Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cuk (A Story of Virginity)
Suka
Favorit
Bagikan
6. Cerita di Balik Pintu Hotel
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. VASA - MALAM

Setelah memarkir Vespa, Mariam dan Lans memasuki lobi. Mariam berjalan cepat ke arah resepsionis.

RESEPSIONIS

Malam, Mbak Mar. Kamar biasa?

MARIAM

Suwun yo, Ga.

Resepsionis yang tag nama di dadanya bertuliskan Mega Listanti itu tersenyum ke arah Mariam, lalu sibuk mengetik dengan agak menunduk di komputer. 

RESEPSIONIS

Berapa malam kali ini?

MARIAM

Satu ae, Ga.

Mega mengangguk. Tak lama, ia memberikan kunci akses berupa kartu ke tangan Mariam. Lans di belakang Mariam memerhatikan sekeliling lobi yang kosong.

LANS

Lapo?

Mariam menepis udara di depan wajah Lans. Ia lalu melangkah ke arah lift. Lans tersontak ketika ia membaca nama hotel tersebut: VASA.

MARIAM

Solusi masalahmu ada di sini. Mreneo.

Lans mengikuti Mariam di belakangnya, memasuki lift. Mereka menghilang di balik lift.

CUT TO:

INT. KAMAR HOTEL VASA - MALAM

Mariam keluar kamar mandi dengan rambut basah sehabis keramas dan mengenakan bath robe dari hotel. Wajahnya tanpa make up. Lans memandanginya dengan heran.

Flo merebahkan diri di ranjang yang hanya satu itu. Sementara, Lans terduduk di sofa sederhana di kamar. Ia mengecek ponselnya dalam diam.

LANS

Di sini ae kafe tah?

Mariam yang mengeringkan rambut dengan handuk, tiba-tiba berhenti dan mengangguk ke arah Lans.

MARIAM

Kenopo?

LANS

Bojoku staycation sama konco-koncone di sini, bachelorette-an. 

Mariam terkekeh, lalu menggeleng-geleng.

MARIAM

Ehek ehek, bachelorette? 

Lans mengangguk. 

Lans menghilang di balik kamar mandi. Kali ini ia mengunci pintunya. Mariam menyalakan televisi lalu merokok dengan setengah tubuhnya keluar di balkon.

MARIAM (CONT’D)

Bojomu tau kon ke dolly?

Lans kali ini menggeleng, setelah keluar dari kamar mandi. Ia mendudukkan diri lalu berdiri dan berjalan mondar-mandir. Ia mengusap-ngusap kedua tangannya dengan cepat, tanda kalau ia bertambah gugup.

Ia duduk di tepian ranjang, dan memandang keluar jendela.

MARIAM (CONT’D)

Kebohongan ke berapa iki?

Lans menggerutu tak bersuara. Mariam menghampiri Lans. Ia duduk di pangkuan Lans yang tersentak kaget.

MARIAM (CONT’D)

Sini, kubantu.

Mariam mengarahkan kedua tangan Lans ke pinggangnya. Kedua tangan Mariam kemudian menelusup di rambut Lans. Lans menggeliat, berupaya menolak. 

MARIAM (CONT’D)

Ini yang awakmu cari di Dolly tah? 

Mariam kembali merapatkan dirinya ke tubuh Lans, sebelum akhirnya Lans berdiri mendadak dan menjauhkan diri dari Mariam.

LANS

Se’ se’ se... Nggak, nggak, nggak.

Mariam mengambil rokok dari tas kecilnya, dan menyalakannya. Ia tersenyum dan duduk di tepian ranjang.

MARIAM

Kubilang juga apa. Awakmu bukan hajinguk.

Lans menuang air ke gelas dan menenggaknya cepat.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar