Cuplikan Chapter ini
Pagi itu Jakarta kembali dipenuhi panas yang menusuk Namun hari itu berbeda bukan karena suhu udara tetapi karena kabar yang membuat dunia Larasati runtuh dalam sekejapHP Larasati bergetar saat ia baru saja turun dari Transjakarta Namanya muncul di layar Bibi Ia mengangkat panggilan sambil tersenyum kecilAssalamualaikum Bi Laras baruDari seberang suara tangis langsung membelah percakapan Larasati terpakuL-Laras Ayah Ayah kamu Suara ibunya pecah seperti kaca jatuhKenap