Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
80. INT. RUANG MAKAN RUMAH MAUDY - MORNING
Mama Maudy menyiapkan sarapan buat Maudy. Maudy keluar kamarnya dan menuju Ruang Makan.
MAMA
Mau, hari ini kamu ada kelas..
MAUDY
Iya Ma.
Mama Maudy dan Maudy sarapan bersama. Terlihat mereka berdua saling bertatapan dengan tersenyum.
81. EXT. JALAN MENUJU KELAS - DAY
Maudy berjalan menuju kelas. Stevia menyapa Maudy dan bertanya kabar.
STEVIA
Maudy. Gimana kabar mu ?
(tanya Stevia)
Maudy menjawabnya dan balik bertanya ke Stevia tentang pemotretan majalah.
MAUDY
Baik Stev. Oh iya Stev gimana pemotretannya?.
Stevia menjawab dengan nada ragu.
STEVIA
Lancar Mau.. (nada tersenyum ragu )
Stevia memberi kabar kalo CEO ingin kamu datang ke kantor dan menemuinya.
STEVIA (CONT’D)
Oh iya, Mau. CEO menyuruh kamu untuk datang ke kantornya.
Maudy heran..
MAUDY
Ada emang Stev ? ( nada heran )
Stevia menjelaskan tentang keinginan CEO menemui Maudy
STEVIA
CEO sudah dapat kabar. Kasus sudah selesai dan kamu dinyatakan tak bersalah.
STEVIA (CONT’D)
Mungkin CEO ingin membahas kontrak pemotertan kamu.
Maudy dan Stevia sampai di ruang kelas masing - masing.
Stevia kembali mengingatkan Maudy.
STEVIA (CONT’D)
Jangan lupa temui CEO ya Mau.
Maudy hanya menjawab dengan mengangukan kepalanya saja. Setelah itu mereka bergegas pergi ke kelas masing - masing.
82. INT. KANTOR MAJALAH LIFE STYLE - DAY
Maudy menemui CEO Majalah Life Style. CEO memanggil Maudy untuk menanyakan perkembangan kasusunya.
CEO mempersilahkan Maudy untuk duduk.
CEO
Maudy, Silahkan duduk.
MAUDY
Baik bu.
CEO memberi ucapan selamat atas kasus video Maudy yang terselesikan.
CEO
Maudy, ibu denger kasusmu sudah terselesaikan.. Beat. Dan faktanya kamu tidak bersalah.
Maudy menbalasnya.
MAUDY
Iya Bu.
CEO kembali menawarkan kontrak untuk pemotretan majalah.
CEO
Sesuai janji ibu. Kamu bisa mendapatkan kontrak pemotretanmu kembali.
Maudy hanya terdiam saja. tampak raut wajah Maudy yang ragu - ragu.
CEO kembali bertanya.
CEO (CONT’D)
Kenapa kamu Mau? Kok diam saja.
CEO memberi kesempatan Maudy, untuk menentukan pilihannya terkait kontraknya. Dan CEO memberi tahu tentang sambutan pemilihan model tahun ini.
CEO (CONT’D)
Ibu akan beri kamu waktu, apakah kamu mau menerima atau tidak. (beat).
CEO (CONT’D)
Untuk lomba pemilihan model kali ini, kamu yang memberi sambutannya karena kamu menjadi juaranya tahun lalu.
Setelah CEO berbicara Maudy menjawabnya lalu pergi meninggalkan ruangan.
MAUDY
Baik bu, terima kasih atas kesempatannya. Akan saya pikirkan lebih dulu.
Sambil berdiri dari kursinya. Maudy berpamitan dengan menundukkan kepalanya dan pergi dengan raut wajah ragu - ragu.
83. INT. KAMAR TIDUR - NIGHT
Ketika akan tidur, Maudy sedang melihat fotonya dengan Raka ketika berjalan - jalan di Taman. Maudy tersenyum - senyum sendiri.
Namun ketika akan meletakkan HPnya ke meja. Tiba - tiba notifikasi komentar di akun sosmednya muncul. Maudy langsung membukanya.
Ketika Maudy membukanya, Raut wajah Maudy berubah menjadi bingung dan sedikit marah.
Ternyata komentar negatif kembali muncul di postingan Maudy bersama klub jurnalis setelah selesai acara. Namun hanya dari 3 Netizen saja.
ISI KOMENTAR NETIZEN.
NETIZEN
Oh, ternyata si mbak model ini ikut klub kampus karena ada maunya.
NETIZEN (CONT’D)
Iya, ikut klub supaya ia bisa dapat dukungan untuk menutupi masalahnya.
NETIZEN (CONT’D)
DASARRRR... MUKA TEBAL..
Setelah melihat komentar tersebut. Raut wajah Maudy berubah menjadi badmood. Namun Maudy tidak menghiraukannya dan langsung menghapusnya karena hanya beberapa komentar saja.
Maudy berpikiran Mungkin besok pagi sudah tidak ada komentar buruk lagi di akun sosial medianya.
84. INT. KAMAR TIDUR MAUDY - DAY
Setelah bangun tidur. Maudy langsung membuka HPnya kembali dan mengecek apakah masih ada komentar buruk di akun sosial medianya.
Ternyata komentar buruk terus bertambah banyak. Dan banyak komentar tersebut yang mengaitkan Maudy dengan klub jurnalis.
ISI KOMENTAR NETIZEN.
NETIZEN
DASAR GAK TAU MALUUU..
NETIZEN (CONT’D)
YA GINI KALO MUKA TEBAL.. APAPUN DILAKUKAN DEMI POPULARITAS.
NETIZEN (CONT’D)
KOK MAU KLUB JURNALIS NERIMA MODEL MUKA TEBAL KAYAK GINI...
Ketika sedang membaca komentar negatif di akun sosial medianya. Tiba - tiba obrolan grup klub jurnalis juga ramai, Maudy langsung membukanya.
Maudy membuka obrolan grup jurnalis. ternyata mereka juga membahas banyaknya komentar buruk di akun youtubenya klub jurnalis.
ISI OBROLAN GRUP KLUB JURNALIS.
ANGGOTA KLUB
Gimana ini makin banyak komentar buruk di akun kita..
ANGGOTA KLUB (CONT’D)
Siapa yang sudah melakukannya?
ANGGOTA KLUB (CONT’D)
Tanya aja sama anggota baru kita ( sindiran yang ditujukan ke Maudy )
RAKA
Udalah kita biacarakan nanti aja.
ANDRA
Semuanya tetap tenang. Jangan saling menyalahkan.
Maudy hanya terdiam saja dan tidak memberi tanggapan di grup jurnalis.
Dengan raut wajah badmood, Maudy melemparkan HPnya di kasur dan bergegas menuju kamar mandi.
85. INT. RUANG KLUB JURNALIS - DAY
Maudy memasuki ruang klub jurnalis. Ketika memasuki ruangan, tampak teman - teman anggota yang melihat kearah Maudy dengan Tatapan sinis dan menunjukan wajah tidak senang.
Maudy bergegas duduk. Tampak suasana canggung di ruangan klub.
Andra memulai obrolan dengan menunjukan banyaknya komentar negatif.
ANDRA
Dari tadi pagi sampai sekarang banyak komentar negatif yang bermunculan. (Beat ).
ANDRA (CONT’D)
Anehnya komentar tersebut tidak mengkritik tentang konten kita. Akan tetapi mengkritik hal lain.
Tampak anggota klub yang mulai tidak dapat mengontrol emosi langsung menyindir Maudy.
ANGGOTA KLUB
Iya, yang salah siapa ? Yang kena siapa ?. ( nada menyindir )
ANGGOTA KLUB 1
Kalo tau gini, ngapain aku setujuin model anti sosial gabung kita. (Raut wajah menyindir )
Maudy juga tidak bisa mengontrol emosinya juga dan membalas sindiran anggota klub.
MAUDY
Iya, ini salahku. Tapi nggak usah nyindir gitu dong. ( raut wajah emosi )
Suasana makin tak terkendali. Anggota klub lainnya juga mulai emosi.
ANGGOTA KLUB 3
EHHH.. Gak usa ngegas gitu dong. yang salah kan elu.. Kenapa elu yang marah!!! ( nada emosi )
Andra mencoba menenangkan ketegangan ini.
ANDRA
Uda, uda , udahhhh, tennangg.. Jangan saling menyalahkan gini.
Akhirnya Maudy kembali berbicara sambil menitihkan air mata.
MAUDY
Ternyata kalian sama aja dengan mereka... ( nada menyesal )
Maudy langsung bergegas pergi dari ruangan klub jurnalis.
Tak lama sejak Maudy pergi ke ruangan klub. Raka datang dan menanyakan keberadaan Maudy.
MAUDY (CONT’D)
Dimana Maudy ??? (tanya Raka )
Semua hanya diam saja dan tak ada yang menjawab.
Raka langsung pergi untuk mencari Maudy.
86. INT. RUANG PEMOTRETAN - DAY
Stevia kembali menemukan kesulitan ketika pemotretan. Berkali - kali tidak fokus dan di tegur fotografer.
FOTOGRAFER
Kamu kenapa lagii Stev.. Ayo fokuss ( nada menggerutu )
Pemotertan kembali dilakukan. Stevia kembali tidak bisa fokus.
FOTOGRAFER (CONT’D)
Ahhhh Steviaaa... stopp, stoppp. Kita break dulu. (nada emosi)
Stevia hanya termenung di ruang ganti. Iya terus memikirkan Maudy. Tampak ada sesuatu yang ia sembunyikan dari Maudy.
87. EXT. ROOFTOP GEDUNG - NIGHT
Maudy sedang duduk di rooftop gedung. Tampak Maudy termenung sambil melihat pemandangan kota dari atas gedung.
Dengan langkah kaki yang terburu - buru Raka datang menemui Maudy.
Saat melihat Maudy tampak raut wajah lega Raka. Ya, dari tadi sejak Maudy meninggalkan ruangan jurnalis. Raka terus mencari Maudy dan menemukannya di sini.
Raka mulai mengajak Maudy bicara.
RAKA
Oh, ternyata di sini. (sambil tersenyum bercucuran keringat )
Maudy hanya terdiam saja dan terus memandangi keindahan kota tanpa membalas ucapan Raka.
Raka berjalan menuju Maudy dan duduk di sebelah Maudy. Raka kembali bicara.
RAKA (CONT’D)
Ya, kita harus tau. Setiap kita bahagia, pasti akan ada orang yang tidak suka kita bahagia. (sambil memandangi kota)
Sambil menatap keindahan kota, Akhirnya Maudy membalas ucapan Raka.
MAUDY
Aku tak minta apa - apa dari mereka. (beat) Aku hanya ingin mereka berhenti berbuat seenaknya terhadap kita itu aja.
Sambil memandangi keindahan kota, Raka kembali berbicara dengan Maudy.
RAKA
Mau, Apakah kamu mau melihat sesuatu yang sangat ingin kamu lihat. (Beat)
RAKA (CONT’D)
Sesuatu yang membuatmu menemukan jawaban yang kamu cari selama ini.
Sambil melihat Raka, Maudy hanya menunjukan wajah heran.
Raka kembali meneruskan perkataannya.
RAKA (CONT’D)
Tapi, sesuatu itu juga yang akan membuatmu sangat terpukul ketika melihatnya.
Setelah mendengar ucapan Raka, Maudy mengiyakan ajakan Raka untuk melihat sesuatu itu.
Sambil mengusap air matanya Maudy mulai berdiri. dan mengatakan
MAUDY
Ayo..
Setelah Maudy berdiri, Raka juga berdiri dan mereka berdua bergegas Menuju ruang klub Jurnalis.
88. INT. RUANG KLUB JURNALIS - NIGHT
Raka dan Maudy sampai di ruang jurnalis. Raka menyalakan komputernya. Dan Maudy berada di samping Raka.
Raka kembali menyakinkan Maudy, sambil membuka folder bertuliskan CCTV Bar.
RAKA
Serius kamu mau ngelihat ini ?
Maudy hanya mengganguk saja, Raka kembali melanjutkan membuka folder.
Raka membuka folder CCTV, lalu memulai rekaman CCTV yang berada di lorong ruang bar.
ISI REKAMAN CCTV.
89. INT. BAR PARTY - NIGHT
ISI REKAMAN CCTV. Di rekaman tersebut, terlihat Rangga yang membopong Maudy ke dalam ruang istirahat
Tak lama kemudian ada seorang wanita yang datang dan berhenti di depan pintu Ruang istirahat.
Tampak cewek itu membuka tas dan mengambil HPnya untuk mulai merekam.
Pintu ruang istirahat yang tidak tertutup rapat membuat Perempuan itu merekam di sela pintu yang terbuka.
Wanita itu merekam beberapa saat. Dan setelah merekam. Wanita itu berlari keluar lorong.
Tak berselang lama. Alarm kebakaran berbunyi, seluruh pengunjung berlarian keluar.
Rangga keluar dari ruang istirahat.
Tak berselang lama. Wanita itu datang untuk masuk ke ruang istirahat.
Setelah masuk, wanita itu keluar ruangan dengan membopong maudy.
90. INT. RUANG KLUB JURNALIS - NIGHT
Raka menjeda bagian video ketika wanita itu merekam di sela pintu ruang istirahat.
Raka lalu memperbesar gambarnya.
Terlihat jelas bahwa Wanita itu adalah Stevia. Yang tak lain adalah sahabat Maudy sendiri.
Maudy hanya terdiam setelah melihat rekaman tersebut.
Sambil memegang keningnya, Maudy terlihat syok. Karena selama ini orang yang ia percayai dan sahabatnya sendiri yang merekam video itu.
Setelah beberapa saat terdiam. Akhirnya Maudy bergegas keluar dengan raut wajah emosi.
Raka hanya diam saja membiarkan Maudy keluar.
91. INT. MOBIL MAUDY - NIGHT
Di dalam mobilnya, Maudy berteriak - teriak sambil membenturkan kepalanya di setir mobil.
Sambil membenturkan kepalanya. Maudy menangis dan beberapa kali menulangi dengan membenturkan di mobil.
92.INT. KAMAR STEVIA - NIGHT
Stevia tidak bisa tidur pulas. Dia terus membayangkan kesalahannya dalam pemotretan dan semua perbuatan yang ia lakukan terhadap Maudy.