Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Duda-Duda Durjana
Suka
Favorit
Bagikan
10. #10 Duda Durjana (Scene 91-100)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

91. Int. Kantor - Koridor – Siang (Montage)

 

Riona berjalan membawa berkas di koridor. Dari arah berlawanan, Angkasa juga tengah berjalan bersama Abel. Angkasa terus menatap Riona dan mengabaikan Abel yang terus mengoceh. Riona menahan napasnya pura-pura tak melihat Angkasa.

 

Cut to

 

92. Int. Kantor - Pantry – Siang (Montage)

 

Riona memasuki pantry, tapi sejurus kemudian ia putar balik nggak jadi masuk karena ada Angkasa yang tengah menyeduh kopi. Usy Cuma bisa tersenyum canggung pada Angkasa dan turut menyusul Riona. Angkasa merasa bersalah atas semua yang ia ‘biarkan’ terjadi.

 

Cut to

 

93. Int. Kantor - Toilet – Siang (Montage)

 

Riona memasuki toilet dan menutup wajahnya karena kesal pada dirinya sendiri. Riona berusaha memantrai dirinya sendiri. Ia memejamkan mata dan mengatur napasnya. Riona menatap dirinya di cermin dan mencoba tersenyum.

 

Cut to

 

94. Int. Kantor – Ruangan Tessa – Siang

 

Riona memasuki ruangan Tessa dan memberikan final draft artikel kedua DDD.

 

RIONA
Softcopynya udah gue kirim ke email ya, Kak.

 

Tessa menerima artikelnya tapi tidak langsung ia baca. Ia hanya terus melihat reaksi Riona.

 

TESSA
Lo nggak ngambek sama gue, kan, Ri?

 

RIONA
Gue belum tahu, Kak. Ini perasaan marah, kecewa, atau sedih. Gue juga nggak tahu, gue ngerasain itu semua ke lo juga, atau cuma ke Angkasa.

 

Riona keluar ruangan dan berpapasan dengan Angkasa yang hendak melintas. Langkah Angkasa terhenti. Dia hanya menatap Riona tanpa mampu berkata apapun. Tessa menatap sedih situasi itu.

 

Cut to

 

95. Int. Kantor – Siang

 

Di meja kerjanya, Usy terus memutar-mutar HP nya. Tertera nama Vano di layarnya. Usy menoleh pada Abel yang sedang berbincang melalui telepon.

 

ABEL
Coba aja ikutin saudara atau temen-temennya Ratika sama Rezy. Pasti salah satunya bakal bawa kita ke mereka.

 

Usy kembali menatap layar HP nya. Tak lama Vano menelpon. Usy bingung harus menerimanya atau tidak.

 

Cut to

 

96. Int. Kantor – Lift – Lobby – Siang

 

Usy terkejut saat pintu lift terbuka ia bisa melihat Vano di sana. Ia menyerahkan satu cup Caramel Machiato untuk Usy. Usy dan Vano mulai berjalan di lobby.

 

VANO
Aku nggak nyangka kamu langsung mengiyakan ajakan aku. Makanya aku nggak sempet nanya kesukaan kamu apa.

 

USY
Aku suka, kok. Caramel macchiato, kan?

 

VANO
(tersenyum) kamu agak beda hari ini.

 

USY
Emang aku aslinya kayak gini.

 

VANO
Ini bukan cara baru untuk nolak aku, kan? atau kamu kayak gini karena tahu aku Duda?

 

USY
Aku nggak pernah mempermasalahkan itu. Semua orang punya satu dua hal dalam hidup mereka. Nggak ada yang bisa mengubah itu.

 

Vano menghentikan langkahnya dan kembali terpana pada pesona Usy. Usy yang sudah satu Langkah di depan juga menghentikan langkahnya dan berbalik.

 

USY
Ratika gimana kabarnya?

 

VANO
Kamu cemburu sama dia?

 

USY
Nggak. Aku cuma penasaran soalnya pagi ini aku baru liat live IG nya soal perceraian yang selama ini ngegantung.

 

VANO
Aku bisa mempertemukan kamu sama Ratika. Tapi nggak sekarang. Dia masih butuh waktu.

 

USY
Aku tahu, dan aku nggak coba ngedeketin Mas Vano supaya bisa ketemu sama Ratika.

 

VANO
Aku tahu.

 

Keduanya tersenyum.

 

VANO
Jadi, apa kita udah bisa lebih deket dari sebelumnya?

 

Usy menatap Vano. Ada keraguan di mata Usy.

Cut to

 

97. Int. Kantor – Ruangan Tessa – Siang

 

Tessa mengurut keningnya yang terasa pening. Dave menelponnya.

 

TESSA
Hei.

 

DAVE (O.S.)
Kamu belum makan siang, kan?

 

TESSA
(tersenyum) Belum.

 

DAVE (O.S.)
Kalau gitu makan yang banyak, ya.

 

Tessa nggak mengerti, tapi nggak lama pintunya diketuk. Saat pintu terbuka, Pritta datang dengan membawa sekantong makanan.

 

PRITTA
Holla, Kak. Belum makan siang, kan?

 

DAVE (O.S.)
Tadi di bawah aku denger Pritta sama asistennya mau makan siang bareng kamu. Kayaknya aku nggak bisa ajak kamu makan siang hari ini, saingannya terlalu berat. Selamat makan.

 

Tessa tersenyum. Dave mematikan teleponnya. Tessa menatap HP nya. Ada perasaan senang sekaligus khawatir dalam dirinya.

 

Cut to

 

98. Int. Kantor – Ruang Meeting – Pagi (Montage)

 

Usy dan Riona memasuki ruang meeting. Semua staf yang ada di sana bertepuk tangan dan mengucapkan selamat pada Usy dan Riona. Mereka melihat layar proyektor yang menampilkan grafik rubrik DDD terus mengalami peningkatan dari segi pembaca dan ulasan.

 

Cut to

 

99. Int. Kantor – Pagi (Montage)

 

Riona duduk di kursinya. Beberapa staf lainnya memberikan jempol mereka kepada Riona.

Cut to

 

100. Int. Kantor – Lift – Siang (Montage)

 

Usy sedang ada di lift. Ia melihat seorang karyawan wanita di depannya sedang membaca DDD di HP nya.

Cut to


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar