Cuplikan Chapter ini
Arkan semakin mempererat belitan tangannya di perut gadis di depannya Angin berhembus membuat tubuhnya menggigil ia bergeser ke depan mendesak gadis karena menginginkan kehangatan Arkan membuka mata perlahan hal pertama yang ia lihat adalah bahu telanjang Zanna yang bergerak seirama dengan nafas teratur gadis itu Ia mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan tamu yang gelap dari jendela kaca Arkan dapat mengetahui bahwa hari sudah malam Ia mengintip dari balik bahu kecil itu mata Zanna