Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Buku Catatan Papa (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
4. BABAK II - part 1

14. INT. KAMAR DANA, LANTAI 2, RUMAH DARMAWANGSA - DAY

Darma tampak sedang duduk di lantai, samping Dana yang sedang tertidur di atas kasur. Dia sendiri mencoba membangunkan Dana secara perlahan-lahan dengan wajahnya yang tertutup dengan boneka singa. Darma pun mulai berbicara dengan sedikit memainkan boneka itu.

DARMA
(berbisik)
Dana ... Bangun!

Dana tampak meregangkan tubuhnya dan melihat ke arah boneka itu dengan mata yang masih mengantuk.

DARMA
(berbisik)
Dana ... bangun yuk! Sudah jam berapa ini? Dunia sudah berputar, masak kamu masih tidur sih? Bangun yuk!

Dana masih tetap melihat ke arah boneka itu dengan sedikit malas.

DANA
Hmmm?

Darma lalu memindahkan boneka itu dari wajahnya dan melihat ke Dana secara langsung.

DARMA
(Senyum)
Pagi singa kecil!

Dengan mata yang masih terlihat mengantuk, Dana tersenyum dan segera membangunkan tubuhnya sendiri untuk duduk di kasur.

DANA
(Mengucek Mata)
Papa? ... Papa udah pulang?

Darma tersenyum sambil mengelus rambutnya Dana.

DARMA
Eh Dana? Hari ini mau kemana aja?

Dana memanyunkan bibirnya.

DANA
Memang Papa nggak kerja?
DARMA
(senyum)
Sudah selesai dong ... tau nggak Dan, tadi malam Papa begadaaaang sampai malem banget. Papa berusaha sebaik mungkin biar kerjaan Papa cepet selesai. Biar apa coba ... tau nggak kamu?
DANA
(senyum sambil menggelengkan kepalanya)
Nggak

Darma menjawab sambil mencubit hidungnya Dana.

DARMA
Ya biar bisa pergi jalan-jalan sama kamu hari ini!
DANA
(Senang)
Hahaha...!
DARMA
Yaudah yuk! Yang penting bangun, mandi dulu, nanti abis itu ... kita stasiun.
DANA
Stasiun?
DARMA
(senyum)
Hmmm... masa lupa? Kalo ke stasiun, biasanya kita jemput siapa hayo?

Dana sempat berpikir sejenak, lalu dia pun sontak kaget.

DANA
Hah? Pah?! Tante Kalya mau ke sini?

DARMA tersenyum lebar.

DANA (CONT'D)
(mengangkat tangan)
Yeaaay!
DARMA
Makannya! Buruan yuk mandi, keburu telat loh Dan!

15. INT. STASIUN - DAY

Suasana stasiun yang dipenuhi orang dan diiringi suara klakson kereta.

Tampak Dana yang menggandeng tangan Darma, sedang berdiri di tengah kerumunan orang banyak. Mereka berdua sedang menunggu di area kedatangan kereta sambil melihat-lihat ke arah dalam kereta yang baru saja datang.

Tidak lama kemudian, tampak KALYA (30) berjalan keluar dari salah satu gerbong kereta sambil menggeret sebuah koper besar.

Darma melihat Kalya.

DARMA
Eh itu tuh Dan. (menunjuk Kalya) Hampiri sana gih!

Dana yang melihat arah dari yang ditunjukkan Darma, langsung berlari menuju Kalya.

DANA
Tante!

Kalya tampak girang setelah melihat Dana dan ingin segera memeluknya.

KALYA
Dana!

Kalya jongkok dan langsung memeluk Dana. Darma berjalan menghampiri mereka berdua.

KALYA (O.S.)
Wih... Dana udah gede ya sekarang...
DARMA
Hai Kal!

Kalya pun berdiri dan segera memeluk kakaknya, Darma.

KALYA
Hai Mas, sehat kan mas?
DARMA
Sehat dong. Gimana perjalanannya? Nggak capek kan?
KALYA
Nggak, cuma laper...
DARMA
Hmmm... belum apa-apa udah laper, yaudah yuk kita cari makan aja, nanti sekalian jalan-jalan, nggak capek kan Kal?
KALYA
Cuma duduk doang di kereta masa capek?
DARMA
Ya udah, sini ... mana kopermu?

Kalya menarik dan memberikan koper besar itu ke Darma.

DANA
(Mengangkat kedua tangannya ke Kalya)
Yeay...
KALYA
(Meraih tangan Dana)
Yeay!

16. INT. SEA WORLD - DAY

Darma, Dana dan Kalya tampak memasuki Area Sea World dengan wajah bahagia.

Montages,

... Kalya berjalan duluan sambil menggandeng Dana, sementara Darma berjalan di belakang mengikuti mereka berdua.

... Kalya begitu aktif mengajak Dana berputar-putar mengelilingi objek Wahana di dalam Sea World.

... Darma tampak hanya menemani Dana dan Kalya dari belakang sambil sibuk menuliskan sesuatu di dalam buku kecil yang selalu di simpan di dalam saku jaketnya.

