIKA – SORE 


BCU : Pukulan-pukulan drum dari tangan Dika. 


Dika dan teman-temannya sedang nge-jam.


AJI

(tiba-tiba berhenti bernyanyi) 

STOP !!! 

(tangannya diajukan seolah mengisyaratkan untuk menghentikan permainan sejenak) 

Halo. 

(tangan yang satunya menempatkan ponsel ke telinga)


Musik berangsur-angsur berhenti. Kemudian Aji keluar ruangan, sambil melambaikan tangan pada teman-temannya.


NANDO

(melihat Aji keluar) 

Ah! Payah!


Malik juga tidak suka dengan sikap Aji.


NANDO

Kalian tahu?? 

(melihat teman-temannya) 

Ini udah getar terus dari tadi.
Gempa terus ini di sakuku. Udah mau Tsunami malah! Ck!!


Malik tersenyum melihat Nando.


NANDO

Ya tapi gue tahu lah, ada waktunya.
Waktunya gini ya harus serius dong.
Waktunya sama pacar juga ada sendiri.


MALIK

Betul.


Nando lalu melihat Dika.

Dika terdiam melihat drumnya.


NANDO

Woy!! Dika!! 


Dika menoleh melihat Nando.


NANDO

Ngelamunin apa, Bro?


Dika hanya menjawab dengan senyuman.


CUT TO :


6. INT. RUMAH KELUARGA BU IRA – SIANG

ESTABLISH : RUMAH BU IRA


Hera terkesima melihat rumah barunya. 


POV HERA : Pintu, dinding, lampu-lampu dan tangga.


BU IRA

Kamu kalau mau makan atau minum ambil aja.
Ini udah jadi rumah kamu.

(tersenyum melihat Hera)


HERA

(mengangguk melihat Bu Ira) 

Iya, Ma.


BU IRA

Kamar kamu ada di atas.
Yang sebelah situ. 

(berhenti melangkah, menunjuk satu kamar di lantai dua)


HERA

(ikut berhenti, melihat ke arah yang ditunjuk Bu Ira) 

Kalo Mama?

(kembali melihat Bu Ira)


Bu Ira menunjuk satu ruangan di lantai 1.


HERA

Kak Dika?


BU IRA

(merebahkan diri di sofa sambil memijat-mijat kepalanya pelan) 

Dika di atas juga.


Hera melihat ke lantai dua. 


POV HERA : Di ujung lantai 2 di dekat pagar pembatas, ada Aji yang sedang menelepon. 


Aji juga melihat Hera.


HERA

Kalo gitu Hera ke atas ya, Ma.


BU IRA

Iya, kamu beres-beres di kamar baru kamu.


Hera lalu melangkah pergi.


BU IRA

Bi Niah!


Hera menghentikan langkah sebentar untuk menoleh melihat mamanya, lalu Bi Niah yang datang menghampiri Bu Ira.


BU IRA

Pijitin! Pegel semua ini.


BI NIAH

Iya, Nyonya. 

(segera memijit Bu Ira)


Hera kembali memfokuskan pandangan pada anak tangga yang dilaluinya. Sesampainya di lantai 2, Hera menghampiri Aji.


HERA

Hai, Kak.
Aku Hera. 

(mengulurkan tangan sambil tersenyum pada Aji)


AJI

(menjauhkan telepon dari telinganya) 

Apa?


HERA

Aku Hera. 

(masih mengulurkan tangan)


AJI

Oh. Gue Aji. 

(menjabat tangan Hera)


HERA

Aji?? 

(bingung, menyudahi jabat tangannya)


AJI

(kembali mendekatkan ponsel ke telinga, mengucap beberapa kata, lalu menutup telepon)

Kenapa?


HERA

Aji?? 


AJI

Iya. Gue Aji.


HERA

Yang bener Aji atau Dika sih? 

(bergumam)


AJI

(baru faham) 

Gue Aji, kalo Dika ... yang ada di dalem. 

(sambil menunjuk ruangan di belakangnya)


HERA

Oh ...

(mengarahkan pandangan pada apa yang ditunjuk Aji sambil mengangguk)


AJI

Mbak ini siapa?


HERA

Aku adiknya Kak Dika.


AJI

(berfikir sebentar, mengingat sesuatu) 

Sherlina?


HERA

Hera. 

(menegaskan)

Aku ... adik angkatnya.


AJI

O ....

(masih heran memikirkannya)

Adik angkat ...

(lalu tersenyum melihat Hera)


CUT TO :


7. INT. RUMAH KELUARGA BU IRA. KAMAR HERA - SIANG 


HERA

Mimpi apa aku semalem?

