Cuplikan Chapter ini
Bu Indah duduk di beranda rumahnya memandangi halaman depan yang mulai diselimuti kabut tipis sore hari Jemarinya menggenggam secangkir teh hangat yang mulai mendingin Hatinya remuk tapi wajahnya tetap tenang Ia tak pernah ingin kisah rumah tangganya menjadi bahan omongan tetangga apalagi menjadi aib di kantor suaminyaSudah berhari-hari Pak Boby pulang larut malam bahkan kadang tidak pulang sama sekali Alasan kerja lembur selalu jadi tameng yang digunakannya Bu Indah tahu bukan kan