Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
48. INT. BAR PARTY - NIGHT
Raka dan Andra kembali menyurvei tempat - tempat hiburan malam. Salah satunya di Bar Party yang merupakan salah satu bar kelas atas.
Andra mulai berjalan - jalan untuk mencari objek buat kontennya. Sementara Raka sedang duduk di salah satu sudut bar.
Raka melihat penari latar yang lihai menari dan berpakaian seksi. Penari itu adalah Adelia (P/26 ). Penari itu membuat beberapa pengunjung terpukau antara tariannya dan keseksiannya.
Raka terus memeperhatikan salah satu pengunjung yang terus melihat dan sepertinya tertarik dengan Adelia.
Setelah Adelia selesai menari, lantas Adelia pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaian.
49. EXT. JALAN MENUJU RUANG GANTI - NIGHT
Penari berjalan menuju ruang ganti. tampak pengunjung yang terus mengikutinya. Raka melihat pengunjung itu mengikuti penari itu.
50. INT. RUANG GANTI - NIGHT
Setelah sampai, penari mulai mengganti bajunya. belum sampai mengganti baju. Tiba - tiba pengunjung itu datang. Dan langsung memeluk Penari itu dari belakang sambil berkata.
PENGUNJUNG
Heloo.. Yuk main sama omm.. di jamin puas..
Penari itu langsung menendang pengunjung itu.
ADELIA
Ajingg.. Dasar mesum..
( dengan nada marah )
Setelah menendang pengunjung itu. penari langsung memakai jaket untuk keluar.
PENGUNJUNG
Dasar perek.. Awas lu. gue kejar sampai ketemu.
Sambil mengeringik kesakitan pengunjung itu mencoba mengejar penari itu.
Raka yang melihat kejadian itu di luar pintu. Langsung mengikuti penari itu agar penari itu bisa aman.
51. EXT. JALAN MENUJU RUMAH PENARI - NIGHT
Penari berjalan pulang, di tengah jalan ternyata pengunjung itu sudah menunggu di sedut jalan.
Penari yang melihat pengunjung itu, langsung lari dan pengunjung itu langsung mengejar.
Penari itu berlari menuju sebuah gang dan ternyata gang tersebut buntu.
Setelah langkahnya terhenti dan menoleh kebelakang. Ternyata pengunjung tersebut berada di belakangnya.
Dengan wajah tersenyum pengunjung tersebut berjalan untuk menangkap penari itu.
PENGUNJUNG
Kenaa lu.. Mau kabur kemana lagi.. Haha ( tertawa jahat )
Penari itu mencoba melawan dengan memegang sebatang kayu untuk memukul pengunjung.
Akan tetapi Pengunjung tersebut tetap berjalan menuju penari itu.
PENGUNJUNG (CONT’D)
Mau ngelawan ??. Haha..
Ketika akan mendekati penari itu.. BRAAAKKKKKK...
Raka memukul kepala pengunjung itu dengan kayu dari belakang. Pengumjung jatuh dan mengerang kesakitan..
Tak berselang lama Raka langsung menggengggam tangan penari dan berusaha untuk kabur.
RAKA
Ayoo.. Cepat lari..
Tanpa berkata penari itu menuruti Raka dan mengikuti Raka kabur dari pengunjung tersebut.
52. EXT. DEPAN TOKO YANG SUDAH TUTUP - NIGHT
Setelah berlari menghindari pengunjung. Raka dan Penari itu beristirahat di depan toko yang sudah tertutup.
Sambil menghisap rokok penari itu menanyakan Raka
ADELIA
Ngapain elu tadi nolongin gue.. (Sambil menghisap rokok )
RAKA
Pas tadi gue keluar bar, gue ngelihat pengunjung itu mengikuti eluu..
Adelia yang sedang menghisap rokok dan Raka yang menimum air akhirnya mulai mengobrol.
Karena penasaran. Raka menayakan sesuatu.
RAKA (CONT’D)
Oh iya, kenapa loe kerja jadi penari latar ?
Sambil menghisap rokok. Penari itu mulai menjawab.
ADELIA
Emang kenapa ? Haram ?
( nada sinis )
ADELIA (CONT’D)
Lagi pula bayaran penari gede.
Raka mencoba menjelaskan..
RAKA
Ya, bukan gitu.. Kan kalo kerja yang lain mungkin resikonya gak kayak tadi.
Raka mencoba meyakinkan penari itu..
Akan tetapi penari itu membalas ucapan Raka.
