Cuplikan Chapter ini
Pagi itu embun masih melekat di dedaunan ketika Inka keluar dari pintu rumahnya Udara segar bercampur dengan dinginnya pagi terasa menusuk namun baginya lebih menyerupai kehampaan yang tak terjelaskan Di teras Bibi Mara sudah menunggunya dengan senyum lembut yang mencoba menghangatkan suasanaJangan pulang terlalu sore ya ujar Bibi Mara sembari memeluk keponakannya itu Inka mengangguk pelan lalu mengecup tangan bibinya Iya Bi Doakan presentasinya lancar katanya lirih Suara