Cuplikan Chapter ini
Pagi itu, langit kelabu menggantung rendah seakan menyatu dengan tanah yang basah oleh hujan semalam. Kevin duduk di bangku belakang kelas, menatap kosong ke arah papan tulis yang penuh dengan rumus-rumus matematika yang sedang dijelaskan oleh Pak Arif, guru matematika mereka. Kevin tidak benar-benar mendengar apa yang dikatakan oleh Pak Arif. Suaranya terdengar jauh, seperti bisikan yang ditelan oleh dinding-dinding kelas.Kevin terus-menerus terstimulasi oleh peristiwa yang mengingatkan pada...