INT. RESTORAN JEPANG - DAY
Boss Beni, Ujang, dan Icha sedang duduk di sebuah meja. Kiara datang menghampiri mereka.
KIARA
(terlihat heran) Beni? Aku enggak tahu kalau Kamu bakalan datang?
UJANG
Ujang yang ngajak! Dia masih teman Kita juga kan?
Beni melempar senyum pada Kiara.
KIARA
Iya. Asalkan Dia enggak papa ditraktir makanan yang engga mahal.
CUT TO:
INT. TOILET MALL - DAY
Boss beni dan Ujang sedang berdiskusi di depan wastafel.
UJANG
Bukan sesuatu yang mustahil, Untuk bisa mendapatkan wanita yang sudah punya pacar. meski itu kemungkinannya sangat kecil. Disini, jika Boss Beni percaya sepenuhnya pada Ujang. Dijamin Si Eneng akan menjadi milik Si Boss sepenuhnya.
BOSS BENI
Aku mengerti!
UJANG
Hal yang pertama Kita lakukan, adalah memanfaatkan waktu senggang diluar jam kerja untuk menghabiskan waktu bersama-sama. Usahakan lebih banyak dari pacarnya kalau bisa. Dan disini Boss Beni sangat beruntung, karena punya koneksi yang sangat bagus. Yaitu Ujang sendiri, yang bagaimana Ujang adalah sahabat si eneng dari kecil.
BACK TO:
INT. RESTORAN JEPANG - DAY
ICHA
Si Rusman masih aja nanyain Kamu Ra! Padahal Dia sudah tahu kalau Kamu udah pacaran sama Doni. Dasar gak tahu malu!
Boss Beni dan Ujang menatap pada Icha secara serentak.
CUT TO:
INT. TOILET MALL - DAY
UJANG
Yang Kedua, jangan beritahu Icha so’al masalah ini.
BOSS BENI
Kenapa? Bukannya Dia teman Kamu juga?
UJANG
Iya. Tapi Dia lebih deket sama Si Eneng! Dia cuman nganggep ujang sebagai pembuat makan siang gratisnya. Dan satu lagi, Dia pasti orangnya bocor!
BACK TO:
INT. RESTORAN JEPANG - DAY
Ujang dan Boss Beni saling bertatapan lalu saling mengangguk.
KIARA
(melihat menu) Ya udah, Kita pesen makanannya aja!
Semua orang menarik dan mulai melihat menu.
CUT TO:
INT. TOILET MALL - DAY
UJANG
Yang ketiga, buatlah topik pembicaraan yang menarik.
BOSS BENI
Contohnya?
UJANG
Apa saja! Asalkan bisa membuat Si Boss terlihat pintar dan berwawasan!
BACK TO:
INT. RESTORAN JEPANG - DAY
BOSS BENI
Kalian tahu enggak! Kuda nil itu enggak punya predator. Tapi kadang Kuda Nil jantan membunuh anak Kuda Nil pejantan lain, cuma demi bisa mengawini induknya. Menarik bukan?
Kiara dan Icha cuma terbengong, sementara Ujang memegang jidatnya dengan tangannya sendiri.
CUT TO:
INT. TOILET MALL - DAY
UJANG
Yang paling penting, Boss harus selalu tetap menjadi diri sendiri. Jangan sekalipun terlihat dibuat-buat, atau terlalu menunjukan kalau Boss itu suka sama Si Eneng. Karena kalau Kita terlalu ngotot, wanita juga akan ilfeel.
BACK TO:
INT. RESTORAN JEPANG - DAY
Makanan sudah datang. Ujang, Icha dan Kiara terlihat kesulitan ketika makan memakai sumpit. Boss Beni melihat dan memperhatikan itu.
Boss Beni melirik ke arah wastafel yang ada di sudut ruangan.
Boss Beni menghampiri wastafel dan mencuci tangannya.
Boss Beni kembali duduk di meja dan makan menggunakan tangannya.
UJANG
(heran) Lho? Makanan jepang harusnya kan pake sumpit?
BOSS BENI
Iya. Tapi kan enggak wajib. Aku enggak bisa makan kalau pake sumpit.
Ujang, Icha dan Kiara saling melirik satu sama lain.
Mereka akhirnya mengikuti Boss Beni untuk makan menggunakan tangan.
CUT TO:
INT. TOILET MALL - DAY
UJANG
Dan yang terakhir. Apa Boss Beni bawa kendaraan sendiri? Atau lagi disupirin?
BOSS BENI
Aku bawa mobil sendiri.
UJANG
Bagus! Boss Beni antar si eneng pulang, dan mengobrolah yang banyak disana.
BOSS BENI
Itu mudah, karena Dia tinggal di tempatku.
BACK TO:
INT. RESTORAN JEPANG - DAY
Mereka sudah selesai makan. Meja sudah bersih. Kiara terlihat membayar makanan di kasir.
Boss Beni dan ujang saling menatap satu sama lain. Kiara datang, Boss Beni mengangguk pada ujang, ujang balas mengangguk.
KIARA
Aku duluan ya! Aku ada janji sama Doni, dan Aku mungkin pulang malam.
Boss Beni dan ujang terlihat bengong.
CUT TO:
INT. TOILET MALL - MOMENTS LATER
Ujang dan Boss Beni masuk ke dalam toilet dengan terlihat sangat lesu. Mereka berdua bercermin di kaca wastafel sambil terlihat bengong.
UJANG
(menepuk pundak Boss Beni) Besok hari senin. Mari Kita kembali ke realita!
CUT TO:
INT. RUANGAN KIARA - DAY
Kiara sedang duduk dan memainkan HP. Seseorang datang memanggilnya.
