Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bertanya Pada Restu Tuhan
Suka
Favorit
Bagikan
2. #2 (SCENE 12 - 27)

LATER 1 TAHUN KEMUDIAN :

CUT TO :

12. EXP – BENGKEL PAK JONI – DEPAN BENGKEL – MALAM HARI 2008

Emy mondar-mandir sambil melihat rapotnya sambil memegang kalkulator.

EMY
Kira-kira gue masuk UI nggak ya?

Gunamnya khawatir.

IAN
Masuk, bismilah masuk.

Ian mengangguk tersenyum.

EMY
Ih lo kok santai amat sih!
IAN
Lha terus gue harus gimana?
EMY
Ya...ya gimana gitu kek?!

Emy menggerutu lalu duduk tepat muka Ian dan melotot.

EMY
Hmmm...mmm gue takut...
IAN
Gue yakin lo masuk dah!
EMY
Bukan itu.

Emy menyilangkan kedua tangannya.

EMY
Gue takut nggak punya temen, kan lo tau selama SMA temen gue ya cuma lo!
Anak – anak pada benci gue karena gue ambis!
Bilang aja iri hih.

Ujarnya menggerutu.

IAN
Lagian lo over ambis, udah juara kelas mulu, juara lomba nasional,hidup lo kagak ada santainya!
EMY
Bawel lu ah.
IAN
Cewek memang selalu benar dan cowok selalu salah lalu minta maaf ya...ya...

Jawabnya sambil mengukir bor pada roda sepeda motor.

CUT TO :

13. EXT. RUMAH EMY – RUANG TAMU – SORE HARI 2008

Emy tampak gelisah lalu datang mas pos mengantarkan amplop coklat.

Ia pun tak sabar dengan matanya yang menyipit karena takut saat membuka hasil pengumuman.

EMY
Puji Tuhan, aku keterima!!!

Emy terlihat senang lalu memeluk kedua orang tuanya begitu pun dengan Ian.

(Beat)

DISSOLVE TO :

14. EXT. RUMAH EMY – RUANG MAKAN – MALAM HARI 2008

LONG SHOOT :

Keluarga Emy mengadakan syukuran kecil, disana terlihat Pak Joni, Bu Elisabeth istrinya Pak Joni, Pak Rahmat, Bu Sri, Emy, dan Ian.

Mereka terlihat berbincang – bincang senang sambil menikmati makanan.

LATER :

CUT TO :

15. EXT. UNIVERSITAS INDONESIA – DI HALAMAN DEPAN KAMPUS – PAGI HARI 2009

Ian mengantarkan Emy untuk OSPEK pertamanya.

Tak sadar tangan mereka bergandengan mulai dari rumah, perjalanan naik angkot hingga sampai di kampus.

IAN
Eh lo nanti kalau udah sukses awas lo ya lupa sama gue!

Ian tersadar sambil melepaskan tangannya.

EMY
ENGGAK IAN!! Apa mungkin gue lupain lo aja ya, kalau gue sukses gue pergi jauhhhh banget biar nanti lo cariin gue hahaha...

Jawabnya menunjuk arah tak pasti. 

IAN
Sombong amat lo...hahaha!

Sahut Ian tertawa kecil sambil menarik kuncir kuda Emy.

IAN
Udah sana, telat dimarahin kating kapok lo!
EMY
HIHIHIHI.

Timpalnya meringis sambil melambaikan tangan dan berlari seperti anak kecil.

IAN
Emy...Emy

Gunam Ian menatap dalam – dalam senyuman sumringah Emy.

 

16. EXT. UNIVERSITAS INDONESIA – LAPANGAN OSPEK – SIANG HARI 2008

Emy tampak lelah dengan terik matahari yang menyengat yang membuat keringatnya bercucuran.

EMY (O.S.)
(Prolog Emy)
Begitulah lanjutan cerita gue, awal OSPEK KAMPUS yang sangat melelahkan.

Emy terlihat nyengir saat sesi pendisiplinan.

KATING

(Membentak)
HEH KAMU! Ngapain senyum-senyum?
EMY
Saya nggak senyum kak.

Jawabnya enteng tanpa rasa bersalah.

KATING
(Membentak)
Siapa suruh jawab? 

EMY

(Tegas)
Tidak ada, tapi bukankah kalau ada orang bertanya kita harus menjawab?
Tidakkah lebih beratittude dari pada kita bertanya tapi tidak menghargai jawaban tersebut?

Terdengar tawa kecil dari mahasiswa ospek lainnya.

JUMP CUT TO :

Terlihat Emy dihikum lari mengitari lapangan fakultas karena ulahnya.

EMY (V.O)
(Kesal)
Senioritas belagu.

Gunamnnya menggerutu sambil memayunkan mulutnya.

CUT TO :

17. EXT. BENGKEL PAK JONI – KASIR BENGKEL – MALAM HARI 2008

Emy mencurahkan rasa kesalnya pada Ian, namun seperti biasa Ian selalu menenangkannya. Ia selalu memberikan hiburan, candaan, dan semangat kembali untuk Emy sahabat karibnya itu.

