Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Duda-Duda Durjana
Suka
Favorit
Bagikan
6. #6 Duda Durjana (Scene 51-60)

51. Int. Kantor – Pagi (Montage)

 

Publish Day. Kesibukan karyawan HerDaily dalam menerbitkan rubrik DDD.

INSERT: Sebuah tangan menekan tombol enter di Keyboard.

Artikel pun release.

 

 

Cut to

 

52. Grafis Web (Montage)

 

Tampilan Web Rubrik DDD, artikel yang di scroll, lalu menampilkan respon positif melalui comment, like, dll.

 

Cut to

 

53. Int. Restoran – Siang (Montage)

 

Sekelompok wanita yang terdiri dari 2-3 wanita yang duduk di café tengah membaca artikel DDD dengan antusias dan menunjukkan ke teman lainnya yang baru datang.

 

Cut to

 

54. Int. Halte Transjakarta - Siang (Montage)

 

Seorang wanita yang tengah duduk di sebuah halte juga tengah membaca DDD dengan wajah yang cukup menikmati artikel tersebut.

 

Cut to

 

55. Int. Kantor lain – Siang (Montage)

 

Seorang karyawati membaca postingan DDD di meja kerjanya dan memberikan komentar.

 

Cut to

 

56. Int. Kantor – Ruang Meeting – Pagi (Montage)

 

Seorang staf memaparkan laporan kepada Tessa dan Riona. Riona menatap layar proyektor dengan perasaan puas karena menunjukkan grafik akses artikel web yang luar biasa atas rubrik baru mereka. Bahkan staf menampilkan beberapa respon yang ditinggalkan oleh pembaca.


INSERT KOMEN PEMBACA:

Dik* Ami*a: Aku pernah ngalamin ketemu duda yang ternyata belum resmi duda. Kita emang perlu jeli kenalan sama cowok.

R*sa M*hara: Jangan Cuma waspada sama yang single. Duda harus lebih diwaspadai.

Kora V*nhesh: Tapi duda jaman sekarang emang lebih menarik kan?

Anj*ni: Ada alasan kenapa mereka jadi duda! Waspada!

 

Staf juga menampilkan slide berbeda yang menunjukkan bahwa DDD menjadi trending di twitter.

Usy memperhatikan dari balik dinding kaca ruang meeting. Tessa memberikan gesture memanggil Usy agar turut masuk ke ruangan meeting.

 

 

Cut to

 

57. Int. Lounge - Malam

 

Riona, Tessa dan Usy melakukan cheers dengan gelas champagne mereka masing-masing.

 

TESSA
Untuk Duda-Duda Durjana!

 

RIONA, USY
Duda-Duda Durjana!

 

Beberapa pasang mata menoleh pada mereka, tapi Tessa, Usy dan Riona tidak menghiraukannya dan tertawa bersama merayakan keberhasilan rubrik baru mereka.

 

RIONA
Gue nggak nyangka responnya bakal segila itu.

 

USY
Gue juga, Ri. Pas tahu kalo artikelnya diterima sama pembaca, kepala gue langsung dipenuhi ide.

 

RIONA
Gue juga jadi makin semangat nungguin DDD release bulan depan.

 

TESSA
Ralat. Bukan bulan depan, tapi dua minggu lagi.

 

USY
Maksudnya?
 
TESSA
Gue udah putusin sama tim marketing kalau DDD bakal jadi rubrik yang bakal release setiap dua minggu sekali.

 

Usy merapatkan kedua tangannya bersemangat dan penuh harap.

 

RIONA
Apa kita nggak terlalu gegabah, Kak. Naikin DDD buat jadi terbitan setiap dua minggu sekali?

 

TESSA
Gue cukup yakin kalau DDD bakal baik-baik aja, dan bakal jadi rubrik tetap kita yang dinantikan pembaca.

 

Tanpa memberi Riona ruang untuk kembali khawatir, Usy langsung mengangkat gelas champagne nya.

 

USY
Terbitan dua minggu sekali!

 

Tessa turut mengangkat gelasnya, dan segera memberi kode pada Riona untuk tidak khawatir. Riona mengangkat gelasnya.

 

RIONA, TESSA
Dua minggu sekali!

 

Cut to

  

58. Int/Ext. Jalan Raya – Mobil Riona - Malam

 

Riona menaikan volume musik dan menikmati perjalanan pulangnya menyusuri jalanan ibu kota yang lumayan lengang karena memang sudah larut. Lalu ia melihat Angkasa tengah berjalan dengan seorang wanita.

Riona mengerjapkan mata untuk memastikan penglihatannya masih baik-baik saja.

Riona tidak sempat melihat wanita yang bersama Angkasa karena laju mobilnya, tapi ia yakin Angkasa terus tersenyum hangat dan bersikap sopan pada wanita tersebut.

 

RIONA
Nggak mungkin dia, kan? kayaknya gue kebanyakan minum.

 

Riona tak menghiraukan Angkasa dan terus melajukan mobilnya.

 

 Cut to

 

59. Int. Kantor - Pagi

 

Riona menopang kepala menggunakan tangannya. Ia masih memikirkan apa yang dilihatnya semalam. Riona berdiri dari kursinya.

 

USY
Mau kemana?

 

RIONA
Kayaknya gue butuh kopi.

 

USY
Sama.

 

Usy mengekor Riona menuju Pantry.

 

Cut to

 

60. Int. Kantor – Pantry - Pagi

 

Riona dan Usy memasuki Pantry, sudah ada Angkasa di sana yang juga sedang membuat kopi.

 

USY
Morning!

 

ANGKASA
Good Morning! Selamat ya buat suksesnya kelahiran DDD.

 

RIONA
Berkat lo juga.

 

ANGKASA
Gimana kalo nanti kita makan siang bareng?

 

USY
Kenapa nggak makan malemnya aja sekalian.

 

Angkasa masih menatap lekat Riona tanpa melirik ke Usy sedikit pun.


ANGKASA
Ide bagus. Kita bisa bahas mau makan malam dimana pas makan siang. Gimana?
 
RIONA
Oke.


Angkasa mengangkat gelas kopinya sebagai tanda dia pamit dengan senyuman manis tetap menempel di wajahnya. Usy kepo berat sambil menempel ke Riona.

 

USY
Gue ngerasa nggak dianggep loh tadi.

 

Riona sibuk membuat kopi sambil mencoba menahan senyumannya.

 

USY
Jadi, pengalihan yang lo butuhin kemarin itu karena Angkasa? Karena lo nggak yakin sama dia?


RIONA
Kepo, deh.

 

USY
Dengan nggak keliatannya gue di sini, kayaknya lo nggak butuh pengalihan lagi.

 

Riona selesai membuat kopi dan meninggalkan Usy yang terlihat senang karena mendapat berita Bahagia lagi setelah suksesnya DDD.

 

USY
Pokoknya gue bakal bocorin ke Kak Tessa, ya.

 

RIONA (O.S.)
Gue duluan yang bakal cerita!

 

Usy terkekeh. dia menyegerakan menyelesaikan membuat kopi dan menyusul Riona.

 

Cut to

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar