Cuplikan Chapter ini
Bagi Ratna diantar cinta pertama untuk menemui calon suami saja sudah terasa seperti ironi paling getir Namun ternyata Tuhan masih menyimpan candaan lain yang jauh lebih menghancurkanSekarang Ratna menatap nanar Rendra dengan air mata yang berjatuhan tanpa isak Rendra sesaat kikuk jemarinya merapikan lengan baju kacamatanya dibetulkan posisinya lalu pandangannya melarikan diri ke pantulan kaca restoran Hanya sekadar memastikan penampilannya tidak menakutkanKarena tak merasa ada