Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. LOKASI SHOOTING. LAPANGAN - NIGHT
Juan sedang duduk di back stage bersama satu orang cast. Juan
menggigil. Juan berdiri dan menghampiri lawan mainnya.
JUAN
Sekarang giliran lu. Udah waktunya
lu manggung tanpa gue.
Juan berjalan dan mengambil sebuah gitar di ujung backstage
lalu memberikan gitar itu kepada lawan mainnya yang sedang
menangis.
JUAN (CONT’D)
Gue percaya lu bisa.
Lawan main Juan mengambil gitar Juan lalu berjalan ke luar
backstage. Sebelum keluar backstage, dia sempat menoleh ke
arah Juan. Berterima kasih. Juan mengangguk. Cast itu keluar
dari back stage.
Juan duduk di backstage dan memejamkan mata.
Sheila Laurens, Joe dan beberapa orang di belakangnya sedang
melihat monitor.
SHEILA
And... Cut!
Sheila Laurens dan yang lainnya menonton playback. Joe
mengangguk tetapi Sheila masih fokus menonton playback
tersebut.
SHEILA (CONT’D)
Thanks, guys! It’s a wrap!
Semua crew melompat kegirangan. Juan berterima kasih kepada
semua orang. Banyak yang mulai instastory. Orang-orang
menyalami Juan. Senyum lebar menghiasi wajah Juan. Beberapa
crew mengajak Juan foto. Ada juga cast yang mengajak Juan
foto.
Sheila Laurens menghampiri Juan.
SHEILA (CONT’D)
Hey Juan, mau ikut nongkrong abis
ini?
JUAN
Boleh, mbak.
INT. BAR - NIGHT
Cheers!
Juan duduk di meja bersama dengan Sheila Laurens, Joe dan
beberapa cast film Sheila Laurens. Juan duduk di antara
Sheila Laurens dan Joe.
Band mulai memainkan lagu. Suasana party mulai ramai. Orangorang
mulai berjoget.
Orang-orang di tempat meja Juan duduk mulai bernyanyi
mengikuti band.
INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT
Agatha duduk sendirian di rumah sakit. Dia mengambil
handphonenya dan menuliskan pesan kepada Juan. “Pulang jam
berapa?”
INT. BAR - NIGHT
Handphone Juan di taruh di meja. Juan dan yang lainnya sedang
berdiri dan bernyanyi. Juan tidak memperhatikan handphonenya.
INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT
Agatha kembali melihat handphonenya, gelisah. Dia mulai
menelpon Juan.
INT. BAR - NIGHT
Handphone Juan menyala dan Juan tetap tidak melihat. Dia
sedang berpesta bersama dengan teman-temannya.
INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT
Agatha menaruh handphonenya di meja. Dia memutuskan untuk
tidur.
INT. APARTMENT - NIGHT
Juan masuk ke dalam Apartmentnya. Mabuk. Juan berjalan
perlahan dan tidur di sofa.
INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - DAY
Agatha membuka matanya, Dia melihat sekitar. Tidak ada
siapapun.
Juan masuk ke dalam kamar. Kusut.
JUAN
Kamu harus tahu, kemarin aku pergi
sama Sheila Laurens, setelah
ngobrol panjang, akhirnya aku masuk
ke tim developmentnya dia!
Agatha memaksakan senyum.
AGATHA
Oh. Selamat. Kamu mabuk?
JUAN
Tadi aku minum dikit. Aku gak sangka, mimpi aku bisa jadi
kenyataan. I’m officially an
actor!
Agatha memalingkan wajahnya, tampak tidak tertarik dengan
omongan Juan.
JUAN (CONT’D)
Kalo gini caranya kita bisa pindah
dari apartment kita! Kamu mau
pindah kemana? Aku cariin apartment
yang bagus ya?
AGATHA
Gak usah.
JUAN
Ternyata begini rasanya hidup dari
passion. Seru banget. Aku gak
pernah nyangka kalo aku sebahagia
ini.
Agatha mengambil handphonenya dan memainkan handphonenya.
JUAN (CONT’D)
Hari ini aku mulai develop cerita
buat mini seriesnya, jadi abis dari
sini aku mau langsung ke Cute Rats.
AGATHA
Terserah.
Juan melihat Agatha, mempelajari gerak-geriknya sebentar.
JUAN
Kamu sakit? Aku panggil suster--
AGATHA
Gak usah!
Juan memperhatikan Agatha. Dia lalu duduk di sebelah Agatha.
JUAN
Mau cerita?
Agatha berpikir sebentar lalu memutuskan untuk berbicara.
AGATHA
Aku gak mau jadi istri yang
ngehambat mimpi kamu.
JUAN
Kamu gak pernah ngehambat aku kok .
AGATHA
Tapi aku akan...
Juan menegakan badannya, mulai serius.
AGATHA (CONT’D)
Semakin kesini aku semakin ngerasa
kalo aku bukan prioritas kamu.
JUAN
Aku ngelakuin ini semua buat kamu,
buat buktiin ke papa kalo aku layak
nikahin kamu, buat... Masa depan
kita.
AGATHA
Kamu gak pernah harus buktiin apaapa.
JUAN
Kamu tuh gak pernah ngerasain ya,
direndahin karena ngelakuin
passionku.
AGATHA
Kamu serius jadi nyalahin aku?
JUAN
Aku gak nyalahin kamu, aku cuma mau
kamu rasain apa yang aku rasain.
AGATHA
Kamu sendiri, gak mau rasain apa
yang aku rasain?
Beat.
AGATHA (CONT’D)
Aku selalu dukung kamu, tapi bahkan
kamu gak pernah nanyain soal mimpi
ku. Aku ngorbanin mimpi aku buat
kamu!
JUAN
Kamu gak pernah mau perjuangin
mimpi kamu, makanya kamu gak pernah
ngomongin soal itu!
AGATHA
Pantesan papa gak pernah ngakuin
kamu.
Juan tersentak. Kesal. Kesal sekali. Juan dengan cepat keluar
dari kamar Agatha.
Agatha perlahan menangis.
MONTAGE:
INT. STUDIO TV - DAY
Juan sedang duduk di Studio TV. Dia sedang di wawancara
bersama dengan cast dari film yang dia bintangi. Pembawa
acara dan teman-temannya bersemangat, ekspresi mereka
antusias. Beda sekali dengan Juan yang memaksakan senyum.
INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - DAY
Sandy mengetuk pintu kamar Agatha dan mengintip masuk. Devina
dan Widi ada di situ.
Agatha tampak tidak bersemangat. Sama seperti Juan, Agatha
memaksakan senyum di depan Sandy.
Widi naik ke kasur Agatha, ingin bermain tetapi Agatha
menolaknya dengan alasan kelelahan.
INT. CUTE RATS. RUANG MEETING - DAY
Juan sedang rapat dengan Joe dan Jamal. Joe sedang
menceritakan sebuah ide di depan ruangan. Jamal menyanggah.
Juan melamun. Jamal memanggil Juan, membuat Juan kaget dan
kembali fokus ke ruangan.
Joe mengulangi apa yang dia presentasikan. Juan memberi
tanggapan. Dia kembali ke ruangan.
INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - NIGHT
Agatha sedang dikunjungi oleh Stanley dan Audria. Agatha
mengganti-ganti channel TV dan menemukan wawancara Cast film
Juan beserta Juan.
Ketika TV menampilkan wajah Juan, Agatha mematikan TVnya.
END OF MONTAGE:
INT. TALENT MANAGEMENT - DAY
Juan sedang membaca kontrak. Di depannya Michael sedang
duduk, memutar-mutar jarinya. Dia gelisah.
JUAN
Jadi di sini kontrak gue jadi 3
tahun.
Michael mengangguk.
JUAN (CONT’D)
Biasanya bukannya cuma satu tahun?
MICHAEL
Iya...
JUAN
Jadi sekarang kontraknya tiga tahun
karena gue udah dapet mini series?
Michael menunduk.
JUAN (CONT’D)
Apa timbal balik yang bisa lu kasih
ke gue?
Michael berpikir sebentar.
MICHAEL
Gue... bisa kasih lu banyak
kerjaan. Banyak iklan dan film.
JUAN
Bukannya itu emang kerjaan lu?
Timbal baliknya ke gue apa?
MICHAEL
Lu jahat banget sama gue.
JUAN
This is business.
Juan berdiri dan melempar kontrak kerjanya ke meja lalu
meninggalkan Michael.
MICHAEL
LU DASAR YA GAK TAHU DI UNTUNG.
UDAH BAGUS GUE--
Juan berjalan keluar dari ruangan Michael dan menutup pintu.
INT. APARTMENT - NIGHT
Juan duduk di sofa apartmentnya sendiri. Dia melihat ke arah
Dapur. Sunyi sekali, tidak ada siapa-siapa. Juan melihat ke
arah Sofa di sebelahnya, tempat Agatha duduk. Sunyi sekali.
FLASH TO:
INT. RUMAH SAKIT. KAMAR - DAY
JUAN
Aku udah dapet kesempatannya, harus
aku maksimalin.
AGATHA
Bentar lagi anak kamu lahir, dia
butuh papanya.
JUAN
Aku harus main di miniseries ini,
ini penting buat karir aku.
AGATHA
Lebih penting dari anak kamu?
BACK TO:
INT. APARTMENT - NIGHT
Juan beranjak dari sofa ke tempat tidur dan mulai tidur.
Sendirian.
INT. CUTE RATS. RUANG MEETING - DAY
Juan sedang presentasi di depan ruangan. Sheila Laurens, Joe
dan Jamal ada di dalam ruangan.
JUAN
Inti dari miniseries ini adalah
tentang orang yang kecanduan karena
merasa kesepian. Dia terus menerus
ditinggalkan oleh orang yang dia
kasihi dan itu bikin dia masuk ke
dalam kecanduan yang semakin dalam.
Dalam film ini, kecanduan kerja.
Sheila Laurens mengangguk.
SHEILA
Oke. Saya tertarik. Kita break
lunch dulu, setelah ini kita mulai
bahas sinopsis.
Joe dan Jamal berdiri dari kursinya. Sheila mengambil
handphonenya, melihat pesan.
JOE
Mbak, ikut makan gak?
SHEILA
Oh, iya bentar lagi gue nyusul.
JAMAL
Juan?
JUAN
Nanti gue nyusul juga, bang.
Joe dan Jamal mengangguk. Juan menghampiri Sheila Laurens.
JUAN (CONT’D)
Mbak Sheila... Bisa ngobrol
sebentar?
SHEILA
Oh, boleh. Kenapa?
JUAN
Kenapa sih mbak Sheila suka sama
dunia filmmaking?
SHEILA
Karena filmmaking ngebuat gue
belajar soal manusia.
JUAN
Tapi... kenapa mbak Sheila tahu
kalo passion mbak Sheila itu film
making?
SHEILA
Karena gue selalu mau berusaha
ngelakuin itu, berapa kalipun gue
gagal.
JUAN
Jadi kita bisa tahu passion kita
kalau kita kerja keras dan
berusaha?
SHEILA
Kalo di kasus gue begitu, cuma yang
gue pelajarin. Passion dan obsesion
itu beda tipis. Harus hati-hati.
JUAN
Maksud mbak?
SHEILA
Ada satu sutradara senior yang
pernah bilang ke gue, “Hidup itu
harus lebih besar dari pada film”.
Juan terlihat bingung. Berusaha mencerna perkataan Sheila.
SHEILA (CONT’D)
Jadi, sepenting-pentingnya film
buat lu, jangan pernah lupa buat
hidup.
Juan berpikir.
Jamal mengintip. Mengetok perlahan. Dia kira Juan dan Sheila
sedang bicara serius. Sheila melihat Jamal.
JAMAL
Sorry, ganggu ya?
SHEILA
Nggak, kok.
JAMAL
Ada yang nyariin lu nih.
Sheila berdiri dari kursinya.
SHEILA
(Ke Juan)
Coba lu pikirin, ya.
Sheila berjalan meninggalkan Juan sendirian.