Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. LORONG HOTEL - MALAM
Seorang polisi melangkah di lorong itu dengan tergesa-gesa. Langkahnya setengah diseret. Dahinya berkeringat. Ia memandang satu demi satu nomor di pintu dan menggumamkannya.
MAS ERI
103-- 104-- 105--
Di hadapan pintu bernomor 107, ia berhenti. Ia menekan bel. Ia mengetuk pelan. Ia menggedor-gedor kencang. Ia berupaya membuka gagang pintu itu; naik-turun. Pintu bergeming.
MAS ERI (CONT’D)
Marrr... Mariammmmm...
CUT TO:
INT. KAMAR HOTEL - MALAM
Mariam dan Lans menghentikan segala macam gerakan mereka. Mereka mematung. Tak bergerak sama sekali. Keduanya menatap ke arah pintu.
MARIAM
Wah iki arek gendheng.
Mariam mengarahkan langkah-langkahnya ke pintu. Ia mendekatkan telinga kanannya ke daun pintu. Ia terlonjak ke belakang ketika pintu itu digedor keras.
CUT TO:
INT. LORONG HOTEL - MALAM
Beberapa pintu membuka. Beberapa kepala menyembul dari balik pintu itu, memandang ke arah Eri. Ia menggertak.
MAS ERI
Opo?! Hah? Iki bukan tontonan! Masuk kelian.
Eri mengeluarkan pistolnya. Ia mengacung-acungkannya ke arah kepala-kepala yang menyembul. Mereka segera masuk lagi ke kamar masing-masing.
MAS ERI (CONT’D)
Marrrrr... Ra dibuka, kudobrak iki lho, Marrrr.
Pak polisi menggedor-gedor. Beberapa pelayan yang hendak melintas di lorong, mundur kembali karena takut.
CUT TO:
INT. KAMAR HOTEL FLO DKK - MALAM
Flo dan kawan-kawan tiba-tiba tertegun. Mereka bergeming, tak bergerak.
FLO
Opo iku?
Sayup-sayup terdengar suara pintu digedor.
MAID OF HONOR
Razia?
BRIDES MAID 3
Yang bener ae, hotel bintang 4 gini kok razia kampungan ngono?
BRIDES MAID 1
Razia sih bisa di hotel bintang berapa ae mbaknya.
BRIDES MAID 2 -
Psshhhhhh... denger.
Flo melangkah ke arah pintu. Ia membuka pintu, dan menyembulkan kepala. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, dan menemukan suara berasal dari arah kanannya. Suara di lorong tiba-tiba berteriak.
MAS ERI (O.S.)
Semua muasuukkkk.
Flo menutup pintu dengan cepat. Bahunya terangkat naik-turun, tanda ia terkejut.
FLO
Kek razia. Ada orang pake seragam polisi gedor-gedor pintu.
BRIDES MAID 4
Yaopo sehhh kok jadi serem.
MAID OF HONOR
Kunci rek pintunya, kunciii.
Flo balik lagi ke arah pintu dengan setengah berlari, lalu menguncinya. Mereka semua bernapas lega.
CUT TO:
INT. KAMAR HOTEL MARIAM - MALAM
Mariam mengendap-endap mendekati pintu. Ia mengintip dari lubang dan melihat Mas Eri di depan pintu menggenggam pistol dinasnya.
MARIAM
Gawat iki. Pistolnya wes keluar.
LANS
Pestol? Yang bener ae?
Mariam mengangguk. Ia berpikir keras. Ia mondar-mandir. Ia mendekati pintu.
MARIAM
(berbisik)
Lans, kon masuk kamar mandi. Kunci. Buru..
MARIAM (CONT’D)
Mas Eriii... aku ra mau buka pintunya kalo awakmu masih pegang pestol.
Mariam mengintip kembali dari balik lubang. Ia lihat Mas Eri memandang tangannya sendiri yang memegang pistol. Ia menyimpannya di sarung pistolnya di pinggang.
MARIAM (CONT’D)
Ndak, ndak, lempar pistolmu jauh-jauh, jangan di pinggang.
Mas Eri mengambil lagi pistolnya di pinggang lalu melemparkannya ke arah kanannya. Mariam baru membuka pintu.
MARIAM (CONT’D)
Kon ngapain nang kene?
Mas Eri masuk. Ia menggeledah kamar dengan pandangannya. Tak ada apa-apa atau siapa-siapa. Ia hendak mencari-cari ke tiap sudut ruangan, tapi Mariam lalu meraih tangannya.
MARIAM (CONT’D)
Kon lapo? Hah? Lapo, Mas?
Mas Eri sekarang memandang lekat ke wajah Mariam.
MAS ERI
Hhhh, kamu bikin mas gila, Mar. Terima po’o lamaran mas, kamu ra usah kerja kek gini lagi.
Mariam mendudukkan Mas Eri di sofa yang membelakangi kamar mandi. Mariam lalu naik ke pangkuan Mas Eri dan menciumnya di bibir.
MARIAM
Yowes nanti biar Mar pikirkan.
Lans mengintip dari balik pintu kamar mandi. Ia melihat gerakan tangan Mariam yang menyuruhnya diam-diam keluar kamar. Lans mengambil sepatunya dan berjingkat-jingkat membuka pintu.
Mas Eri sempat hendak menoleh ke belakang, tapi Mariam membuka atasannya dan membiarkan wajah polisi beristri itu tenggelam di dadanya.
CUT TO: