Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 15 INT, RUMAH YANG DI TINGGALI ADAM, SIANG
Aska, Adam, Nindi tampak menikmati makan siang bersama di meja makan.
Tak lama mereka sudah tampak selesai.
Aska beranjak duluan dari tempat duduknya.
Aska : "Abis makan gue jadi enggak ngantuk, gue mau jalan-jalan ke sekitar sini Yach, mumpung cuacanya enggak panas juga." Ujarnya pada Adam dan Nindi.
Nindi langsung turut beranjak berdiri.
Nindi : "Tidak bisa tuan, anda tidak boleh pergi dulu. Kita harus bicara urusan kantor."
Aska : "Udah gila Yach, gue belum nafas udah mau ngomong serius aja. Ogah ah."
Aska tampak hendak melanjutkan langkahnya.
Nindi : "Ini serius tuan muda, kita harus membicarakannya sekarang. Karena masih banyak yang saya urus setelah ini." Tegasnya.
Aska seketika menghentikan langkahnya sembari menghela nafas jengah. (Beat)
INTER CUT
Aska dan Nindi sudah tampak duduk di sofa ruang tamu sekarang.
Nindi : "Mulai besok anda akan jadi Office boy di kantor cabang Sanjaya Coperation. Dan ini garis-garis besar yang harus anda pelajari." Menyerahkan map berisi lembaran catatan.
Aska meraihnya dan membacanya asal.
Aska : "Cuma nyapu negepel, apa yang perlu di pelajari." Sahutnya malas.
Nindi : "Besok anda harus menghadap ke ruang HRD, namanya Bu Tutut. Dari sana Anda akan di antar ke kepala OB namanya Pak Prasetio."
Aska mendengarkan dengan malas.
Nindi : "Tuan besar ingin anda bersungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaan anda. Untuk itu tuan besar menyuruh Anda untuk tidak membuka identitas anda pada siapapun."
Aska seketika terkejut.
Aska : "Yang bener aja dong, udah sinting kamu, ya!"
Nindi : "Papa anda yang menginginkannya."
Aska masih merasa tak terima dan segera mengeluarkan ponsel dari saku jaket nya dan hendak menelpon Sanjaya papanya.
Aska : "Pokoknya aku mau protes sama papa!"
Nindi : "Papa anda akan menyuruh Anda kembali ke Jakarta jika anda tidak patuh dengan perintahnya."
Aska seketika tidak jadi menelpon papanya dan wajahnya terlihat kesal.
Aska : "Oke deh, aku setuju." Sahutnya cepat.
Nindi sedikit terperangah. Karena tumben Aska langsung setuju begitu saja. Namun ia tak ingin lanjut mencari tahu.
Nindi : "Jam masuk kerja anda jam 6 pagi hingga jam 12 siang. Tergantung sift. Jika anda sifat siang, anda datang jam 12 siang dan pulang jam 6 sore."
Aska : "Pagi banget, mana bisa gue bangun jam segitu." Protesnya.
Tapi Nindi seolah tak ingin mempedulikannya.
Nindi : "Karena besok hari pertama anda bekerja. Anda bisa datang jam 8 berpura-pura sebagai pelamar. Kebetulan ada salah satu OB yang risign dan anda bisa menggantikan posisinya."
Aska mendengus.
Nindi cont'd : "Pastikan besok anda tidak akan datang terlambat."
Aska : "Iya... Deh, beres." Jawabnya sewot.
Nindi : "Kalo begitu, saya pamit pulang dulu, masih banyak yang harus saya urus."
Aska mengangguk. Nindi beranjak berdiri.
Terlihat Adam yang berdiri tak jauh dari situ.
Nindi : "Tuan muda Adam, saya permisi dulu." Mengangguk sopan pada Adam.
Adam : "Iya, kak. Hati-hati di jalan ya?"
Adam mengantar Nindi hingga ke pintu depan.
Saat Adam kembali masuk ke ruang tamu, ia buru-buru menahan Aska yang hendak beranjak dari sana.
Adam : "Kak Aska... Tunggu kak."
Aska sontak menghentikan langkahnya.
Aska : "Kenapa? Mau ikut jalan-jalan ke luar?"
Adam menggeleng.
Adam : "Kenapa kak Aska tiba-tiba mau kerja di kantor papah? di kantor cabang, dan jadi OB pula."
Aska terkekeh geli sendiri.
Aska : "Lo pasti heran Yach? ini adalah bagian dari misi gue, dam."