... Usai dari Sea World, mereka bertiga keluar dari Wahana Sea World untuk befoto-foto sementara.

End of Montages.

Dibawah teriknya panas matahari, Darma mulai berkacak pinggang.

DARMA
Yuk kemana lagi?

Kalya yang tertarik, menatap seru ke arah Dana,

KALYA
Pantai?
DANA
Pantaaai!
DARMA
Hahaha... ayuk deh...

17. EXT. PANTAI ANCOL - DAY

Montages,

... Darma, Kalya dan Dana berjalan menyusuri Pantai Ancol.

... Sampai saat itu, Darma benar-benar masih terlihat seperti menemani Kalya dan Dana yang sedang asyik menikmati pemandangan pantai dari Le Bridge sampai menuju tempat di mana BANYAK ORANG yang bermain pasir dan air di pinggir pantai.

End of Montages.

Dana pun akhirnya asyik bermain pasir di pinggir pantai bersama Kalya. Sementara Darma hanya duduk di bawah pohon sambil menuliskan sesuatu di buku catatannya.

Kalya sempat melirik simpati ke kakaknya yang tidak begitu aktif menemani Dana bermain.

Kalya yang melihat itu langsung menghampiri Darma.

KALYA
Masih ngurusin kerjaan Mas? Dana main sendirian tuh. Di ajak main dong!

Darma langsung menyembunyikan buku kecil itu ke dalam saku jaket.

DARMA
Kan ada kamu?
KALYA
Yee... Papanya Dana kan kamu kak.
DARMA
(tersenyum)
Mas nggak terbiasa Kal.
KALYA
Lagian sih ... kakak kerjaannya ngantor mulu. Biasainlah, Mas harus bisa lebih aktif lagi dong.

Darma menghela napas dengan diselingi batuk ringan.

DARMA
Uhuk. Iya

Kalya tampak memaksakan senyumnya dan dia pun ikut duduk di samping Darma sambil mengawasi Dana yang bermain sendiri dari tempat itu.

DARMA(CONT'D)
Kal...
KALYA
Ya?
DARMA
Kapan kamu mau nikah?
KALYA
Belum tau, jodohnya aja belum ada. (berpikir) Ih lagian Mas Darma tuh ngapain sih tanya-tanya gitu? Toxic tau!
DARMA
(Tertawa)
Ya nggak sih, biar Mas bisa ikut tenang gitu loh, kalo kamu udah punya jodoh. Kan di keluarga kita cuma tinggal kita berdua Kal.
KALYA
Belum
DARMA
Belum atau memang nggak mau? Mas perhatiin dari tadi, kayaknya kamu lihai banget nemenin Dana.

Kalya menghela napas dan tersenyum.

KALYA
Iya mas. Kalya sebenarnya hanya kasihan aja sama Dana. Dia kan nggak pernah ngerasain betapa lembutnya sosok seorang wanita.

Darma sedikit teralihkan pikirannya, dia terkejut ketika Kalya mendengar itu.

KALYA(CONT'D)
Jadi sesekali ... jadi Mamanya kan nggak apa-apa kan mas! Hahaha ... Kalya jadi pengen punya momongan, tapi pasangannya aja belum ada.
DARMA
Ya cari dong Kal, jangan nungguin cowok buat ngedeketin kamu. Cewek juga harus aktif untuk mau dideketin sama cowok yang dia inginkan, Abad 21 kok cewek masih nunggu cowok untuk ngejar (beat) Tapi kalo ngejar, jangan terlalu berharap juga sih.
KALYA
Memang dulu, Almarhum kak Rachna aktif juga ke Kakak? Nggak kan? Malah Kakak cerita sendiri kalo Kakak ngelakuin hal gila untuk bisa mendapatkan cintanya dia.
DARMA
(Senyumnya memudar)
Iya sih Kal. Tapi itu pun juga setelah Kakak gagal untuk mendapatkan cinta pertamanya kakak dulu. Kakak mulai berubah dan nggak mau kehilangan cinta yang datang setelahnya.

Kalya pun Memonyongkan bibir sambil menganggukkan kepala, seakan-akan menyindir kakaknya yang terdengar Baperan itu.

KALYA
Oooh...

Darma lalu berdiri dari duduknya dengan tatapannya yang masih melihat ke arah pantai.

DARMA
Kal, Kakak tau kamu juga tersesat. Sama seperti kakak dulu. Tapi jika kamu ingin bertanya-tanya soal kehidupan. Saat ini kamu harus ingat, bahwa kamu masih punya kakak yang peduli sama kamu.

Kalya menundukkan kepalanya.

Darma langsung berjalan menuju tempat Dana yang sedang bermain pasir di pinggir pantai dan ikut bermain pasir bersamanya.

Kalya pun mendangakkan kembali kepalanya dan melihat keakraban antara Darma dan Dana saat bermain pasir bersama. Kalya pun tersenyum.

18. INT. KAMAR DANA, LANTAI 2, RUMAH DARMAWANGSA - NIGHT

Kalya duduk di samping kasur Dana, dia sedang membawa boneka singa milik Dana.

Dana yang sudah berada di dalam posisi telentang di kasur, tampak mengantuk dan sesekali melihat ke arah tantenya itu.

KALYA
Bobok gih, udah malam.

Kalya membenahi bantal yang dikenakan Dana sambil menaruh boneka singa itu di sampingnya.

DANA
Besok kita kemana lagi ya Tante?
KALYA
Hmmm... Dana maunya kemana?

Dana lalu terdiam, sambil memikirkan sesuatu.

KALYA
Udah ... besok kita rencanain sama-sama aja. Ya?

Dana tersenyum.

Kalya langsung menarik selimut, untuk menutupi tubuh Dana.

KALYA
Mimpi indah ya, sayang!

Dana tertidur, Kalya mematikan lampu tidurnya dan segera keluar dari kamar.

19. INT. LANTAI 2, RUMAH DARMAWANGSA - NIGHT

Terdengar suara Darma yang terbatuk-batuk dari Balkon atas.

Kalya yang mendengar itu, segera menghampiri Darma.

20. INT. BALKON, LANTAI 2, RUMAH DARMAWANGSA - NIGHT

Kalya sedikit mengintip dari pintu, terlihat Darma sedang berdiri sambil memegang Railing untuk melihat ke arah langit. Sesekali Darma terbatuk-batuk.

Dengan lembut, Kalya pun segera berjalan keluar.

KALYA
Mas?
DARMA
Eh Kal? Belum tidur kamu?

Kalya ikut berdiri memegang railing untuk melihat langit.

KALYA
Nemenin Dana sebentar tadi.
DARMA
Oh. Uhuk.

Kalya menatap simpatik ke arah kakaknya dari tadi terbatuk terus.

KALYA
Mas Darma nggak apa-apa kan? Masuk angin jangan-jangan? Masuk aja yuk mas, dingin di luar loh.
DARMA
Nggak, mas Darma nggak apa-apa kok. Cuma lagi pengen lihat langit malam aja. Eh Kal, Dana udah tidur?
KALYA
(tersenyum)
Udah tadi, dia keliatan seneeeng banget!

Darma tersenyum.

KALYA(CONT'D)
Malahan dia tanya besok mau kemana lagi tadi Hahaha...

Darma masih terlihat tersenyum.

DARMA
Jujur mas Darma takut sekarang Kal.
KALYA
Hmmm? Takut kenapa mas?
DARMA
Takut kalo mas Darma nanti ... endingnya bakal sama aja dengan Almarhum Bapak.

Muka Kalya tampak kecut saat mendengar itu.

DARMA(CONT'D)
Yang selalu tidak mempunyai waktu buat anak-anaknya. Setiap pulang ke rumah, hanya diam dan selalu sibuk dengan kerjaannya.

Kalya terlihat simpatik.

KALYA
Masih belum maafin almarhum Bapak mas?

Darma tampak murung setelah mendengar itu.

DARMA
Nggak ada urusannya dengan Bapak. Bapak nggak salah, anak sulungnya ini aja yang salah. Karena nggak mampu berkembang sendiri tanpa kehadiran seorang Bapak. Jadi nggak ada yang harus dimaafin.

Kalya tertegun mendengar itu.

KALYA
(Menghela napas)
Mas Darma ... masih ingat dengan almarhum Ibu?

Darma seperti teringat sesuatu dengan sedikit menekuk lehernya ke bawah.

DARMA
Masih
KALYA
9 Tahun yang lalu. Sebelum Almarhum Ibu meninggal, Kalya sempat diberikan pesan mas, agar kita berdua bisa menjaga satu sama lain dan ... Ibu meminta maaf kepada Kalya, dia bilang bahwa dia dan bapak nggak mampu untuk memberikan perhatian yang cukup ke kita berdua.

Darma mendadak tegang dan tampak menahan marah.

DARMA
(sedikit menaikkan nadanya)
Ibu itu nggak salah! Ibu itu sudah memberikan perhatian yang lebih ke kita berdua cuman--
KALYA
... Ya sudah. Kalo semisal nggak ingin seperti Bapak, lakukan yang memang kamu harus lakukan mas! Terutama untuk Dana! Itu kan maksud kamu mas?

Darma terdiam dan sesekali terbatuk.

KALYA(CONT'D)
Sebenarnya dari dalam hati, mas Darma masih menyalahkan Almarhum Bapak kan? Mau sampai kapan mas?

Dengan muka serius, Darma menghela napas dan segera berjalan masuk. Namun dia berhenti sempat berhenti di depan pintu masuk.

DARMA
Udah, nggak usah bahas soal Bapak lagi. Uhuk. Kal, segera tidur gih, besok pagi kita pergi lagi.

Darma lanjut berjalan masuk. Kalya masih tertegun di balkon lantai 2 melihat tingkah kakaknya yang mendadak aneh itu.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar