Cuplikan Chapter ini
“Jak, bagaimana Febri Aris bisa meninggal?”“Jak, siapa yang meracuni Febri Aris?”Pertanyaan-pertanyaan serupa itu memenuhi lubang telinganya ketika tiba di kampus, di sebuah gazebo ia duduk termenung, teman-temannya menemani duduk, mengerubutinya. Gazebo telah penuh, semua tak sabar ingin mendengar. Seorang teman memberikan koran lokal yang memuat berita kematian Febri Aris, tapi ia bergeming, seolah enggan, ia tak tertarik sama sekali, baginya semua belumlah jelas. Polisi pun belum tunt