Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. TEPI JALAN - MALAM HARI
Di kejauhan di hadapan mereka, motor-motor diberhentikan oleh polisi. Ada razia motor-motor. Banyak motor yang putar balik karena takut ditilang.
LANS
Tumben razia di sekitaran sini.
MARIAM
Yang tumben tuh kok razia malem-malem ngene. Kamu ada SIM?
LANS
Aman. STNK juga.
MARIAM
Yowes baguslah. Kita ndak perlu kabur-kabur.
Mariam memandangi motor-motor yang kalang kabut putar balik dan melarikan diri dari kejaran razia.
Vespa Lans diberhentikan oleh seorang polisi paruh baya perut yang setengah buncit. Pak Polisi langsung meminta surat-surat Lans. Anehnya, Mariam segera berlindung di balik tubuh Lans. Seperti bersembunyi dari Pak Polisi.
MARIAM (CONT’D)
(berbisik)
Jingan.
PAK POLISI
Tolong, SIM dan STNK.
LANS
Ini, Pak.
Pak Polisi meneliti SIM dan STNK yang diserahkan oleh Lans. Pak Polisi mencocokkan wajah yang ada di SIM dan aslinya. Lans tersenyum gugup.
Pak Polisi kemudian memandang ke arah Mariam dari balik bahu Lans. Pak Polisi memundurkan tubuh sedikit, karena kaget. Mariam berupaya menunduk sedalam mungkin.
PAK POLISI
Mar?
Mariam mengembuskan napas panjang karena dikenali, dan mengangkat wajahnya ke arah Pak Polisi. Ia tidak lagi menunduk. Mariam mengenal polisi itu. Namanya Eri.
MARYAM
Mas.
Wajah Lans bingung.
LANS
(berbisik)
Kenal?
Mariam hanya memutar bola matanya beberapa kali. Mas Eri mengembalikan surat-surat milik Lans. Ia lalu memberi tanda dengan jemarinya supaya Mariam mendekat. Mariam menghampiri Mas Eri.
MAS ERI
Yaopo kabarmu? Wes lama mas ndak main. Sesuk mas ke tempatmu yo?
Mariam menyilangkan kedua tangannya di dada, lalu menepis tangan Mas Eri yang hendak mengelus lengannya.
MARIAM
Sembarang.
Lans memandangi mereka berbincang-bincang dari jauh. Urat di leher Mariam terlihat. Mas Eri berupaya menyentuh lengan Mariam, tapi Mariam menepisnya.
MAS ERI
Laki-laki iku sopo?
Pandangan Eri dan Lans tiba-tiba beradu. Lans kikuk dan berupaya melemparkan pandang ke arah lain. Namun, pandangan Eri masih menusuk tengkuk Lans.
MARIAM
Koncoku.
MAS ERI
Bener konco?
MARIAM
Ya opo urusannya kalo emang dia lebih dari sekadar konco? Mas mau apa?
Mas Eri berusaha meraih bahu Mariam, tapi Mariam mundur selangkah.
MAS ERI
Ojo koyok ngene toh, Mar. Se’ se’ denger, mas baru denger berita, tempat kerjamu bakal tutup akhir tahun ini.
MARIAM
Wis ngerti aku.
MAS ERI
Mas dapat perintah dari walikota ngamanin area iku secepetnya.
MARIAM
Koyok nutup dolly bakal rampung masalahnya?
MAS ERI
Kamu nanti pindah ke mana?
MARIAM
Embuh. Wes yo, semua aman toh? Aku ada urusan penting.
MAS ERI
Yowes sesuk yo mar.
Maryam memunggungi Mas Eri dan menghampiri kembali Lans. Ia menyuruh Lans segera beranjak dari tempat itu.
MARIAM
Wes aman. Budhal.
Lans menyimpan SIM dan STNK-nya dari tangan Mariam. Ia lalu permisi melintas di depan para polisi.
LANS
Mari, Pak.
MAS ERI
Mari... Mar.
Mariam tak bersuara lagi. Ia tak memandang wajah si polisi tadi.
CUT TO:
EXT. JALAN RAYA - MALAM
Mariam terdiam sepanjang jalan, setelah bertemu Pak Polisi. Ia baru bersuara setelah Lans bertanya soal jalan.
LANS
Ke mana ini kita?
MARIAM
Di depan situ belok kiri ae.
CUT TO: