Cuplikan Chapter ini
Ratna masih terisak ketika azan isya menggema Ia baru sadar melewatkan salat magribTapi sungguh suara laki-laki tadi yang terdengar begitu perih membuatnya tak kuasa menahan tangisPadahal Ratna sendiri juga tidak terlalu paham apa yang membuatnya sesedih ini Dia hanya merasa sepi dan sendiri Dan suara laki-laki tadi juga menyiratkan hal yang sama Kesendirian dan sepi yang menyayatSetelah salat baru Ratna melihat gawainya Jempolnya hanya menggesergeser tanpa niat membuka