ADELIA
Trus siapa yang mau nerima orang lulusan SMP ? (beat) Emang gampang cari kerjaan di jaman sekarang.
Raka hanya terdiam. Lalu penari itu mengajak ke suatu tempat.
ADELIA (CONT’D)
Ayo ikut gue.. Elu akan tau kenapa gue rela bekerja menjadi penari latar.
Raka mengiyakan ajakan Penari dan mengikuti langkah penari menuju suatu tempat.
53. EXT. DEPAN RUMAH ADELIA - NIGHT
Setelah berjalan Stevia mengajak Raka masuk ke rumahnya. Depan Rumah Penari yang terlihat biasa saja, Rumah yang sederhana. Raka masuk Rumah Penari itu.
Penari sedang membuatkan Raka minum. Raka yang melihat - lihat isi ruang tamu. Tampak hanya terlihat Foto penari dan anak SD. Selain itu hanya dinding - diding yang mulai kusam.
Setelah mengantarkan teh ke ruang tamu penari dan Raka duduk di ruang tamu.
Penari melihat Raka yang sedang melihat fotonya bersama anak SD.
ADELIA
Kenapa elu lihat foto gue ?
ADELIA (CONT’D)
Oh, itu anak gue.. Cantik kan..
Raka bingung dan kembali bertanya.
RAKA
Itu anak elu, trus suami lu mana?
Adelia mulai bercerita tentang kehidupannya.
ADELIA
Hidupku sama seperti anak itu. gue dulu di besarin di panti asuhan. (beat)
ADELIA (CONT’D)
Pas gue SMA, gue nemu bayi yang di buang di tempat sampah. Akhirnya gue bawa ke panti.. Ehh ibu pantinya salah paham. kirain gue ngelahirin anak itu.
Raka kaget melihat penjelasan penari itu.
RAKA
La trus ??
ADELIA
Ya, gue di usir dari panti.
Raka terus bertanya.
RAKA
Kenapa lue. Malah milih membawa anak itu. Kalo elu gak bawa kan gak ada salah paham..
Sambil menitihkan air mata penari itu menjawab.
ADELIA
Ketika lihat anak itu, gue sempat mikir mau ninggalin aja.
ADELIA (CONT’D)
Cuman gue gak mau nasib anak itu seperti nasib gue dulu. Yang berakhir tanpa belas kasih orang tua.
Adelia meneruskan pembicaraannya..
ADELIA (CONT’D)
Jangan kan cari kerja. Cari tempat tinggal aja. Gue susah... siapa yang mau tetanggan sama ibu punya anak tanpa ayah?? (Beat) Awalnya ya sakit, tapi kelamaan udah biasa.
Raka menggengam tangan penari itu mencoba menenangkannya. Akhirnya mereka melanjutkan obrolan.
54. INT. RUANG DOSEN - DAY
Bu Tira memanggil Maudy. Maudy sudah berada di meja Bu Tira. Bu Tira menjelaskan tentang perkembangan kasus Maudy.
BU TIRA
Maudy. Silahkan duduk.
MAUDY
Iya Bu.
Tampak Raut wajah gusar Bu Tira.
BU TIRA
Jadi Maudy untuk perkembangan kasusmu. (beat)
BU TIRA (CONT’D)
Pihak kampus belum berani membuat keputusan, karena belum adanya bukti kuat atas argumenmu.
Maudy hanya terdiam mendengarkan penjelasan Bu Tira.
BU TIRA (CONT’D)
Apalagi yang melakukan Rangga, kamu tahu ayahnya Rangga kan ?
MAUDY
Iya bu, saya tahu..
BU TIRA
Itu sebabnya pihak kampus tidak mau gegabah dalam masalah ini. Untuk sementara kamu yang jadi tersangka pencorengan nama baik kampus.
Maudy hanya terdiam, menunjukan raut wajah kebingungan.
Bu Tira mencari cara agar Maudy bisa mendapatkan bukti yang kuat.
BU TIRA (CONT’D)
Saya akan mencoba menemui Rangga. agar Rangga mau mengakui perbuatannya.
( Mencoba memberi semangat Maudy )
MAUDY
Terima kasih Bu, atas bantuannya.
MAUDY (CONT’D)
Saya permisi dulu..
Maudy keluar Ruangan dengan perasaan sedih..
EXT. DEPAN RUANG DOSEN - DAY
Stevia sudah menunggu di depan ruang dosen. Ketika Maudy keluar dengan persaan murung. Stevia datang untuk menhibur Maudy.