Dahi Adam mengeriyit.
Adam : "Misi? Misi apa sih, kak? Bikin penasaran ajah."
Aska : "Gue tuh sebenernya kesini, mau cari gadis kecil yang selama belasan tahun ada di kepala gue."
Adam melongo.
Adam : "Kakak punya cewek idaman dari kecil juga?"
Aska mengangguk sembari tersenyum.
Aska : "Dan dia sekarang jadi cewek cantiikkk banget, udah gitu solekha pula. Lisa black pink mah, lewat."
Adam : "Lisa blakc pink itu siapa kak?" Bertanya dengan polosnya.
Aska menggeram gemas.
Aska : "Dia tuh artis K-Pop. Cantik gitu."
Adam : "Setahu aku, yang cantik itu cuma, mamah, Kak Zakia, sama calon makmum aku nanti."
Aska tertawa gemas melihat tingkah polos adiknya.
Aska : "Iya deh iya. Hadeh... Susah deh ngomong sama anak pesantren." Keluhnya.
Aska cont'd : "Yaudah... Gue mau keluar dulu, mau nyoba jalan-jalan sekitar sini. Kayaknya adem banget kalo bisa jalan-jalan sambil lihat sawah."
Adam : mengangguk. "Hati-hati di jalan kak."
Aska pun berjalan ke teras rumah. Dan menemukan sebuah sepeda yang sepertinya milik Adam.
Aska tersenyum dan mencoba menaikinya.
CUT TO
FADE IN
Terlihat Aska yang bersepeda dengan pemandangan sawah di samping kanan dan kirinya. Dan langit perlahan berubah senja.
FADE OUT
Langit yang tadinya gelap kini kembali beranjak pagi.
SCENE 16 INT/EXT, KANTOR SANJAYA COPERATION, PAGI
Agar tak menarik perhatian,sopir yang biasanya mengantar adik nya ke kampus, hanya mengantar Aska sampai di tikungan sebelum kantor SANJAYA COPERATION.
Setelah turun dari mobil, Aska berjalan kaki menuju gedung yang tak terlalu besar, hanya berlantai 4.
Aska sudah tampak di teras loby utama dan hendak masuk ke dalam dan di hadang oleh satpam yang tengah berjaga.
Satpam : "Maaf, mas, ada keperluan apa ya?"
Aska (VO) : "What... Mas? Emangnya tampang gue kayak mas-mas apa?" Batinnya merasa inscure dengan penampilannya sendiri.
Hari ini Aska berpenampilan sederhana, tidak memakai pakaian branded sekaligus aksesorisnya, bahkan sepatunya pun yang biasa, pinjam milik Adam.
Aska : "Gue mau...." Aska menggeleng dan segera meralat perkataanya. "Maksudnya saya mau bertemu Bu Tut HRD disini, iya... Gitu."
Satpam : Terperangah sebentar. "Hah... Bu Tut? Maksudnya Bu Turut mungkin."
Aska : "Nah... Itu dia."
Satpam : "Oooh... Kamu pasti Asep ya, yang mau gantiin Narto jadi OB kan?"
Aska tercengang.
Aska (VO) : "Astaga... Sekarang malah nama gue pake di ganti Asep. Konyol banget nih orang." Batinnya kesal.
Aska: "Maaf... Nama saya Aska, bukan Asep. Oke! Ya bener... Saya yang mau gantiin Naruto jadi OB di sini."
Satpam : "Oh... Iya... Iya maap. Aska maksudnya. Gantiin Narto kan maksudnya?" Tersenyum meralat kata-kata Aska yang salah sebut nama.
Aska (VO) : "Haha iya juga, Narto nama gue ganti Naruto. Astaga...."
Aska : "Ya... Gitu lah pak pokonya."
Satpam : "Yaudah... Kamu langsung naik aja ke lantai 2, ruangan HRD ada di paling ujung. Masuk aja langsung ketemu Bu Tutut. Orangnya udah Dateng kok tadi." Jelasnya.
Aska : "Oke... Pak,makasih."
Aska hendak berlalu.
Satpam : "Eh... Tunggu dulu, pake tanda pengenal ini untuk sementara."
Satpam memberikan tanda pengenal yang masih bertuliskan traineer.
Aska meraihnya dan mengalungkannya di lehernya.
Aska : "Oke... Thanks, pak."
Aska masuk ke dalam dengan harap-harap cemas.
CUT TO