Cuplikan Chapter ini
Setelah percakapanku dengan Samuel kemarin, aku terus kepikiran dengan Rizal yang telah menipuku mentah-mentah. Aku bimbang haruskah aku meneleponnya untuk mempertanyakan kebenarannya atau membiarkannya begitu saja. Tanganku sudah sangat gatal untuk memencet tombol panggil di ponselku. Mulutku juga rasanya gatal sekali ingin meluapkan segala emosi yang kupendam seorang diri.Akhirnya kuputuskan untuk menelepon Rizal. Entah akan bagaimana jadinya, aku harus meneleponnya. Untungnya Rizal tidak b...