Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bertanya Pada Restu Tuhan
Suka
Favorit
Bagikan
1. #1 (SCENE 1 - 11)

1. EXT. JEMBATAN – DI PINGGRIR JEMBATAN – TENGAH MALAM 2022

Terlihat tatapan kosong dari wajah Emy. Kakinya mulai menanjak pembatas jembatan dengan mata yang mulai berkaca – kaca diiringi senyuman penuh rasa sakit dalam dirinya.

EMY
It’s done.

Emy tersenyum meneteskan air mata, lalu menutup matanya.

DAMIAN

(Bersikap tenang)

Apanya yang done...?

Celetuk Damian sambil mengulurkan tangannya.

EMY
(Menghela nafas)

Emy terdiam seketika saat melihat sosok cowok tinggi, putih, berkaca mata dengan model rambut ala – ala CEO tersenyum padanya.

DAMIAN
Tangan gue capek loh!

Damian terjaga dengan uluran tangannya.

FLASHBACK :

2. EXT. SEKOLAH SMA – DI KANTIN SEKOLAH – SIANG HARI 2007

Damian mengulurkan tangannya.

DAMIAN
Selamat!! buat Emyna Christiana, akhirnya setelah beradad – abad jadi juara 2 juga HAHAHA, mana kalahnya sama gue lagi...

Damian mengejek.

EMY
Diem lu dem!

Jawab Emy sewot sambil memukul tangan Damian. 

DAMIAN
Kalau iri mah harusnya bilang aja! Nggak usah sewot kale?!...

Celetuknya menggoda.

EMY
Lo emang bener – bener Dem ya so..Dem!!
DAMIAN
Lhah kan nama gua Damian.
EMY
Bukan Dem tapi damn, so damn, D-A-M-N! Damn it! Mampus lo.

Emy terlihat kesal.

DAMIAN
Dasar cewek ambis!

Sahut Damian sambil memakan bakso pedas Emy.

DAMIAN
Uhuk...!uhuk...!

Damian kepedesan.

DAMIAN
Lo makan racun ya! Pedes banget gila!

Damian menyeruput es teh Emy.

EMY
Mampus lu rasain!, nih habisin!

Emy menyuapkan sisa bakso di mangkuknya dengan tertawa lepas.

DAMIAN
Huh...hah PEDES EMY!

Protes Damian dengan wajah memerah.

Dibalik sikapnya yang menjengkelkan ada maksud tersembunyi sendiri yang Damian lakukan yang tak lain adalah menghibur Emy sang bintang kelas yang selalu juara 1 dari mereka SD hingga SMA kelas 2 semester 2.


3. EXT. SEKOLAH – PARKIRAN SEKOLAH – SIANG HARI 2007

Emy berjalan menuju lorong parkiran sekolah.

EMY
Dem, nebeng dong!

Emy mengerutkan alisnya.

DAMIAN
Hmm...mm yaudah ayo.

Damian dan Emy berboncengen pulang sekolah dengan sepeda jengki merah yang tampak bannya kempes karena dibuat berdua.

DAMIAN
Lo nggak dijemput?”
EMY
Enggak, mamaku sibuk banyak pesanan kue, itu loh anaknya Bu Darmi Mbak Rita tunangan terus papaku sibuk di bengkel.
DAMIAN
Mbak Rita tunangan? Kakak kelas kita beda setahun kan? Taun ini lulus?

Tanyanya sontak tak percaya.

EMY
Iya iya!
Kenapa?, lo mau nikah juga habis lulus?

Goda Emy.

DAMIAN
Nggak!, eh mulut lo jangan ngawur ya! Sepeda aja masih nyicil 3x main mau nikah aja!
EMY
Ya kali...

Sahutnya enteng.

Mereka pun melanjutkan perjalanan.

CUT TO : 

4. EXT. RUMAH DAMIAN – DEPAN RUMAH – SIANG HARI 2007

Terlihat Ibu dan Bapak Damian sedang bertengkar dengan seseorang.

Damian yang hendak melanjutkan perjalanan mengantarkan Emy tersentak berhenti di depan rumahnya.

PAK RAHMAT
Iya pak maaf...saya belum ada uang. Tolong kasih saya waktu satu minggu lagi ya pak, kebetulan dagangan dipasar juga lagi sepi.

Katanya memohon.

PAK BACHIR
Terus urusannya dengan saya apa?, itu kan masalah anda! Pak Rachmat, anda sudah nunggak kontrakan 3 bulan. Saya juga butuh uang, saya juga punya anak buat sekolah yang mau ngontrak nggak cuma bapak aja! Banyak yang mau kontrak! Saya sudah baik sama bapak.

Ujarnya sambil menunjuk muda Pak Rahmat dengan amarah.

Bu Sri istri Pak Rahmat hanya bisa menangis. 

PAK RAHMAT
Saya janji pak, minggu depan saya lunasi...
PAK BACHIR
Halah, janji...janji! Palsu!!

Bantahnya ketus.

Damian segera menghampiri orang tuanya.

DAMIAN
Saya lunasi besok.

Sahutnya singkat.

PAK BACHIR
Bisa apa kamu? anak kecil sombong!

Tegasnya.

DAMIAN
Bisa menutup mulut besar bapak dengan kesuksesan saya nanti.

Jawab Demian penuh percaya diri.

Mendengar hal tersebut Pak Bachiar lantas pergi dengan kesal.

DAMIAN
Ayo aku anter masih jauh.

Damian menghampiri Emy, dengan wajah seperti tidak terjadi apa – apa sedangkan Emy masih tertegun dengan kejadian yang baru dilihatnya.

Emy hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Damian melanjutkan perjalanan mengantarkan Emy yang masih jauh jaraknya kurang lebih 1 km.

 

5. EXT. RUMAH EMY – DEPAN RUMAH EMY – SIANG HARI 2007

EMY
Ma...makasih Dem.

Emy terlihat canggung.

DAMIAN
Jangan panggil nama gue Dem lagi, emang Dem bener – bener damn it.
EMY
Eh enggak! Lo bukan orang yang seperti itu.
DAMIAN
Gua emang bukan orang yang seperti itu, tapi nasib gue yang damn it.

Damian tertawa palsu.

Sudah kesekian kalinya sebenarnya Emy melihat hal tersebut namun ia selalu bertingkah seolah tak terjadi apa – apa untuk menjaga perasaan Damian.


6. INT. RUMAH EMY – KAMAR EMY – SORE HARI 2007

Emy masuk kamar sehabis mandi dengan handuk basah yang masih terlipat di kepalanya.

Emy duduk sejenak mengingat beberapa kejadian serupa saat ia diantar oleh Damian atau pun saat ia main ke rumah Damian, ia sadar bahwa tindakan diamnya tidaklah membantu Damian sama sekali.

Emy mengambil kursi dan mengambil celengan kucing berwarna biru yang ia simpan rapat – rapat di atas lemari.

EMY
Maaf ya, maaf blackberry kalau nggak Samsung deh! Kayaknya gue harus setia sama lu deh!

Emy mengelus – elus Hp nokia jadulnya.

Emy membuka celengan kesayangannya dan mulai menghitung uang seribuan dan recehan yang dia kumpulkan selama ini.

EMY
Ih kok cuma dua ratus ribu sih!

Gunamnya kesal.

EMY
Kenapa nggak satu juta aja gitu kek.

Celetuknya.

CUT TO : 

7. EXT. BENGKEL PAK JONI – DI DEPAN BENGKEL – SORE MENJELANG MAGHRIB 2007

PAK JONI
Dam, istirahat dulu gih udah mau maghrib kamu nggak sholat?

Ujarnya sambil membersihkan obeng.

DAMIAN
Bentar om tanggung.
PAK JONI
Udah istirahat dulu, dilanjut nanti aja. Kerja boleh tapi jangan lupa ibadahnya. Om juga mau ke gereja jam 7.

Tutur Pak Joni sambil menyeka keringat di dahinya.

DAMIAN
Makasih om, nanti aku lembur boleh ya?
PAK JONI
Kamu nggak belajar?
DAMIAN
Libur om, tadi kan ambil raport.
PAK JONI
Hihihi ketauan deh kalau nggak ambil raportnya Emy hahaha...

Pak Joni tertawa malu.

Mereka pun membersihkan bengkel dan menjalankan ibadahnya masing – masing.

 

8. EXT. BENGKEL PAK JONI – TEMPAT KASIR – MALAM HARI 2007

Emy menghampiri Damian yang sedang menambal ban.

EMY
Ian!

Damian tidak menghiraukan.

EMY
Ian!!

Panggilnya lantang.

DAMIAN

Gue?

EMY

Iya lah masa setan.
DAMIAN
Yakali lu temenan sama setan!
EMY
Lu aja sana!

Sambil memukul punggung Damian.

Emy terdiam sejenak, lalu jonggok tepat dihadapan Damian.

EMY
Buat kamu!

Menyodorkan amplop putih.

DAMIAN

Apaan sih loh?!

Damian mengerutkan alisnya.

EMY
Gue...hmm...gue mau bantu lo!

DAMIAN

Bantu apa sih?

Damian berusaha berpura–pura.

EMY
Ih pokok terima, meskipun nggak banyak tapi gue kan temen lo. Temen harus bantu temen dong.

Emy meyakinkan.

DAMIAN
Nggak ah…nggak mau!

Damian menolak keras.

EMY
Terus lo gimana bayar bapak kontrakan lo!!
DAMIAN
Itu urusan keluarga gue, jangan ikut campur deh.

Emy mulai menggerutu.

EMY

Yakan gue temen lo, apa gaboleh bantu?... Lo selalu ada saat gue butuh! Siapa selama ini yang nganter gue kalau nggak dijemput dari sekolah padahal jarak rumah lo sama gue beda 1 km lo bela-belain naik sepeda cuma buat gue.

Emy mulai ngotot.

DAMIAN
Yakan gue kerja di bengkel bokap lo!,lo juga temen gue.
EMY
Nah terus gue harus anggap lo apa gitu? Lo juga temen gue dodol. Udah terima aja!

Emy memaksa, mengenggamkan amplop yang ia bawa ke tangan Damian. Namun Damian tetap menolak dan kembali menaruh amplop yang Emy berikan di meja.

DAMIAN
Kalian itu udah baik banget ke gue, bahkan keluarga gue masih punya tanggungan utang ke keluarga lo!
Gue nggak mau serakah terlalu banyak bantuan yang lo kasih.

Damian menegaskan kembali.

Emy menatapnya sengit lalu mengambil kembali amplopnya dan pergi masuk ke rumah.

 

9. EXT. RUMAH DAMIAH – DEPAN RUMAH – PAGI HARI 2007

Pak Bachir kembali datang untuk menagih uang kontrakan.

PAK BACHIR
(Mengetuk pintu)
Tok…tok…tok

Bu Sri membuka pintu disusul Pak rachmat dibelakangnya.

PAK BACHIR
Mana janjinya?

Tanyanya dengan nada sengit. 

PAK RAHMAT
Saya ada Rp 50.000 pak, hasil dari jualan di pasar kemarin. Besok saya tambah ya pak, mohon bersabar.

PAK BACHIR

Hmmm...mmm cuma segini?
Masih kurang Rp 950.000 saya nggak mau tau minggu ini harus lunas!

Ancam pak Bachir.

Damian keluar dari dalam dengan membawa beberapa lembar uang hasil lemburnya semalam di bengkel pak Banu.

DAMIAN
Ini pak saya ada tambahan Rp 30.000, sisanya besok saya tambahi.
PAK RAHMAT
Dam, jangan!

Belum sempat Damian menjawab, Pak Bachir tanpa basa basi mengambil uangnya lalu hendak pergi namun dihadang oleh Emy yang terlihat ngos – ngosan dengan sepeda barunya.

EMY
Saya tammbahi pak! Rp 200.000.

Sambil merogoh saku dan tasnya.

EMY
Sepuluh, sebelas, enam belas, tujuh belas, delapan belas, sembilan belas, dua puluh, ini pak Rp 220.000. Tolong kasih pengertian ya pak.

Ujar emy dengan sopan.

Pak Bachir hanya mengangguk lalu pergi.

Damian yang mengetahui apa yang dilakukan Emy segera mengajaknya pergi.

CUT TO : 

10. EXT. GANG PERUMAHAN – DEKAT RUMAH DEMIAN – PAGI HARI 2007

DAMIAN
Mi, kenapa lo maksa sih!

Demian merasa tidak enak.

EMY
Karena itulah tujuan punya temen, yang nggak diem aja saat temennya butuh bantuan atau malah ada cuma saat dia butuh aja. Gue bukan orang yang kayak gitu.

Emy meyakinkan pada Damian bahwa ia melakukan itu dengan ikhlas.

Demian mencoba menahan emosionalnya.

Matanya berkaca – kaca, bibir Damian bergetar tanda ia begitu keras menahan apa yang ia ingin ungkapkan.

DAMIAN
Oke.

Suaranya bergetar sambil menggaruk lehernya.

Emy terdiam, ia menatap dalam Damian lalu memeluknya.

DAMIAN
Oke...

Ia meneteskan air mata, namun tak mampu berkata apa – apa.

EMY
Nggak apa-apa ceritain aja ke gue, kalau lo nggak mau nggak masalah juga. Lo temen gue dan gue temen lu.

Emy menepuk-nepuk punggung Damian.

Damian merasa hangat berada di pelukan Emy sahabatnya sejak kecil.

EMY
Ian.

Nama panggilan baru dari Emy untuk Damian.

11. EXP – GANG RUMAH DAMIAN – JALANAN KE SEKOLAH – 2007

ESTABLISHING SHOOT :

EMY (O.S.)
(Emy prolog)
Dan begitulah kisah persahabatn kita hingga SMA, Ian selalu ada buat gue kapanpun gue butuh.

Ian dan Emy mengayuh sepeda bersama.

LONG SHOOT :

EMY (O.S.)
(Emy prolog)
Oh iya gue sekarang panggil Damian bukan Dem tapi Ian, kata google waktu gue ke warnet Ian berarti Tuhan Maha Pemurah dan harapan gue kedepannya dia akan menjadi sahabat gue yang selalu diberkati Tuhan. Walaupun agama kita beda tapi gue percaya Tuhan itu satu dan ia tidak pernah pilih kasih.

FADE IN :

Ian dan Emy bercanda bersama di kantin, terlihat Emy berhasil mendapatkan juara 1 lagi di kelasnya.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar