Cuplikan Chapter ini
Aku bangun pagi seperti biasa walaupun kesal dan penuh dengan kemarahan aku tetap mengerjakan kewajiban ku sebagai istri dan menantu rumah ini Selayaknya dengan apa yang mereka inginkanaku tau diluar kamar ini suasana akan tajam atau justru akan dingin tapi aku tetap punya kewajiban aku hanya berdengus kesal saat aku teringat dengan keberadaan Adrian yang tak kunjung pulang Kuhela nafasku perlahan tanda aku sudah genggam erat kemarahan dan luka hatiku agar tak lagi meronta-rontaSayla