EMY
Inget ya, kalau gue udah jadi novelis terkenal gue pastikan namanya kesebut di novel gue!

Gunamnya geram, sampai tak sadar tugas ospek kerajinan yang telah ia buat dirusak oleh tangannya.

IAN
Eh...

Ian tersentak.

Emy yang sadar telah merusak tugasnya semakin mengoceh namun Ian hanya tertawa.

LATER 2 TAHUN KEMUDIAN

CUT TO :

18. EXT. RUMAH EMY – RUANG BELAJAR – MALAM HARI 2010


EMY (O.S.)

(Prolog Emy)
Begitulah kita, tak sadar sebagai sahabat yang telah melewati pahit manisnya kehidupan.

MATCH CUT TO :

Ian tiba – tiba datang dari belakang Emy membawa sekotak martabak coklat kacang kesukaan Emy saat ia tengah sibuk – sibuknya mengerjakan tugas yang membuat Emy menampakkan kembali senyum manisnya.

DISSOLVE TO :

19. EXT. RUMAH EMY – RUANG TAMU – DINI HARI 2010

Emy menemani Ian yang sedang lembur bekerja di bengkel ayahnya sambil mengerjakan tugas – tugasnya.

Mereka tampak asik dengan kegiatan mereka masing – masing, namun sadar tidak sadar selalu terlihat senyuman bahagia dalam wajah mereka.

LATER 1 TAHUN KEMUDIAN :

CUT TO :

20. EXT. RUMAH IAN – RUANG TAMU – SIANG HARI 2011

Ian terlihat gelisah dengan palu ditangannya.

IAN
Oke, yuk bisa gue pasti bisa.

PRAKK!!

Suara celengan ayam jago terbelah menjadi dua.

Berserakan uang keluar dari celengan tersebut.

Nampak senyuman kecil dari wajah Ian.

Ian mulai menghitung lembar per lembar tabungan hasil ia kerja di bengkel milik Ayah Emy.

Senyumannya semakin lebar.

CUT TO : 

21. EXT. BENGKEL IAN – DEPAN BENGKEL – SIANG HARI 2011

EMY (O.S.)

(Emy prolog)
Gue ingat betul saat itu, saat dimana gue akhirnya merasakan senyum bahagia yang sebenarnya dari Ian.

Setelah bekerja keras, melalui tabungan dari keringat jerih payahnya selama ini akhirnya Ian memutuskan untuk mendirikan sendiri usaha bengkel miliknya.

MATCH CUT TO :

Tak lupa dihari grand opening bengkel Ian, ia menggandeng sahabatnya itu untuk menggunting kertas peresmian bengkelnya bersama-sama.

Semua bertepuk tangan dan terlihat bahagia.

CUT TO :

22. EXT. UNIVERSITAS INDONESIA – DEPAN GEDUNG WISUDA – SIANG HARI 2011

FADE IN :

Ian berjalan menghampiri Emy dengan kemeja kotak-kotak merah dengan gaya rambut pomade tampak kebelakang. Ia tersenyum sambil membawa bunga buket mawar yang lebih besar dari pada tubuhnya.

EMY
EH...

Emy terbahak-bahak melihat tingkah sahabatnya itu.

IAN
(Memanggilnya lantang)
Emy!
EMY
(Tertawa kecil)
Iya?
IAN
Oke.

Ian gugup, tangannya bergetar.

EMY

Apa woi!

Emy semakin penasaran.

IAN
(Gugup)
Gu...gu...

Keringat dingin mengucur didahinya.

EMY
Gu? Guguk? Meli? Anjing gue? Kenapa?

Mata Emy melotot.

Ian hanya menelan ludah.

IAN
Nggak maksudnya, Gue...

(Beat)

Hening sejenak memandang mata Emy.

EMY
Gue cinta sama lo?

Sahutnya singkat sambil tersenyum lebar.

IAN
(Menjawab Emy)
I...iy...iya.
EMY
Iya apa woi!

Tangan Emy memegang kedua lengan Ian.

IAN
Iya.

Meyakinkan sesuatu.

EMY
Iya?

Matanya menggoda Ian.

IAN
(Berbicara lantang)
Ya iya! 

EMY

Iya!

Semakin lantang.

IAN
(Tempo bicara cepat)
Kita pacaran yuk, gue cinta sama lo sejak pertama kali kita bertemu gue lupa kapan itu yang jelas dari lama setiap hari, setiap menit, setiap detik gue lihat lo, gue main sama lo, gue jalan bareng sama lo, gue...

Belum selesai Ian berbicara.

EMY
(Girang)
Yes!

Celetuknya penuh semangat.

IAN

Yes??

Wajah Ian memerah.

EMY
IYAA!!!

Mata Ian berbinar – binar , senyumnya semakin lebar.

Ia segera memeluk Emy dan mengangkat tubuh mungilnya.EMY

Iann!!!

Teriaknya tertawa.

EMY (O.S.)
(Prolog)
So itu adalah hari pertama kita jadian dengan cinta pertama dan untuk pertama kalinya sebagai sepasang kekasih yang hanya satu kali merasakan jatuh cinta.

 CUT TO : 

23. INT. KAMAR EMY – RUANG BELAJAR – DINI HARI 2011

Emy sedang fokus menulis novel pertamanya.


24. INT. KAMAR IAN – TEMPAT TIDUR – DINI HARI 2011

IAN

(On phone)
Semangat my girl!

Bisik Ian tertawa pada video call di samping Emy.

 CUT TO :

25. INT. KAMAR EMY – RUANG BELAJAR – DINI HARI 2011

EMY

(On phone)
Tidur sana!

Jawabanya ringan.

INTERCUT TELEPON IAN DAN EMY :

Ian memeluk guling.

IAN
(Mengantuk)
Gue temenin...

Dengan suara serak dan mata memerah.

EMY
(Tertawa kecil)
Tidur sana tukang molor, besok kerja! Awas aja kalau ada pelanggan komplain nanti gue yang disalain ya, gue puk...

Goda Emy.

Belum selesai Emy ngomong, terdengan suara ngorok dari Ian.

Emy tertawa geli melihatnya.

EMY
(Suara pelan)
Good night baby.

Emy menutup telfon.

CUT TO :

26. EXT. BENGKEL IAN – DEPAN BENGKEL – SIANG HARI 2011

EMY DAN PARA TAMU
Satu, dua, ...

Ian menggunting pita peresmian renovasi bengkel barunya.

EMY

Eh belommm!

Sahutnya berteriak heboh.

BU SRI
Tiga.

Bu Sri berbisik.

SEMUA TAMU
Hahaha...

Mereka tertawa.

BU SRI

Lengkap kan?

Jawabnya polos.

Ian tersenyum sambil merangkul ibunya dan bapaknya.

Mereka ikut tertawa bahagia dengan kehangatan suasana yang bahagia itu.

TANTE RIA (Tantenya Ian)
(Menggoda)
Hmm...ini kan Ian udah sukses, kapan nih tante dapet undangan?

Bu Sri mendengarnya hanya mengelus pundak Ian dengan senyuman penuh tanya.

TANTE MARTA
Iya nih, sepupu kamu udah pada nikah masa kamu belum Ian, kapan nyusul?

Godanya kembali sambil mencolek lengan atas Ian.

IAN
Yaudah, kalau Ian nikah jangan lupa kado masing-masing dua pintu ya!

Sahutnya tertawa.

TANTE RIA DAN MARTA
HAHAHA...bisa aja kamu mah.

Timpalnya kembali tertawa.

Emy pun ikut tertawa kecil dengan reaksi saudara Ian.

LATER 1 TAHUN KEMUDIAN :

CUT TO : 

27. EXT. MALL – RUANG PENANDATANGAN BUKU – PAGI HARI 2012

Hari ini menjadi hari special bagi Emy, karena setelah perilisan novel pertamanya yang berjudul “My First Love” ternyata terjual laris dan dibanjiri oleh fans barunya sekaligus debut pertamanya sebagai seorang novelis.

EMY
To Juna, with love.

Emy memberikan tanda tangannya.

FANS

(Excited)
Kak Emy cantik banget.

Puji seorang fans.

EMY
Thank you.

Sambil menunjukkan wajah imut ke fansnya.

IAN
(Kesal)
Ehemmm!

Nampak Ian berdehem dibelakang fans tersebut.

FANS
(Berbisik)
Oww, pawangnya datang.

Meliriknya lalu pergi.

IAN
Oh...haloo kak Emy yang cantik banget.

Ian mengerutkan dahinya sambil mengerucutkan bibirnya.

EMY

Owh...si pak tukang cemburu ngapain disini??

Kedua tangan Emy memegang wajah Ian.

EMY
Utu...tu...

Emy mencubit kedua pipi Ian yang tampak cemberut.

Sebentar Ian mengeluarkan tangan kanannya dari belakang, ada sesuatu yang dia sembunyikan.

IAN
(Sedikit kesal)
Hemmm...

Ian memberikan sebuket bunga mawar merah dengan mata memandang langit-langit mall.

EMY
Ah...thank you...

Emy segera meraih buket mawar tersebut.

EMY
(Memeluk Ian)
Makasih ya sayangku udah selalu ada buat aku sampai saat ini,
you’re my love and I’II never love someone else except you.

Emy memejamkan kedua matanya.

IAN
(Membalas pelukan Emy)
Nothing a reason to stop falling in love with you.

Timpal Ian.

Mereka pun saling memandang mesra.

IAN

(Mencium Emy)
Love you.
EMY
Love you too.

Emy membalas kecupan di pipi manis Ian.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar