Cuplikan Chapter ini
Kini suasana di rumah kembali sunyi. Silla berdiri gugup di hadapan ibunya. Sentuhan tangan ibunya terasa hangat saat itu. Keduanya saling bertatapan canggung. Setelah Ambu melepas genggamannya, beliau bertanya, "Tapi ngomong-ngomong, tadi kalian ngobrolin apa sih?"Silla membuka lebar matanya. "Yang mana ya, Ambu?"Beliau mengecap lidah. Lalu berkata, "Kok ada nyebut penampakan setan segala?""Oh, itu. . . " Namun Silla tak yakin kalau ibunya mau mendenga...