Cuplikan Chapter ini
Udara malam Berlin menggigit kulit Lampu-lampu jalan berpendar redup memantul di atas jalanan basah sisa gerimis Adrian dan Fahri berlari keluar dari pintu darurat hotel napas mereka memburu membawa koper kecil berisi mushaf kunoProfesor ke arah mana tanya Fahri dengan suara terengahAdrian melirik kanan-kiri panik Ada stasiun kereta bawah tanah di dekat sini mungkin kita bisa bersembunyi di sanaNamun langkah mereka tertahan ketika suara sepatu berderap terdengar dari ujung l