Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
146 EXT. RUMAH KELUARGA SAUDARA HAPPY - DAY
HAPPY yang menggendong AILA beserta ibunya keluar rumah. Di teras, tampak ibu HAPPY membawa tas besar. Mereka memakai jaket dan sepatu, pakaian untuk bepergian jauh. Pakde Bude dan sepupu HAPPY berdiri di pintu. HAPPY dan mengangguk pamit pada mereka.
Dari gerbang tampak ada sebuah mobil parkir di depan rumah. Dari mobil turun ADI, BOBON dan ICHA. Mereka segera berlari menghampiri HAPPY. ADI mencium tangan ibu HAPPY. ADI lalu berdiri di depan HAPPY.
ADI
aku ikut. aku sekalian mau ketemu ibu-bapak.
HAPPY
kuliahmu gimana?
ADI
kami sedang libur.
HAPPY melihat ADI, lalu melihat ICHA dan BOBON.
HAPPY
oke..
ADI dan BOBON segera membantu membawakan tas-tas HAPPY dan ibu HAPPY. Dimasukkan tas-tas itu kedalam bagasi mobil. Mereka lalu naik mobil itu. ADI menyupir, di sampingnya HAPPY menggendong AILA. Mobil itu segera berangkat.
CUT TO
147 INT. KERETA - DAY
Di dalam kereta ekonomi, terlihat bangku yang saling berhadapan. AILA duduk diapit HAPPY dan ibunya, ADI di depannya, dekat jendela. Di sampingnya ada ICHA, di samping ICHA ada BOBON. Mereka tak saling berbicara. Ibu HAPPY terlihat tidur, AILA memeluk lengan HAPPY. HAPPY hanya melamun memandang jendela. ADI terlihat memandang HAPPY.
CUT TO
148 EXT. RUMAH KELUARGA BAPAK HAPPY - DEPAN RUMAH - DAY
Terlihat puluhan tetangga yang mayoritas memakai pakaian hitam, memadati rumah kakek HAPPY dari bapak. Rumah ini khas rumah di Bantul, salah satu kabupaten di Jogja. Tembok bagian luar terlihat dari batu bata dan belum dicat. Kanan kiri rumah ini padat penduduk.
Dari arah jalan masuk rumah, muncul rombongan HAPPY berjalan cepat menuju dalam rumah. Di teras mereka disalami keluarga bapak HAPPY, yang turut berduka cita. Paling depan ada ibu HAPPY, HAPPY, ADI , ICHA dan BOBON. Tampak mata ibu HAPPY berurai air mata. Nafasnya juga sesengukan. HAPPY juga menangis. ADI, ICHA DAN BOBON tampak sedih dan berusaha empati.
Dari semua warga disitu, hanya rombongan HAPPY yang terlihat tak memakai pakaian hitam karena belum sempat ganti baju. Pakaiannya masih sama saat di kereta. ADI, BOBON dan ICHA meletakkan koper-koper mereka dipepetkan tembok rumah.
Mereka lalu masuk ke dalam rumah. Di rumahnya sudah ada peti mati di tengah ruangan. Ibu HAPPY langsung tersungkur memeluk peti itu sambil menangis. HAPPY terduduk memangku AILA yang tidur sambil menangis. ADI menepuk-nepuk pundak HAPPY pelan berusaha menenangkan. Suara Ibu HAPPY terdengar keras sampai yang di luar ruangan. Semua yang ada di situ tertunduk dan sedih melihat ibu HAPPY.
CUT TO
149 EXT. PEMAKAMAN - DAY
Di pemakaman, tampak sebuah makam yang di atasnya banyak bunga segar dan ada sebuah nisan bertuliskan "HARSONO RAHAYU, LAHIR 12-06-1960, WAFAT 08-11-2012". Di sekelilingnya tampak para warga mendoakan. HAPPY jongkok mengelus nisan bapaknya, ADI jongkok di sampingnya. Ibu HAPPY berdiri menggendong AILA, sambil terus-menerus mengusap air matanya. ICHA memeluk lengan ibu HAPPY. BOBON menunduk.
Di antara warga terlihat orang tua ADI, pak ROHIM dan bu RAHMA ikut berdiri dan mendoakan.
Terlihat para warga pamit ke rombongan HAPPY. Orang tua ADI juga pamit. Beliau menyalami ibu HAPPY lalu memeluk HAPPY. HAPPY berdiri memeluk bergantian orang tua ADI. Setelah itu mereka menepuk pundak ADI dan pamit. Terlihat orang tua ADI berjalan meninggalkan makam.
HAPPY kembali jongkok mengelus-elus nisan bapaknya. ADI kembali mengusap-usap lengan HAPPY.
HAPPY
maafkan HAPPY pak.
harusnya kita tetap bisa berkomunikasi.
harusnya aku tetap tau kabar bapak.
harusnya HAPPY bisa memperbaiki keluarga kita.
karena bapak tetap bapak HAPPY...
HAPPY tampak menangis kencang. ADI memeluk bahu HAPPY.
Suasana pemakaman siang itu sepi. Yang terdengar hanya suara tangis HAPPY dan isak tangis ibu HAPPY.
CUT TO
150 INT. HOTEL - LORONG DEPAN PINTU KAMAR - DAY
Terlihat HAPPY keluar kamar. Dia menutup pintu perlahan. Di depan pintu, tampak ADI, ICHA dan BOBON berdiri. HAPPY berbalik badan menghadap ke mereka.
HAPPY
AILA dan Ibu sudah tidur di dalam..
syukurlah ibu bisa tidur..
terima kasih ya buat kalian
sudah menemani kami ke Jogja..
BOBON
iya kak. kak Happy yang kuat ya..
ICHA dan ADI mengangguk menguatkan HAPPY. HAPPY tersenyum. Matanya terlihat masih sembab.
ADI
oiya PY, aku pulang dulu ya ketemu orang tuaku..
nanti malem aku kesini..
HAPPY
iya DI..
ADI maju satu langkah untuk mengusap-usap pundak HAPPY. ADI berusaha menguatkan. ICHA melihat kejadian itu dengan pandangan datar. ADI melepaskan pelukan itu lalu tersenyum pada HAPPY. HAPPY balik tersenyum. ADI lalu berjalan melangkah keluar hotel.
CUT TO
150 INT. RUMAH ADI - NIGHT
Terlihat di ruang tamu keluarga ADI berkumpul untuk makan malam. Pak ROHIM, Bu RAHMA, dan adik perempuan yang baru masuk SD duduk berjejeran. Lalu ada tante ADI dan om ADI dan kedua anak perempuannya yang seumuran dengan adik ADI.
Pak ROHIM terlihat mengambil lauk. Adik ADI diambilkan bu RAHMA.
PAK ROHIM
gimana kabar HAPPY sekarang? sudah baikan?
ADI
sudah pak.
TANTE EPI
pacarmu masih HAPPY apa yg dateng dari Bandung itu?
IBU RAHMA
heh kamu ini. jangan dibahas ah.
(menyenggol kaki adiknya)
TANTE EPI
hehehe.. ya namanya keluarga pengen tau..
ADI
bukan dua-duanya tan..
TANTE EPI
oalahh.. kamu tu sebenernya cocok lo sama HAPPY..
ADI tampak menarik nafas dan agak kikuk.
BU RAHMA
(memotong pembicaraan)
besok mereka hari terakhir di Jogja kan?
suruh mampir sini ya DI!
ibu mau liat AILA..
ADI
oke bu..
Mereka semua tampak melanjutkan makan. ADI tampak berusaha membuang pikirannya seperti yang dibilang tantenya, "Apakah sebenernya dia cocok dengan HAPPY? Apakah dia harus berjuang atau mengikhlaskan?".
CUT TO
151 INT. HOTEL - TERAS - NIGHT
ADI berjalan di lorong motel menghampiri HAPPY yang berdiri di teras motel. Dari teras HAPPY bisa memandang lampu kota karena teras ini berada di lantai 3. HAPPY tampak bersandar di tembok tangannya memegang pegangan. Di atas HAPPY terdapat lampu bohlam yang tak terlalu terang di setiap sudut lorong ini.
HAPPY tampak merokok. Asapnya dihembuskan di udara dengan santai. ADI berdiri di samping HAPPY. Dia tampak mengeluarkan rokok. Diambilnya korek dari atas bungkus rokok HAPPY, lalu dinyalakan rokok di mulut ADI. HAPPY menyengir melihat ADI.
HAPPY
dah jadi sangar ya sekarang.. wkwk..
sejak di Bandung?
ADI
iya.. hehe
Mereka lalu memandangi lampu-lampu kota. Suasana sepi malam itu. BOBON dan ICHA di kamarnya. AILA dan neneknya di kamarnya juga.
ADI
besok aku diajak orang tuaku makan siang di rumah.
mau kan?
HAPPY
ya.. tentu..
ADI
ibu mau liat AILA katanya..
HAPPY
hehe..
ADI
malemnya diajak nongkrong sama DAUS cs.. ikut ga?
HAPPY
wooww.. boleh-boleh.. lama ga ketemu mereka. kangen juga..
ADI
biar AILA sama ortuku dan ibumu di rumah..
besok paginya aku anter kalian semua ke stasiun..
aku masih di Jogja buat beberapa hari
HAPPY
terima kasih ya..
(tersenyum manis)
ADI mendekati HAPPY, dia memandang HAPPY. HAPPY menoleh. Matanya tampak sayu. ADI pelan-pelan mendekatkan bibirnya ke bibir HAPPY. HAPPY sedikit kikuk. Saat bibir ADI mendekati bibir HAPPY, HAPPY menghindar. ADI diam sejenak lalu dia memundurkan mukanya. HAPPY masih memandang bawah.
HAPPY
kita benar-benar udah gak bisa DI..
tolong hormati keputusanku ya..
(memandang ADI)
kamu tetap aku angap teman terbaikku sekarang, gak lebih.
ADI melihat mata HAPPY dalam-dalam. HAPPY mematikan rokoknya di asbak. Dia berjalan pelan menuju kamarnya. ADI hanya berdiri memandangi HAPPY. Baru 2 langkah, tiba-tiba HAPPY teringat sesuatu.
HAPPY
DI. setelah di Bandung kita ga usah ketemu dulu ya.
nanti aku kabari kalo aku sudah siap untuk bertemu..
HAPPY lalu berjalan pelan, dia tampak berusaha mengikhlaskan dan melepas semua kenangan. ADI masih terpaku melihat kepergian HAPPY.
CUT TO