INT. RUANG DIREKTUR - MORNING
Desainer pakaian sedang mengukur badan Kiara.
KIARA
Ben, ini apa maksudnya?
Desainer pakaian sudah selesai mengukur pinggang Kiara.
DESAINER PAKAIAN
Bisa rentangkan tangannya Sis?
KIARA
(merentangkan kedua tangan) I...iya.
Boss Beni sedang mengatur bingkai photo di ruangannya.
BOSS BENI
Aku enggak tahu, ini semua rencana dari Pak Dharma.
Desainer sudah selesai mengukur dan mencatat ukuran badan Kiara, Ia lalu menghampiri Boss Beni.
DESAINER PAKAIAN
(sedikit mengondek) Pak Bossy! Semuanya sudah selesai! (membuka map, menyerahkannya pada Boss Beni) Eike butuh tanda tangannya Pak Bossy disinjay!
Boss Beni mengambil pena di meja, Ia lalu menandatangani berkas itu.
DESAINER PAKAIAN (CONT’D)
Ngomong-ngomong Bajunya mau dibikin berapa stel nih, Pak Bossy?
KIARA
Satu aja!
BOSS BENI
Enggak! Buat 10 stel, beda warna sama mode!
KIARA
(kaget) Buat apa? Itu kebanyakan Ben?
BOSS BENI
Kamu perlu baju ganti, kan?
KIARA
Iya, tapi 2 stel aja sudah cukup.
BOSS BENI
Ini bagian dari properti kantor Oke! Bukan untuk pemakaian pribadi Kamu, jadi Kamu enggak usah khawatir soal...
KIARA
(melirik tajam) Ben?
BOSS BENI
(melirik pada desainer) Buat 4 stel. Itu penawaran terakhir.
Desainer melihat ke arah mereka berdua, yang terlihat saling membuang muka satu sama lain.
DESAINER PAKAIAN
Kalian pasangan yang cocok, ya!
KIARA
Bukan seperti itu!
DESAINER PAKAIAN
(membawa map untuk bersiap pergi) Ya udah ya! Eike pergi dulu! Soal pakaiannya, itu bisa langsung siap 2 hari dan langsung Eike kirim sendiri ke sini!
BOSS BENI
(kagum) cepat sekali!
DESAINER PAKAIAN
Tentusaja, semuanya bisa diatur karena ada (menunjukan simbol tangan uang). Ya udah, Eike pergi dulu! Daah!
Desainer pakaian keluar dari pintu. Suasana lalu hening.
BOSS BENI
Habis ini, ada kegiatan apa lagi?
KIARA
(berjalan ke arah tasnya) Sebentar!
CUT TO:
INT. RUANG AUDISI - DAY
Sisca dan Herman (membawa gitar) sebagai youtuber cover lagu, sedang diaudisi oleh 3 orang produser. Boss Beni datang ke ruangan bersama dengan Kiara.
(fx: suara handel pintu)
Semua produser berdiri dari kursinya.
SEMUA PRODUSER
Selamat Siang, Pak!
Sisca dan Herman memberi salam juga pada Boss Beni.
BOSS BENI
Apa Aku terlambat?
PRODUSER 1
Tidak, Pak. Kami baru saja mulai. Dan ini adalah talent pertama yang akan kita Audisi.
BOSS BENI
Oh, baguslah! (melirik pada Sisca dan Herman) (antusias) Kalian Herman dan Sisca, kan? Aku sering melihat kalian di youtube (menghampiri dan menyalami Sisca & Herman)
HERMAN
(canggung) I...iya, Pak!
BOSS BENI
Aku sudah dengar demo lagu yang kalian kirim, dan Aku menyukainya. Selamat! Kalian diterima menjadi talent disini!
Herman & Sisca terlihat heran.
PRODUSER 2
Mereka belum diaudisi, Pak!
BOSS BENI
Kalian belum mendengar demo mereka?
Semua produser terdiam.
PRODUSER 3
Belum, Pak!
PRODUSER 2
Tapi karena mereka sudah disini, apa salahnya Kita dengarkan mereka perform dulu.
BOSS BENI
Ada berapa artis yang akan Kita hire hari ini?
PRODUSER 1
Tergantung dari cara mereka tampil, Pak. Bisa saja hari ini tidak ada satupun yang diterima.
PRODUSER 2
Dengan keuangan Kita saat ini, maksimal Kita akan memilih 1, (jeda) saja. Pak.
BOSS BENI
Ok. Nampaknya itu sedikit menyedihkan. (menghampiri Kiara) Aku minta surat kontraknya 1.
Kiara sedang bengong, lalu mendadak panik mencari surat itu di dalam map yang sedang dibawanya.
KIARA
Ini, Pak! (menyerahkan secarik kertas)
Boss Beni menandatangani surat kontrak, di atas meja di samping meja para produser. Ia lalu menyerahkan surat kontrak itu pada ketiga produser.
BOSS BENI
(suara pelan) Dari semua talent yang hadir, Aku hanya merekomendasikan mereka untuk berada di label Kita. (jeda) Disini Aku sudah membubuhkan kontraknya. Percayalah padaku! Aku sudah mendengar semua demonya.
Semua produser menangguk sambil terheran. Boss Beni menghampiri Herman dan Sisca, sambil menyalami mereka.
BOSS BENI (CONT’D)
Selamat! Mulai saat ini kalian berdua adalah talent dari Musikus Studio. Kuharap Kita bisa bekerja sama dengan baik!
Herman dan Sisca masih terbengong.
SISCA
Iya, Pak! Terimakasih banyak.
BOSS BENI
Maaf semuanya! Aku tidak bisa menemani kalian melanjutkan Audisi, karena Aku ... (gagap) e ... Ada urusan penting! Ya! Kalau begitu sampai jumpa lagi!
Boss beni bersama Kiara berjalan ke arah pintu.
KIARA
(suara pelan) Tapi ini kegiatan terakhir Kita hari ini, Pak!
BOSS BENI
(berbisik) Itulah! Aku sangat mengantuk sekarang, Aku ingin cepat tidur!
CUT TO:
EXT. KEBAB UJANG - DAY
Ujang dan Icha melamun di Van Kebab milik Ujang.
UJANG
Sudah seminggu, semenjak Si Eneng jadi asistennya Beni. Semenjak itu juga, Si Eneng enggak pernah kelihatan lagi di tempat ini. Tinggalnya juga udah jauh. Biasanya, sehabis pulang kerja Dia mampir dulu kesini. Dan makan kebab gratis kalau ada sisa dagangan!
ICHA
Aku juga yang satu kantor, enggak pernah lihat Dia, Jang! Setiap saat, Dia selalu aja sibuk bareng Beni.
UJANG
(heran) Masa?
Kiara datang menyapa mereka, dengan memakai pakaian jas baru dan penampilan yang berbeda.
KIARA
Hey! Kalau kerja jangan kebanyakan melamun!
UJANG
Lagi enggak ada yang beli!
ICHA
Aku juga lagi istirahat!
Ujang dan Icha kaget dengan kedatangan Kiara.
UJANG
Neng Ara? Astaghfirullah Haladzim!
ICHA
Kamu berubah sekali sekarang!
UJANG
Iya, udah kayak orang kantor beneran inimah!
KIARA
Ya memang Aku kerja kantoran sekarang! (memperlihatkan pakaiannya) Gimana? Keren gak?
UJANG
Iya, lah! Tapi pakaian kayak ginimah, nyucinya nanti gak boleh disikat, Neng! Harus pake mesin cuci, entar gampang belel!
KIARA
Masa? Tapi disana ada mesin cuci sih!
ICHA
Ini berapa harganya? Pasti enggak murah kan?
KIARA
(murung) Iya. Beni yang beliin. Tapi nanti akan Aku ganti, malu soalnya!
ICHA
(murung) Oh.
UJANG
(antusias) Ya udah! karena si Eneng udah ada disini, gimana kalau ujang dan Icha minta traktiran makan. Gimana?
KIARA
(antusias) Ok. Ya udah, buat kebabnya aja! Yang banyak. Sampai kalian kenyang!
Ujang dan Icha terlihat kecewa.
ICHA
(kesal) Masa ditraktir Kebab ujang lagi, Ra? Kan bosen. Aku mau yang agak mahalan, Ra! Kamu kan udah banyak uang sekarang!
UJANG
(kesal) Iya. Masa Ujang ditraktir sama dagangan ujang sendiri. Enggak perlu ditraktir juga, Ujang tiap hari makan Kebab sisa dagang kalau enggak habis. Sampai kembung malah!
KIARA
(merasa bersalah) Ya udah, maaf! Tapi traktirannya ditunda sampai Aku gajian, Ya!
Ujang dan Icha tersenyum.
ICHA
Asik!
UJANG
Nah, gitu dong! Itu baru namanya sahabat, selalu bahu-membahu dalam suka dan duka!
ICHA
Jang! Aku lapar, nih! Minta kebabnya dong! Dua!
UJANG
Katanya Neng Icha bosen sama Kebabnya Ujang?
ICHA
Ya itukan konteksnya untuk traktiran nanti, kalau sekarangmah yang ada aja dulu. Kan sama-sama gratis juga!
UJANG
(sedikit kesal) Iya, iya!
KIARA
(tertawa kecil) Aku juga pesan 1, Jang!
CUT TO:
INT. RUANG DIREKTUR - DAY
Kiara datang ke ruangan dengan membawa tab. Boss Beni sedang melihat-lihat koleksi Photo hasil jepretannya sendiri, di layar komputer.
KIARA
Pak! Rekaman dan Vidio klip dari Herman dan Sisca sudah selesai. Produser meminta Aku buat nyerahin ke Bapak!
BOSS BENI
Iya! Aku yang minta! Sini, Aku mau lihat!
Kiara menyimpan dan mendirikan Tab di meja Boss Beni, Ia lalu memplay Vidio dari Herman dan Sisca.
Vidio klip dimulai. (di dalam Vidio) Herman dan Sisca duduk berdampingan dengan bersetting di sebuah Kafe. Herman memainkan gitar Akustik, dan Sisca bernyanyi di depan standmic.
(fx : intro lagu)
CUT TO:
INT. STUDIO - DAY
(fx : lagu Herman dan Sisca)
Studio sudah diubah menjadi setting Kafe, seperti yang ada dalam Vidio klip. Disini sedang dilakukan proses pengambilan gambar Vidio klip tersebut. Ada beberapa kamera dan kru yang berada dibalik layar, ketika pengambilan gambar Herman dan Sisca.
CUT TO:
(CLOSE UP) LAYAR MONITOR
(fx : lagu Herman dan Sisca)
Vidio klip sudah diupload di youtube, dengan grafik penonton dan like yang meningkat, dan sudah mencapai 1 juta Views.
Ditampilkan beberapa komentar positif, ada juga yang berkomentar negatif.
CUT TO:
INT. DI DALAM MOBIL - DAY
(fx : lagu Herman dan Sisca)
Seorang pengendara yang terlibat kemacetan, menyetel lagu Herman dan Sisca.
CUT TO: