Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH ORANG TUA AGATHA - DAY
STANLEY (L, 65) sedang duduk di sofa. SANDY (L, 35), DEVINA
(P, 33) dan WIDI (P, 6) mendatangi Stanley.
SANDY
Selamat ulang tahun, pa.
Sandy memeluk Stanley, diikuti oleh Devina dan juga Widi.
DEVINA
Selamat ulang tahun, pa.
Widi memberikan hadiah kepada Stanley.
WIDI
Selamat ulang tahun, kakek.
Stanley tersenyum dan mengelus kepala Widi.
Juan dan Agatha mengintip.
AGATHA
Halo, pa.
Juan dan Agatha masuk ke dalam. Agatha memberikan hadiah
kepada Stanley dan memeluk Stanley.
AGATHA (CONT’D)
Selamat ulang tahun, pa.
Juan tidak mendekati Stanley, hanya berdiri di tempatnya. Di
sebelah Sandy.
JUAN
Selamat ulang tahun, pa.
Stanley hanya membalas Juan dengan senyuman kecil. Sedikit
terpaksa.
AUDRIA (O.S.)
Ayo, makanan udah siap.
Stanley berdiri dan berjalan menggendong Widi. Agatha dan
Devina berjalan mengikuti Stanley.
SANDY
Ayok, bro.
JUAN
Iya, kak.
Sandy berjalan. Juan mengambil nafas dalam-dalam. Berisap.
INT. RUMAH ORANG TUA AGATHA. RUANG MAKAN - CONTINUOUS
AUDRIA (P, 63) sedang menyiapkan piring, beberapa pembantu
sedang menyiapkan makanan di meja.
AUDRIA
Ayo makan, makan. Udah jadi nih.
Stanley duduk di ujung meja, seperti biasa. Keluarga Sandy
duduk di satu sisi dan keluarga Juan duduk di sisi yang lain
bersama dengan Audria. Makanan di meja sangat melimpah.
AUDRIA (CONT’D)
Sebelum makan kita buka kado dulu
ya. Gimana?
STANLEY
Boleh.
Seorang pelayan membawakan kado yang di terima Stanley.
AGATHA
Mama semangat banget sih.
AUDRIA
Mama senang karena sekarang
semuanya kumpul disini. Ayo bukabuka.
STANLEY
Widi, yang mana dulu yang harusnya
kakek buka?
Stanley menunjukan dua hadiah yang di terimanya. Widi
menunjuk hadiah yang diberikan Juan.
Juan dan Agatha saling berpandang, tersenyum.
Stanley melihat ke arah Juan, malas.
STANLEY (CONT’D)
Gak mau buka punya kamu dulu?
Widi menggeleng. Stanley membuka hadiahnya dan
mengeluarkannya dari kotak.
AUDRIA
Yeeyyy.
Stanley hanya melihat hadiah itu sekilas. Tidak tertarik.
AGATHA
Juan ngebeliin itu buat papa loh.
STANLEY
Oh. Makasih.
Stanley hanya melempar senyum kecil kepada Juan.
AUDRIA
Waah, bagus banget ikat
pinggangnya. Makasih ya, nak Juan.
JUAN
Sama-sama, Ma.
AUDRIA
Makasih ya, nak Juan.
Stanley menaruh ikat pinggangnya dan beralih ke hadiah
selanjutnya.
SANDY
Papa pasti suka hadiah ini.
STANLEY
Papa selalu suka hadiah dari kamu.
Audria mengelus Agatha yang terlihat sedikit kecewa. Stanley
membuka hadiahnya. Handphone apple terbaru.
Stanley tersenyum, memaksakan senyum.
STANLEY (CONT’D)
Wah, ini apple yang baru ya? Maksih
ya, Sandy, Devina, Widi.
DEVINA
Semoga papa suka, ya!
STANLEY
Suka kok, suka. Ayo kita mulai
makan.
Stanley mulai mengambil makanan, diikuti oleh orang-orang
lain yang ada di situ.
STANLEY (CONT’D)
Sandy, gimana pekerjaan kamu,
lancar?
SANDY
Lancar, Pa. Perusahaanku lagi
sounding buat merger bareng sama
OrangeCorp.
STANLEY
OrangeCorp? Wah hebat kamu, kalo
berhasil keuntungannya bisa besar.
Audria dan melihat ke arah Juan dan Agatha.
AUDRIA
Jangan ngomongin kerjaan yuk di
meja makan.
Stanley melihat ke arah Audria.
STANLEY
Gak apa-apa, memangnya kenapa?
Bagus buat memotivasi.
Stanley melirik ke arah Juan.
STANLEY (CONT’D)
Siapa tahu ada yang mau jadi kayak
Sandy, istrinya gak perlu susahsusah
kerja.
AGATHA
Pa, Juan juga lagi berusaha kok,
jangan disindir-sindir gitu dong.
STANLEY
Papa cuma mau motivasi dia, gak ada
maksud apa-apa.
AGATHA
Motivasi gak usah nyindir gitu.
STANLEY
Sekarang gini, kamu bahagia sama
dia? Masa anak perempuan papa yang lagi
hamil disuruh kerja, Suami macam
apa--
AUDRIA
Udah! Jangan berantem! Ini lagi
hari baik kenapa malah berantem
sih?
Stanley mulai menyantap makanannya.
INT. RUMAH ORANG TUA AGATHA. RUANG KELUARGA - LATER
Agatha sedang ngobrol dengan Audria dan Stanley sedang
bermain dengan Widi dan Sandy. Juan duduk di sebuah kursi,
hanya bermain handphone.
Sandy menghampiri Juan.
SANDY
Juan, gimana?
JUAN
Belom, kak. Gue belom bisa
ninggalin akting.
Sandy mengangguk.
SANDY
Yakin? Kantor gue bukan kantor
kecil loh, kalo lu gabung sama gue
gajinya bisa lumayan banget.
JUAN
Nggak, kak. Gue pengen buktiin kalo
gue bisa survive di industry ini.
Sandy mengangguk.
SANDY
Apa sih yang bikin lu secinta itu
sama akting?
JUAN
Gue pertama kali cinta akting itu
waktu SMP masuk teater. Gue ngerasa
bisa jadi diri sendiri waktu gue
akting. Ngerasa lebih pede aja. Gue
langsung ngerasa akting itu tujuan
hidup gue.
SANDY
Wow, tapi kalo... lu mau pindah
jalur, kantor gue selalu terbuka
buat lu.
Juan mengangguk. Sandy kembali bermain bersama Widi.
INT. CUTE RATS PICTURES - DAY
Sebuah meja press conference sudah di siapkan. Terdapat dua
microphone yang sudah disiapkan di meja. Para wartawan sudah
mempersiapkan kamera di belakang. Beberapa wartawan sedang
mencari kursinya, ada yang sudah duduk di kursinya.
Setelah semua wartawan duduk di kursinya. SHEILA LAURENS (P,
45) dan JOE (L, 50) berjalan masuk dan duduk di meja press
conferencenya.
Semua wartawan mulai menyorot ada juga yang mengambil foto.
JOE
Maksud kami membuat press
conference kali ini adalah kami
Cute Rats Pictures akan memberikan
pengumuman penting mengenai rencana
kami ke depannya. Untuk itu Sheila
Laurens selaku CEO dari Cute Rats
Pictures akan memberikan keterangan
resmi.
Joe melihat Sheila tersenyum.
SHEILA
Terima kasih, Joe. Jadi, seperti
yang kalian tahu saya sudah 5 tahun
istirahat dari dunia penyutradaraan
untuk fokus mengurus Cute Rats
Pictures. Sekarang Cute Rats sudah
berdiri selama 15 tahun. Cute Rats
sudah menjadi entertainment company
yang kuat dan sesuai dengan citacita
saya dahulu. Untuk itu saya
ingin mengumumkan kalau saya akan
kembali ke dalam dunia
penyutradaraan dan untuk film
terbaru kami, Cute Rats akan
membuka open casting. Di film kali
ini kami ingin mencari talentatalenta
baru yang bisa memajukan
industry perfilman Indonesia.
Terima kasih.
Suasana menjadi gaduh, semua wartawan berdesakan untuk saling
bertanya. Ini benar-benar berita penting untuk mereka. Sheila
berdiri dari kursinya tersenyum dan meninggalkan tempat.
JOE
(Sedikit berteriak,
suasana gaduh)
Mbak Sheila tidak akan menerima
pertanyaan lebih lanjut, terima
kasih untuk waktunya.
Para wartawan masih gaduh, berusaha bertanya. Joe
meninggalkan tempat.
EXT. RUMAH CASTING - DAY
Mobil Juan parkir di depan sebuah rumah casting. Rumah
casting itu cukup besar dan cukup banyak orang berlalu lalang
di depan situ. Juan turun dari mobil membawa satu buah tas
ransel, dia berjalan masuk ke dalam rumah casting.
Sebelum dia masuk, dia dihentikan oleh BUNDA (P, 45).
BUNDA
Hey, kamu mau shooting?
JUAN
Iya, nih.
BUNDA
Panggil aku Bunda. Baru pertama
kali casting?
JUAN
Nggak, udah lumayan sering.
BUNDA
Oh, tapi gak dapet-dapet ya? Udah
punya management? Nanti bawa nama
management bunda aja, dijamin deh
pasti bisa dapet peran.
JUAN
Oh, saya udah ada management.
Bunda cemberut.
BUNDA
Kenapa gak bilang dari tadi, buangbuang
waktu gue aja lu.
MICHAEL datang dan menghampiri Bunda.
MICHAEL
Heh, lo ganggu-ganggu anak gue aja
lo.
BUNDA
Oh, ini anak lo pantes ya gak sopan
kayak lo.
Juan tersenyum dan menarik Michael masuk. Saat Juan menarik,
Michael tetap berteriak ke arah Bunda.
MICHAEL
Lo tuh yang gak sopan! Berantem
sini kalo mau!
Juan tetap menarik Michael masuk ke dalam rumah casting.
INT. RUMAH CASTING - DAY
Di dalam rumah itu terdapat 5 ruangan. Orang-orang berlalu
lalang, ada yang sedang duduk mengantre ada yang sedang
mengisi nama mereka.
Juan berhenti.
MICHAEL
Kenapa sih lo narik gue.
JUAN
Mike, ngapain lu kesini?
MICHAEL
Boleh dong gue kesini, emang
kenapa?
JUAN
Ya... aneh aja.
MICHAEL
Yaudin lu ngapain ngurusin gue.
Sana, sana. cari castingan.
Juan mengangguk dan mulai berjalan mencari ruangan. Michael
berjalan keluar rumah casting. Juan berjalan melewati pintu
dengan tulisan “CASTING MIEINDO”, “CASTING INDOSUSU”,
“CASTING AIR MINERAL”.
Juan berhenti di depan pintu casting air mineral. Di sebelah
pintu itu terdapat sebuah papan dengan kertas pendaftaran
yang menempel di situ. Terdapat 3 lembar kertas dan dua
kertas sudah terisi penuh. Juan mengisi namanya di
pertengahan kertas ketiga.
Satu orang keluar dari ruang casting dan ada JAMAL (L, 40)
keluar dari ruangan.
JAMAL
Reza Rahmat!
Seseorang berdiri dan berjalan masuk ke dalam ruangan
casting. Ruangan casting itu di tutup.
Juan mencari nama Reza Rahmat di kertas pendaftaran. Nama
Reza Rahmat ada di pertengahan kertas pertama, masih jauh
dari nama Juan.
Juan berjalan mencari spot kosong yang tidak jauh dari
ruangan itu. Dia membuka tasnya dan mengeluarkan bangku lipat
kecil.
Juan membuka bangku lipat kecil dan duduk di situ. Juan juga
mengambil buku karangan Konstantin Stanislavski dan
membacanya.
Orang-orang berlalu lalang, Juan tidak bergerak. Dia benarbenar
fokus membaca buku.
EXT. RUMAH CASTING - CONTINUOUS
Michael berdiri di sebelah Bunda yang sedang mengajak seorang
artis baru untuk masuk ke dalam managementnya. Bunda tidak
menyadari Michael ada di situ.
BUNDA
Kalo kamu ikut management Bunda,
bisa banyak keuntungannya loh.
MICHAEL
Mending ikut management gue aja,
lebih berkualitas.
Artis baru memandang Michael, bingung. Bunda terlebih.
BUNDA
Heh lu ngadi-ngadi aja, eh iklan
yang di dapet artis lu itu iklan
ecek-ecek, mana bisa ngelawan
management gue.
MICHAEL
Lu gak tahu aja management gue lagi
mau besar, udah ada backing
beberapa ph nih, lu gak usah
ngalangin gue.
BUNDA
Eh kalo management lu udah besar lu
gak nyari talent di sini dong
bambang!
Artis baru menggeleng dan pergi meninggalkan Michael dan
Bunda yang sepertinya lebih asik berantem.
MICHAEL
Maksud lu apa ngomong gitu?
BUNDA
Lo yang maksudnya apa!
Mereka berdua mulai bertengkar.
INT. RUMAH CASTING - CONTINUOUS
Juan masih membaca bukunya. Orang-orang yang berlalu lalang
sudah semakin sedikit, hari semakin sore.
Seseorang keluar dari ruangan. Jamal juga dan melihat papan
nama.
JAMAL
Juan Alexander.
Juan menutup bukunya, berdiri dan melipat kursi lipatnya.
Juan menaruh kursi lipatnya ke dalam tas, bukunya juga dan
mulai berjalan masuk ke dalam ruangan casting.
INT. RUMAH CASTING. RUANG CASTING - CONTINUOUS
Juan masuk ke dalam dan langsung berjalan mengambil sebuah
formulir. Jamal berdiri bersandar di depan meja,
memperhatikan Juan.
JAMAL
Udah sering casting?
Sambil mengisi formulir.
JUAN
Udah sering, bang.
JAMAL
Oh. Lu bukannya yang ada di iklan
obat nyamuk aneh itu ya?
Juan tersenyum. Dia menuliskan namanya di papan nama, menaruh
tasnya lalu langsung berjalan ke depan kamera.
Ada satu operator kamera di situ. Juan berpose dengan papan
namanya. Depan, kiri dan kanan. Seperti orang yang baru masuk
penjara.
JAMAL (CONT’D)
Bagus.
Juan menaruh papan namanya.
JAMAL (CONT’D)
Oke sekarang coba lu bayangin kalo
lu baru pulang kantor dan baru
dipecat, terus lu sedih.
JUAN
Ini kerjaan gue apa, bang?
JAMAL
Ga penting itu, udah siap?
JUAN
Bukan gitu, kalo kerjaan gue
tentara dan kerjaan gue musisi kan
pasti beda dari gesture--
JAMAL
Jangan banyak nanya, udah praktekin
aja apa yang gue minta.
JUAN
Oke.
JAMAL
Udah siap, ya?
Juan berjalan mengambil sebuah kursi dan menaruhnya di tengah
ruangan.
JUAN
Siap.
Juan berjalan dengan perlahan. Lemas. Juan duduk di kursi itu
dan bersandar. Perlahan air mata Juan mulai turun. Juan mulai
menangis.
Jamal berdiri, menegakan badan dan tersenyum. Jamal berjalan
ke mejanya. Dia menuliskan sesuatu.
JAMAL
Ok.
Juan menghapus air matanya.
JUAN
Gimana, bang? Ada yang perlu
ditambah?
JAMAL
Sudah bagus kok. Terima kasih ya
mas...
Jamal mengambil formulir Juan dan membaca nama Juan.
JAMAL (CONT’D)
Juan.
JUAN
Terima kasih mas.
Juan mengambil tasnya dan berjalan keluar dari ruangan.
EXT. APARTMENT - NIGHT
Mobil Juan parkir di parkiran apartment, Juan keluar dan
berjalan masuk ke dalam lobby. Tampak kusut, kelelahan.
INT. APARTMENT. LOBBY - CONTINUOUS
Juan berjalan masuk ke dalam dan berjalan ke arah kotak
surat. Juan membuka kotak surat dan mengambil surat-surat
yang ada di dalamnya. Juan berjalan menuju lift.
INT. APARTMENT. KAMAR - CONTINUOUS
Juan masuk ke dalam. Dia menaruh tasnya dan berjalan ke arah
kamar. Agatha sudah tertidur di sofa dan di pangkuannya
seperti biasa ada laptopnya. Juan duduk di meja makan. Dia
melihat surat. “Tagihan Apartment” Juan menaruh surat itu di
meja.
Juan memandang Agatha, kasihan.
FLASH TO:
INT. RUMAH ORANG TUA AGATHA. RUANG MAKAN - DAY
Mereka sedang makan bersama ulang tahun Stanley.
STANLEY
Sekarang gini, kamu bahagia sama
dia? Masa anak perempuan papa yang
lagi hamil disuruh kerja, Suami
macam apa--
AUDRIA
Udah! Jangan berantem! Ini lagi
hari baik kenapa malah berantem
sih?
BACK TO:
INT. APARTMENT. KAMAR - NIGHT
Juan ke kamar, mengambil selimut. Juan memindahkan laptop
Agatha lalu menyelimuti Agatha. Dia memastikan Agatha tidur
dengan nyaman.