PAK RONALD
Kiara!
CUT TO:
INT. LORONG KANTOR - MOMENTS LATER
Pak Ronald dan Kiara sedang berjalan dengan cepat di lorong. Mereka terlihat terburu-buru.
PAK RONALD
Apa? Kamu belum memberikan berkasnya ke Pak Beni?
KIARA
Rapatnya kan masih seminggu lagi Pak?
PAK RONALD
(nada tinggi) Tapi sebelum rapat dengan klien, Kita harus membahasnya dulu secara internal.
KIARA
Baik, Pak! Saya akan memnyerahkannya nanti setelah rapat ini!
PAK RONALD
(marah) Sekaranglah rapat internal itu berlangsung? Apa Kamu tidak membacanya di jadwal?
KIARA
Maaf, Pak! Saya hanya membaca kalau hari ini ada rapat. Saya tidak tahu kalau rapatnya tentang itu.
PAK RONALD
(semakin marah) Apa kamu bercanda? Lalu untuk apa Pak Beni punya asisten, kalau mengurusi hal seperti saja asistennya tidak mampu?
Boss Beni datang sambil berlari menyusul langkah mereka berdua. Ia terlihat sedang sibuk memakai pakaian setelan jas dengan terburu-buru.
PAK RONALD (CONT’D)
Pak Beni!
BOSS BENI
Apa semuanya sudah berkumpul?
PAK RONALD
Ia Pak! mereka sudah menunggu Anda di dalam ruangan.
Pintu rapat sudah terlihat, Boss Beni masuk ke dalamnya.
Pak Ronald berhenti diantara pintu, Ia berusaha menghentikan Kiara.
PAK RONALD (CONT’D)
(marah) Kamu tunggu saja disini! Kita tidak butuh Kamu di dalam sana! Kamu bisa duduk disini sambil main HP lagi! Kayaknya Kamu sedang melakukan hal yang penting!
Pak Ronald masuk ke dalam ruang rapat, dan menutup pintunya dari dalam.
Kiara hanya melamun. Ia lalu berjalan dengan pelan ke arah kursi. Kiara duduk sambil termenung, Ia terlihat menahan sembab di matanya.
CUT TO:
EXT. PINGGIRAN DANAU - DAY
Kiara memakai pakaian biasa, berjalan di atas jembatan pemancingan di atas danau. Setelah sampai di ujung jembatan, Kiara menangis tanpa mengeluarkan suara.
Boss Beni yang sedang telanjang dada, muncul dari dalam air danau dengan berteriak. Kiara kaget dan terjatuh ke belakang.
BOSS BENI
UWAHHH!
CUT TO:
EXT. PINGGIRAN DANAU - MOMENTS LATER
Kiara sedang duduk di kursi lipat, di dekat mobil Van Boss Beni. Sementara Boss Beni keluar dari dalam Van, sambil sedang memakai kaos.
BOSS BENI
Maaf! AKu enggak ada maksud buat ngagetin Kamu! Aku sudah lama menyelam di dalam air. Kukira Kamu enggak akan berdiri lama di atas sana, sampai akhirnya Aku kehabisan nafas dan keluar tanpa sengaja.
KIARA
(terlihat sembab) Iya, gak papa!
BOSS BENI
Apa Kamu masih teringat dengan kejadian kemarin?
KIARA
Iya. Maaf, kukira disana lagi enggak ada orang. Tapi Aku malah nunjukin Kamu, waktu Aku lagi nangis. (tertawa getir) ternyata nangis semalaman aja enggak cukup!
BOSS BENI
Enggak papa! Ini bukan pertama kalinya juga AKu lihat orang nangis!
KIARA
Apa? Kamu sering bikin cewek nangis?
BOSS BENI
Bukan! Enggak gitu konsepnya! Mereka nangis bukan karena Aku, Aku cuma kebetulan aja ada disana dan melihatnya!
Kiara tertawa.
BOSS BENI (CONT’D)
Udah merasa baikan?
KIARA
Sedikit. Makasih ya! Tapi gara-gara Aku, Kamu malah jadi kesusahan! Aku kayaknya enggak layak lagi buat jadi asisten Kamu!
BOSS BENI
Kamu udah minta maaf kemarin. Dan Aku anggap itu udah selesai. Lagian ekspektasi Aku sama Kamu enggak tinggi, kok! Satu atau dua kesalahan, itu masih dianggap wajar!
KIARA
Tapi Kamu masih bisa cari asisten yang lebih baik!
BOSS BENI
Tapi enggak akan bisa sedekat ini! (Kiara menatap Boss Beni dengan terkejut) Aku enggak hanya nyari asisten, tapi Aku juga nyari teman buat diajak ngobrol. Ya asalkan Kamu enggak jadi orang yang bodoh, yang melakukan kesalahan sama berulang-ulang! (tersenyum ke arah Kiara)
Kiara berdiri, Dia terlihat berjalan dengan perasaan lega.
KIARA
(menggeliat) Aku ngerasa kalau Kamu itu terlalu baik buat jadi Boss. Hati-hati lho! Takutnya kebaikan Kamu malah dimanfaatin sama orang. (jeda) Tapi kalau buat jadi teman, Kamu memang yang terbaik. (tersenyum)
Boss Beni membalas senyuman Kiara.
HP Kiara berbunyi, Kiara menjawab telepon.
KIARA (CONT’D)
(setengah berbisik) Aku pergi dulu ya!
Kiara berbalik.
KIARA (CONT’D)
(di telepon) Iya. Makasih Kamu udah dengerin Aku semalaman kemarin !
Boss Beni menatapinya sambil melamun.
CUT TO: