Cuplikan Chapter ini
Sudah satu minggu berlalu dan Rizal belum juga menghubungiku. Aku merasa khawatir dengannya. Semoga dia baik-baik saja di mana pun dia berada. Aku sedang beranjak menuju ke tempat tidur ketika kudengar bunyi pintu rumahku diketuk. Aku memastikannya sekali lagi."Tok..tok..tok.." Ternyata memang benar, itu adalah bunyi pintu rumahku."Tumben jam segini ada yang bertamu, siapa ya kira-kira?" tanyaku dalam hati. Dengan sikap waspada, aku membuka kunci pintu pelan-pelan. Saat ak.