Cuplikan Chapter ini
Hari-hari Danu berjalan seperti garis lurus yang panjangtak selalu indah tapi ia jalani dengan tabahPagi itu hujan turun sejak subuh membasahi atap rumah seng yang mulai berkarat Danu menggulung tikar tidurnya lalu mengambil ember untuk menadah bocoran air dari langit-langit Ia sudah hafal titik-titik bocor di rumahnya Hujan tak lagi jadi kejutan tapi semacam tamu rutin yang menuntut persiapanSelesai membersihkan air Danu menjerang air di atas kompor minyak Minyak tanah tinggal se