STEVIA
Mau.. Gmana perkembangannya ?
Maudy hanya terdiam.
Stevia mengambil botol minuman dan memberkannya ke Maudy.
STEVIA (CONT’D)
Nih, buat elu Mau..
Maudy menerima Minuman Stevia.
MAUDY
Thanks ya Stev.. (sambil tersenyum)
Maudy dan Stevia berjalan di halaman kampus. Tiba - tiba Raka mengirim pesan ke Maudy.
ISI PESAN RAKA.
RAKA
Mau, mau ikut aku gak ?
MAUDY
Kemana ?
RAKA
Udalah, pasti seru kok. Ku tunggu di Ruang klub.
MAUDY
Okay..
Ternyata Stevia melihat Maudy membalas pesan Raka.
Setelah membalas pesan Raka, Maudy bergegas menuju ruang klub.
MAUDY (CONT’D)
Stev.. Sorry.. Gue tinggal dulu ya. ( sambil tersenyum )
STEVIA
Okay Mau.. (Sambil tersenyum tipis)
Setelah Maudy berjalan pergi. Stevia yang masih berdiri menunjukan muka murung. Karena Maudy kembali meninggalkannya.
55. EXT. RUANG KLUB JURNALIS - DAY
Maudy sudah sampai di depan Ruang Klub Jurnalis. Raka sudah menunggu di depan Ruang dengan membawa 2 helm.
Maudy mulai menanyakan.
MAUDY
Kita mau kemana sih ka?
(tanya Maudy )
Raka mulai memberikan Helm.
RAKA
Uda jangan banyak tanya. Pake nih helm.
Maudy heran..
MAUDY
Kok pake helm, pakai mobilku aja. pake motor panas..
( Keluh Maudy )
Sambil tersenyum Raka memberi penjelasan..
RAKA
Ya, Gini kalo sama tuan putri (beat)
RAKA (CONT’D)
Kalo pake mobil mobilmu nanti gak bisa masuk. Gangnya sempit.
Sambil memakai helm Maudy menggerutu.
MAUDY
Hati - hati kalo nyetir, ini baru pertama kali gue naik motor.
( nada menggerutu )
RAKA
Siapp tuan putri. ( sambil tersenyum )
Raka dan Maudy berangkat ke suatu tempat.
56. EXT. JALANAN MENUJU RUMAH PENARI - DAY
Raka dan Maudy menuju rumah penari dengan menaiki motor. Maudy agak kaku, karena baru pertama kali ia naik motor. tidak lama kemudian Maudy mulai merasa nyaman.
Di buktikan dengan Maudy yang tersenyum saat memegang erat jaket Raka dan menikmati suasana perjalanan.
Memang benar ketika akan menuju rumah penari itu. Jalanan mulai sempit dan harus memasuki beberapa gang sempit.
57. EXT. RUMAH PENARI - DAY
Setelah sampai, Raka memakirkan motor di depan Rumah penari itu.
Raka memberi tahu Maudy, untuk menunggu di luar Rumah.
Raka mulai masuk dan mengetuk pintu rumah penari. Tok Tok
RAKA
Permisi..
Setelah mendengar suara orang di luar. Penari membuka pintu.
Ketika membuka pintu, penari melihat Raka di depannya.
Akan tetapi penari itu langsung menutup pintunya, Raka menahannya.
ADELIA
Kan uda gue bilang.. Gue gak mau..
Raka berusaha membujuk.
RAKA
Ayolah.. Mbak. kumohon. (beat)
RAKA (CONT’D)
Biar semua orang tau.. Kalo mbak Adel bukan seperti yang mereka bayangkan..
Adelia terus melihat ke arah Raka sambil memegangi pintu.
Maudy yang mendengar percakapan Raka dan Adelia.
Maudy mencoba membantu Raka dengan berbicara juga dengan Adelia.
MAUDY
Saya juga korban Mbak. mereka seenaknya menjudge saya, tanpa ingin mengetahui yang sebenarnya terjadi. (Wajah sedikit frustrasi)
Adelia menanggapi kata - kata Maudy.
ADELIA
Emang elu siapa ??
MAUDY
Masalah saya sama mbak hampir sama.
Akhirnya Adelia membukakan pintu dan menyuruh Raka dan Maudy masuk.
58. INT. RUANG TAMU RUMAH ADELIA - DAY
Raka, Maudy dan Adelia duduk di ruang tamu. Adelia mulai membuka percakapan.
