Cuplikan Chapter ini
Langit Kalimantan berubah senyap Tak ada suara helikopter Tak ada drone pengintai Hanya pepohonan yang kembali bernafas setelah bertahun-tahun menanggung tekanan dari dimensi spiritualElan berdiri di antara reruntuhan Menara Cahaya memandangi tanah yang hangus dan serpihan energi transparan yang masih mengambang di udara Di belakangnya Arawinda duduk kelelahan sementara Ujang melinting rokok sambil memegangi dadaAku pikir semuanya bakal selesai gumam Ujang asap rokoknya naik perl