Cuplikan Chapter ini
Pagi itu Bu Indah duduk di warung kecil depan rumah dinas gorengan dan sop buntut tersusun rapi di atas meja Tapi berbeda dari biasanya ia tak banyak bicara Wajahnya tenang tapi sorot matanya dingin Seperti ada badai yang sedang dipendamSudah terlalu lama ia diam Sudah terlalu lama ia menjadi istri yang pura-pura tak tahu Tapi malam tadi saat melihat anak-anaknya tidur tanpa selimut dan di meja tak ada cukup nasi ia tahu waktunya sudah tibaIa sudah tahu semuanya Bukti di ponse