(melihat almari pakaian yang sangat besar, meja rias, meja belajar dan spring bed)


Hera melompat ke tempat tidurnya.


HERA

Empuk banget .... 


Hera kemudian beranjak membuka almari besar. 

POV HERA : Almari yang masih kosong.

Hera beralih ke dekat jendela kamar yang terbuka lebar.

POV HERA: Pemandangan di luar rumah.

Hera tersenyum lebar, lalu menghela napas lega.


HERA

Jadi inget cerita Rapunzel, tapi kurang tinggi sih, ini kan bukan menara.


SFX : Dering ponsel Hera.

Hera mengambil ponsel di sakunya, lalu menerima panggilan itu.


HERA

Halo?


INTERCUT WITH :


8. INT. PANTI ASUHAN. RUANG TAMU – SIANG 


BU FATMA

Sudah sampai, Nak?


HERA

Ibu ....
Sudah Bu. Ini baru nyampe rumah. 

(tampak bersemangat)


BU FATMA

Syukurlah.

(senang)


SALWA

Aku, Bu.

(merengek minta telepon yang dibawa Bu Fatma)


BU FATMA

(melihat Salwa sebentar lalu mengalihkan pandangan)

Hera ... kamu yang nurut ya sama mama baru kamu .
Nggak boleh manja, harus sering bantu-bantu pekerjaan di rumah ya, Nak.


HERA

(tersenyum)

Iya Bu. Ibu jangan khawatir ....


Salwa terus menarik-narik baju Bu Fatma. Akhirnya Bu Fatma memberikan ponsel pada Salwa.


SALWA

Halo ....


HERA

Livia??


SALWA

Bukan Livia ... ini Salwa Kak.


HERA

Oh Salwa ... Kakak kira Livia.


SALWA

Kak Hera gimana rumahnya?


ALVIN

Kok rumahnya!


SALWA

(melihat Alvin) 

Nggak apa-apa.
Bagus, Kak?


HERA

Bagus kok. Kapan-kapan Salwa jenguk ke sini ya.


SALWA

Iya, Kak. 

(bersemangat, menyerahkan telepon pada Alvin)


ALVIN

Halo, Kak Hera.
Ini Alvinka.


HERA

Iya. Halo, Vin.


ALVIN

Baik-baik di sana ya, Kak.


BU FATMA

Jangan lupa makan!

(berbisik pada Alvin)


ALVIN

(melihat Bu Fatma)

Jangan lupa makan!


HERA

(hampir tertawa)

Iya. Kamu itu yang jangan lupa makan.
Jangan main terus!


ALVIN

Enggak kok ... Alvin nggak maen.


Alvin masih berbicara di telepon dengan Hera, sementara Salwa kembali menarik baju Bu Fatma. 

Bu Fatma menoleh melihat Salwa. 


SALWA

Salwa di suruh jenguk sama Kak Hera, Bu.


BU FATMA

Disuruh jenguk??


SALWA

Iya ... tadi sama Kak Hera.


BU FATMA

(tersenyum) 

Kalo Salwa ke sana, ibu sama siapa? 

(duduk memandang Salwa)


SALWA

(cemberut)

Ya ibu ikut .... 


BU FATMA

Iya. Kapan-kapan aja ya.
Kak Hera kan baru berangkat tadi pagi.


SALWA

Kapan, Bu??


BU FATMA

Nanti kita rencanain dulu, ya.


Salwa akhirnya mengangguk.


CUT BACK TO :


Hera duduk sambil meletakkan ponselnya di tempat tidur. 

Dia melihat tas, lalu mengeluarkan baju-baju dan mulai menatanya.


SFX : Suara mesin motor yang dinyalakan.


Hera tersentak, lalu mendekati jendela, melihat ke bawah.


POV HERA : Dika dan teman-temannya bersiap melajukan motor keluar rumah. 


HERA

Penasaran deh sama yang namanya Kak Dika.

(masih memerhatikan anak DG dari kejauhan)


Dika melihat Aji masih sibuk dengan gitarnya, lalu mengarahkan pandangan ke atas, melihat Hera yang juga sedang melihatnya. 

Dika terenyak penuh tanya, sementara Hera segera bersembunyi di balik dinding.

Dika lalu mengalihkan pandangan.

Dika dan teman-temannya pun melajukan motornya pergi, sementara Hera mengintip lagi lewat jendela.

Hera menghela napas, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya menata baju.


FAST MOTION :

Hera sibuk menata baju dan barang-barang di kamarnya.


JUMP CUT TO :


Hera selesai menata baju.


HERA

Akhirnya ... selesai juga.

(lalu menjatuhkan diri ke tempat tidur)


JUMP CUT TO :


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)