Cuplikan Chapter ini
Pada suatu malam seusai makan malam, ponselku tiba-tiba berdering. Nomor asing. Siapa lagi kalau bukan Rizal. Aku pun segera mengangkat telepon itu. Orang yang selama ini kutunggu-tunggu kabarnya, akhirnya muncul juga. Kami pun memulai percakapan."Halo Lea, selamat malam," sapa Rizal."Selamat malam Zal. Bagaimana kabar kamu? Kok tumben baru menelponku lagi?" tanyaku."Iya, maafin aku Lea. Aku ingin cerita panjang. Semoga waktunya cukup," kata Rizal."Iya Zal, ...