Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dahulu kala di Kampung Jinem, dipercaya ada kedatangan Sanghyang Asri. Padi layu menjadi subur. Kehidupan rakyat menjadi makmur. Kedatangan sang dewi membawa berkah bagi desa. Terciptalah legenda Tembung Lakar; permintaan yang bermula dari akar tanah. Kecintaan para penduduk membuahkan persembahan yang berlebih. Satu per satu mati demi mempersembahkan jiwa mereka bagi sang dewi.
Pada era modern, hiduplah Silla yang bekerja di kota. Akibat mimpi-mimpi buruknya, Silla terus teringat kenangan pahit bersama mendiang adiknya di desa itu. Demi mengungkap kematian misterius sang adik, Silla memutuskan kembali ke kampung halaman. Di sana ia bertemu jurnalis yang ingin mengulik kisah Tembung Lakar. Berbekal niat yang sama, keduanya berupaya menggali masa lalu suram di desa itu.