Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Aktor
Suka
Favorit
Bagikan
8. Aktor, Chapter 6

EXT. LOKASI SHOOTING. LAPANGAN - NIGHT

Juan sedang duduk di back stage bersama satu orang cast. Juan

menggigil. Juan berdiri dan menghampiri lawan mainnya.

JUAN

Sekarang giliran lu. Udah waktunya

lu manggung tanpa gue.

Juan berjalan dan mengambil sebuah gitar di ujung backstage

lalu memberikan gitar itu kepada lawan mainnya yang sedang

menangis.

JUAN (CONT’D)

Gue percaya lu bisa.

Lawan main Juan mengambil gitar Juan lalu berjalan ke luar

backstage. Sebelum keluar backstage, dia sempat menoleh ke

arah Juan. Berterima kasih. Juan mengangguk. Cast itu keluar

dari back stage.

Juan duduk di backstage dan memejamkan mata.

Sheila Laurens, Joe dan beberapa orang di belakangnya sedang

melihat monitor.

SHEILA

And... Cut!

Sheila Laurens dan yang lainnya menonton playback. Joe

mengangguk tetapi Sheila masih fokus menonton playback

tersebut.

SHEILA (CONT’D)

Thanks, guys! It’s a wrap!

Semua crew melompat kegirangan. Juan berterima kasih kepada

semua orang. Banyak yang mulai instastory. Orang-orang

menyalami Juan. Senyum lebar menghiasi wajah Juan. Beberapa

crew mengajak Juan foto. Ada juga cast yang mengajak Juan

foto.

Sheila Laurens menghampiri Juan.

SHEILA (CONT’D)

Hey Juan, mau ikut nongkrong abis

ini?

JUAN

Boleh, mbak.

INT. BAR - NIGHT

Cheers!

Juan duduk di meja bersama dengan Sheila Laurens, Joe dan

beberapa cast film Sheila Laurens. Juan duduk di antara

Sheila Laurens dan Joe.

Band mulai memainkan lagu. Suasana party mulai ramai. Orangorang

mulai berjoget.

Orang-orang di tempat meja Juan duduk mulai bernyanyi

mengikuti band.

INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT

Agatha duduk sendirian di rumah sakit. Dia mengambil

handphonenya dan menuliskan pesan kepada Juan. “Pulang jam

berapa?”

INT. BAR - NIGHT

Handphone Juan di taruh di meja. Juan dan yang lainnya sedang

berdiri dan bernyanyi. Juan tidak memperhatikan handphonenya.

INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT

Agatha kembali melihat handphonenya, gelisah. Dia mulai

menelpon Juan.

INT. BAR - NIGHT

Handphone Juan menyala dan Juan tetap tidak melihat. Dia

sedang berpesta bersama dengan teman-temannya.

INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT

Agatha menaruh handphonenya di meja. Dia memutuskan untuk

tidur.

INT. APARTMENT - NIGHT

Juan masuk ke dalam Apartmentnya. Mabuk. Juan berjalan

perlahan dan tidur di sofa.

INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - DAY

Agatha membuka matanya, Dia melihat sekitar. Tidak ada

siapapun.

Juan masuk ke dalam kamar. Kusut.

JUAN

Kamu harus tahu, kemarin aku pergi

sama Sheila Laurens, setelah

ngobrol panjang, akhirnya aku masuk

ke tim developmentnya dia!

Agatha memaksakan senyum.

AGATHA

Oh. Selamat. Kamu mabuk?

JUAN

Tadi aku minum dikit. Aku gak sangka, mimpi aku bisa jadi

kenyataan. I’m officially an

actor!

Agatha memalingkan wajahnya, tampak tidak tertarik dengan

omongan Juan.

JUAN (CONT’D)

Kalo gini caranya kita bisa pindah

dari apartment kita! Kamu mau

pindah kemana? Aku cariin apartment

yang bagus ya?

AGATHA

Gak usah.

JUAN

Ternyata begini rasanya hidup dari

passion. Seru banget. Aku gak

pernah nyangka kalo aku sebahagia

ini.

Agatha mengambil handphonenya dan memainkan handphonenya.

JUAN (CONT’D)

Hari ini aku mulai develop cerita

buat mini seriesnya, jadi abis dari

sini aku mau langsung ke Cute Rats.

AGATHA

Terserah.

Juan melihat Agatha, mempelajari gerak-geriknya sebentar.

JUAN

Kamu sakit? Aku panggil suster--

AGATHA

Gak usah!

Juan memperhatikan Agatha. Dia lalu duduk di sebelah Agatha.

JUAN

Mau cerita?

Agatha berpikir sebentar lalu memutuskan untuk berbicara.

AGATHA

Aku gak mau jadi istri yang

ngehambat mimpi kamu.

JUAN

Kamu gak pernah ngehambat aku kok .

AGATHA

Tapi aku akan...

Juan menegakan badannya, mulai serius.

AGATHA (CONT’D)

Semakin kesini aku semakin ngerasa

kalo aku bukan prioritas kamu.

JUAN

Aku ngelakuin ini semua buat kamu,

buat buktiin ke papa kalo aku layak

nikahin kamu, buat... Masa depan

kita.

AGATHA

Kamu gak pernah harus buktiin apaapa.

JUAN

Kamu tuh gak pernah ngerasain ya,

direndahin karena ngelakuin

passionku.

AGATHA

Kamu serius jadi nyalahin aku?

JUAN

Aku gak nyalahin kamu, aku cuma mau

kamu rasain apa yang aku rasain.

AGATHA

Kamu sendiri, gak mau rasain apa

yang aku rasain?

Beat.

AGATHA (CONT’D)

Aku selalu dukung kamu, tapi bahkan

kamu gak pernah nanyain soal mimpi

ku. Aku ngorbanin mimpi aku buat

kamu!

JUAN

Kamu gak pernah mau perjuangin

mimpi kamu, makanya kamu gak pernah

ngomongin soal itu!

AGATHA

Pantesan papa gak pernah ngakuin

kamu.

Juan tersentak. Kesal. Kesal sekali. Juan dengan cepat keluar

dari kamar Agatha.

Agatha perlahan menangis.

MONTAGE:

INT. STUDIO TV - DAY

Juan sedang duduk di Studio TV. Dia sedang di wawancara

bersama dengan cast dari film yang dia bintangi. Pembawa

acara dan teman-temannya bersemangat, ekspresi mereka

antusias. Beda sekali dengan Juan yang memaksakan senyum.

INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - DAY

Sandy mengetuk pintu kamar Agatha dan mengintip masuk. Devina

dan Widi ada di situ.

Agatha tampak tidak bersemangat. Sama seperti Juan, Agatha

memaksakan senyum di depan Sandy.

Widi naik ke kasur Agatha, ingin bermain tetapi Agatha

menolaknya dengan alasan kelelahan.

INT. CUTE RATS. RUANG MEETING - DAY

Juan sedang rapat dengan Joe dan Jamal. Joe sedang

menceritakan sebuah ide di depan ruangan. Jamal menyanggah.

Juan melamun. Jamal memanggil Juan, membuat Juan kaget dan

kembali fokus ke ruangan.

Joe mengulangi apa yang dia presentasikan. Juan memberi

tanggapan. Dia kembali ke ruangan.

INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT

Agatha sedang dikunjungi oleh Stanley dan Audria. Agatha

mengganti-ganti channel TV dan menemukan wawancara Cast film

Juan beserta Juan.

Ketika TV menampilkan wajah Juan, Agatha mematikan TVnya.

END OF MONTAGE:

INT. TALENT MANAGEMENT - DAY

Juan sedang membaca kontrak. Di depannya Michael sedang

duduk, memutar-mutar jarinya. Dia gelisah.

JUAN

Jadi di sini kontrak gue jadi 3

tahun.

Michael mengangguk.

JUAN (CONT’D)

Biasanya bukannya cuma satu tahun?

MICHAEL

Iya...

JUAN

Jadi sekarang kontraknya tiga tahun

karena gue udah dapet mini series?

Michael menunduk.

JUAN (CONT’D)

Apa timbal balik yang bisa lu kasih

ke gue?

Michael berpikir sebentar.

MICHAEL

Gue... bisa kasih lu banyak

kerjaan. Banyak iklan dan film.

JUAN

Bukannya itu emang kerjaan lu?

Timbal baliknya ke gue apa?

MICHAEL

Lu jahat banget sama gue.

JUAN

This is business.

Juan berdiri dan melempar kontrak kerjanya ke meja lalu

meninggalkan Michael.

MICHAEL

LU DASAR YA GAK TAHU DI UNTUNG.

UDAH BAGUS GUE--

Juan berjalan keluar dari ruangan Michael dan menutup pintu.

INT. APARTMENT - NIGHT

Juan duduk di sofa apartmentnya sendiri. Dia melihat ke arah

Dapur. Sunyi sekali, tidak ada siapa-siapa. Juan melihat ke

arah Sofa di sebelahnya, tempat Agatha duduk. Sunyi sekali.

FLASH TO:

INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - DAY

JUAN

Aku udah dapet kesempatannya, harus

aku maksimalin.

AGATHA

Bentar lagi anak kamu lahir, dia

butuh papanya.

JUAN

Aku harus main di miniseries ini,

ini penting buat karir aku.

AGATHA

Lebih penting dari anak kamu?

BACK TO:

INT. APARTMENT - NIGHT

Juan beranjak dari sofa ke tempat tidur dan mulai tidur.

Sendirian.

INT. CUTE RATS. RUANG MEETING - DAY

Juan sedang presentasi di depan ruangan. Sheila Laurens, Joe

dan Jamal ada di dalam ruangan.

JUAN

Inti dari miniseries ini adalah

tentang orang yang kecanduan karena

merasa kesepian. Dia terus menerus

ditinggalkan oleh orang yang dia

kasihi dan itu bikin dia masuk ke

dalam kecanduan yang semakin dalam.

Dalam film ini, kecanduan kerja.

Sheila Laurens mengangguk.

SHEILA

Oke. Saya tertarik. Kita break

lunch dulu, setelah ini kita mulai

bahas sinopsis.

Joe dan Jamal berdiri dari kursinya. Sheila mengambil

handphonenya, melihat pesan.

JOE

Mbak, ikut makan gak?

SHEILA

Oh, iya bentar lagi gue nyusul.

JAMAL

Juan?

JUAN

Nanti gue nyusul juga, bang.

Joe dan Jamal mengangguk. Juan menghampiri Sheila Laurens.

JUAN (CONT’D)

Mbak Sheila... Bisa ngobrol

sebentar?

SHEILA

Oh, boleh. Kenapa?

JUAN

Kenapa sih mbak Sheila suka sama

dunia filmmaking?

SHEILA

Karena filmmaking ngebuat gue

belajar soal manusia.

JUAN

Tapi... kenapa mbak Sheila tahu

kalo passion mbak Sheila itu film

making?

SHEILA

Karena gue selalu mau berusaha

ngelakuin itu, berapa kalipun gue

gagal.

JUAN

Jadi kita bisa tahu passion kita

kalau kita kerja keras dan

berusaha?

SHEILA

Kalo di kasus gue begitu, cuma yang

gue pelajarin. Passion dan obsesion

itu beda tipis. Harus hati-hati.

JUAN

Maksud mbak?

SHEILA

Ada satu sutradara senior yang

pernah bilang ke gue, “Hidup itu

harus lebih besar dari pada film”.

Juan terlihat bingung. Berusaha mencerna perkataan Sheila.

SHEILA (CONT’D)

Jadi, sepenting-pentingnya film

buat lu, jangan pernah lupa buat

hidup.

Juan berpikir.

Jamal mengintip. Mengetok perlahan. Dia kira Juan dan Sheila

sedang bicara serius. Sheila melihat Jamal.

JAMAL

Sorry, ganggu ya?

SHEILA

Nggak, kok.

JAMAL

Ada yang nyariin lu nih.

Sheila berdiri dari kursinya.

SHEILA

(Ke Juan)

Coba lu pikirin, ya.

Sheila berjalan meninggalkan Juan sendirian.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar