Cuplikan Chapter ini
Pagi itu hujan turun dengan gerimis kecil seakan langit sedang ikut merasakan apa yang dirasakan mereka bertiga Aroma tanah basah memenuhi udara dingin meresap sampai ke tulang membuat setiap langkah terasa beratDi depan rumah kecil dengan pagar kayu yang mulai lapuk berdirilah Larasati wajahnya pucat matanya sembab dan tangannya bergetar saat memegang foto ayahnya yang telah dibingkai sederhana Hari itu bukan hanya hujan yang jatuh hatinya pun ikut runtuhSarah dan Wydia berdiri d