Cuplikan Chapter ini
“Lo selamat ....” Angkasa embuskan napas lega. Tatapannya tertuju pada Angela yang terperangah dan mengalirkan cairan dari sudut matanya.Tampilan mereka kembali pada sosok semula setelah lepas dari kabut pekat dan menoleh pada jalur yang tersisa, kemudian mendapati gadis lain telah menunggu di ujung arena.Angela menjatuhkan Angkasa ke samping dan lebih dulu berdiri, mengamati gadis setinggi Angkasa dengan rambut pendek berwarna biru muda. Kulit pucatnya seperti tidak dialiri darah. Gaun yang