Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Damar berusaha melawan dan berdamai dengan rasa bersalah akibat traumanya di masa lalu, tapi ia terus diabaikan oleh Kakeknya, sampai Damar takut kejadian itu terulang kembali.
Premis
Remaja dengan gangguan mental Borderline Personality Disorder, berusaha melawan rasa bersalah dan trauma masa kecilnya, meski sulit karena perlakuan keluarga yang terus mengabaikannya.
Pengenalan Tokoh
Damar memiliki rasa bersalah dan trauma yang mendalam, hingga mengganggu kesehatan mentalnya. Gangguan mentalnya itu cukup parah hingga mengganggu sekolahnya dan membuat ia tidak naik kelas. Damar ingin pindah sekolah ke SMK seni dan tinggal di kost-kostan, tapi ia bingung bagaimana menyampaikannya pada Mbah Jatmiko yang tetap cuek padanya. Dibantu oleh Laras, Damar berusaha mendapatkan hati kakeknya, tapi semua tetap sulit, dan ujung-ujungnya hanya pertengkaran. Tapi perlahan, mereka mulai mencoba mengalahkan ego dan gengsi masing-masing, hingga dapat kembali ber bincang dalam satu meja makan. Namun, semua itu tak berarti lagi, setelah Damar tidak sengaja menyakiti Laras. Mbah Jatmiko marah, dan Damar pun meledak. Damar mengeluarkan semua unek-unek yang ia rasakan, seraya menyakiti dirinya sendiri. Mbah Jatmiko yang panik melihat itu, akhirnya tumbang karena terserang Krisis Hipertensi. Dihantui rasa bersalah, baik pada ibunya maupun pada kakeknya, membuat Damar terdorong untuk melakukan bunuh diri. Tapi, Tuhan masih sayang pada Damar dan kakeknya. Mereka diberi kesempatan kedua, dan hidup memulai awal yang baru.