Cuplikan Chapter ini
Langit mulai memerah menandakan sore telah menjelang ketika mereka mulai meninggalkan Air Terjun Biraoi Suasana tenang menyelimuti perjalanan mereka Suara langkah kaki yang menyentuh dedaunan kering bercampur dengan desiran angin yang bertiup lembut seolah mengantarkan mereka kembali ke rumah panggung tempat mereka menginapPak Aro memimpin di depan berjalan perlahan sambil sesekali menunjuk tanaman atau pohon yang memiliki nilai penting bagi masyarakat Mentawai Di belakangnya Josua