ADELIA
Emang masalah elu apa ? Sampai bilang mirip gue ?
Maudy mencoba menjelaskan.
MAUDY
Gue sama seperti mbak. mereka tidak tau tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Maudy menjelaskan apa yang terjadi ke Adelia dan Raka ikut mendengarkan.
Setelah Maudy memberi penjelasan. Adelia mulai berfikir untuk menerima tawaran Raka.
ADELIA
Oke kalo gitu. Aku mau.
Adelia memberi beberapa persyaratan salah satunya wajahnya yang harus di blur.
ADELIA (CONT’D)
Tapi, ada syaratnya, gue mau wajah gue di blur.
Adelia minta wajahnya di blur karena Adelia tidak ingin anaknya tau.
Dan Raka mengiyakan nya.
RAKA
Oke. Setuju.
Setelah menemui Adelia di rumahnya. Raka dan Maudy pergi meninggalkan rumah Adelia.
59. EXT. JALAN MENUJU KELUAR GANG - DAY
Raka mendorong motornya dan Maudy mengikuti di belakangnya.
Jalan yang sempit, mengharuskan mereka mendorong Motor Raka.
Ketika mendorong motornya, sambil melihat kebelakang. Raka mengcapkan terima kasih.
RAKA
Makasih ya Mau. Udah mau bantuin projek ini.
Maudy tak menjawab dan hanya tersenyum tipis.
60. EXT. RUANG DOSEN - DAY
Bu Tira memanggil Rangga untuk meminta penjelasan. Rangga datang dan duduk di meja Bu Tira.
BU TIRA
Rangga. Duduk.
RANGGA
Baik Bu.
Rangga duduk dan masih heran kenapa Bu Tira memanggilnya.
Bu Tira memulai pembicaraan dengan menunjukan video Rangga dan Maudy yang tersebar di internet.
Tampak raut wajah Rangga yang berubah drastis dari yang biasa aja menjadi agak sedikit ketakukan.
Setelah menunjukan video tersebut Bu Tira memulai pembicaraan.
BU TIRA
Setelah Ibu mengamati video ini. Ibu melihat Maudy sedang dalam keadaan tak sadar 100%. (Beat)
BU TIRA (CONT’D)
Lalu, Maudy juga terlihat berusaha menolak.
Rangga hanya terdiam sambil menunjukan raut wajah cemas.
Bu Tira melanjutkan pembicaraan.
BU TIRA (CONT’D)
Bu Tira tidak langsung menuduh kamu. (beat)
BU TIRA (CONT’D)
Hanya kamu dan Maudy yang tahu. beat. Maudy sudah menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Tinggal kamu.
Rangga mulai kebingungan. Dan Bu Tira memberikan solusi
BU TIRA (CONT’D)
Ini semua tergantung kamu, kalau kamu memberikan kesaksian yang palsu. Mungkin secara tidak langsung, kamu sudah merusak hidup teman kamu. (Beat)
BU TIRA (CONT’D)
Jika kamu memeberikan kesaksian sesuai fakta. meskipun itu akan merugikan kamu. Ibu pasti akan bantu kamu seprti Ibu membantu Maudy.
Rangga tetap tidak bisa bicara sama sekali. Keringat mulai bercucuran di kening Rangga.
BU TIRA (CONT’D)
Rapat dewan kampus akan dilakukan 1 minggu lagi. Ibu tunggu keputusan kamu. sekarang kamu boleh keluar.
RANGGA
Baik. Bu. ( Nada grogi )
Tampak wajah khawatir Rangga menyelimuti saat meninggalkan Ruangan dosen.
61. INT. RUANG PEMOTRETAN - DAY
Stevia Mulai menjalani pemotretan. Karena gugup. Beberapa kali Stevia di tegur fotografer.
Fotografer memberikan arahan..
FOTOGRAFER
3, 2 , 1.. Agak kekanan..
Namun Stevia sedikit gugup.. Dengan tidak mengikuti intruksi Fotografer.
Fotografer menegur Stevia..
FOTOGRAFER (CONT’D)
Stevv.. Stevvv.. Ahhh.. Eluu.. (beat) Ayo fokuss..
Sesi pemotretan terus berlanjut. Stevia mulai fokus dan bisa mengikuti intruksi Fototgrafer.
62. INT. KAMAR RANGGA - NIGHT
Rangga tidak bisa tidur. Rangga terus memikirkan kata - kata Bu Tira.
Ahhhhhh... Rangga terus berteriak. Dan melemparkan jam ke kaca.